tag:blogger.com,1999:blog-66936777563505818992024-03-13T20:47:59.490-07:00Jaringan IlmuALLAH SWT berfirman dalam sebuah hadis Qudsi :
يا عبادي كلكم ضال إلا من هديته فاستهدوني أهدكم
Wahai hamba-hambaKU, sesungguhnya kalian semua adalah sesat kecuali mereka yang AKU beri hidayah maka mintalah hidayah kepada-KU niscaya AKU akan memberi hidayah kepada kalianUnknownnoreply@blogger.comBlogger195125tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-51286733266453611182012-08-16T20:39:00.000-07:002012-08-16T20:39:00.513-07:00Antara Adab-adab Penuntut Ilmu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adikbijak.com/images/product/TB0112.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://adikbijak.com/images/product/TB0112.jpg" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="hasCaption">Antara
Adab-adab Penuntut Ilmu dari penulisan Syeikh Nuruddin Marbu Al Banjari
dalam Makanat al Ilm wa al 'Ulama wa Adab Tolib al Ilm : <br /> <br /> Berkata Imam al Khatib semoga Allah Ta'ala merahmatinya : <br /> <br />
Hendaklah penuntut ilmu itu menjauhi bermain dan kerja yang sia-sia,
silih berganti ketawa, terbahak-bahak, melakukan perkara-perkara ganjil
dan selalu bergurau. Adapun ketawa yang sedikit adalah dibenarkan
asalkan tidak keluar dari batasan adab dan tatacara menuntut ilmu. Dan
banyak ketawa serta bergurau ini boleh mencacatkan kedudukan seseorang
dan boleh menghilangkan maruahnya. <br /> <br /> Kata Imam Malik, semoga Allah Ta'ala merahmatinya :<br /> <br />
Sesungguhnya adalah menjadi satu kemestian ke atas penuntut ilmu itu
bersifat sopan dan tetap pendirian, tenang, takut kepada Allah dan
mengikuti jejak langkah ulama sebelumnya. <br /> <br /> Kata Imam Nawawi di dalam al Tibyan : <br /> <br />
Dan seharusnya penuntut itu juga dapat beradab bersama kawan-kawannya
dan orang-orang yang menghadiri majlis syeikhnya kerana yang demikian
ini juga bermakna beradab bersama syeikhnya, memelihara majlisnya, duduk
di hadapan syeikhnya dengan duduk sebagai murid bukan sebagai guru.<br /> <br />
Tidak mengangkat suara yang berlebihan tanpa hajat, tidak ketawa, tidak
banyak bercakap tanpa hajat, tidak bermain-main dengan tangannya atau
dengan yang lainnya. tidak menoleh ke kanan dan ke kiri tanpa hajat,
bahkan hendaklah menghadap dengan tekun ke arah syeikhnya serta
menumpukan pendengarannya dan tidak bertanya kepada syeikhnya sesuatu
yang bukan pada tempatnya kecuali dia meyakini syeikhnya tidak akan
membencinya.</span></div>
<div class="fbPhotoTagList" id="fbPhotoPageTagList" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="fcg"> </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-24553081118581224882012-08-09T20:29:00.000-07:002012-08-09T20:29:00.654-07:00Penjagaan Dan Kasih Sayang ALLAH SWT Kepada Rasul SAW<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://mawleed.com/" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://mawleed.com/b01.png" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">MAWLEED.com</td></tr>
</tbody></table>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ، وَلَنْ يُضَيِّعَنِي اللَّهُ أَبَدًا<br />
(صحيح البخاري)<br />
<br />
<span id="goog_2121669364"></span><span id="goog_2121669365"></span>Sabda Rasulullah saw :<br />
“Sungguh Aku Rasulullah (utusan Allah), dan tidak akan Allah
membiarkanku dan mengecewakanku selama-lamanya(abadi penjagaan dan
perhatian kasih sayang Allah swt padaku selamanya) ” (Shahih Bukhari)<br />
<br />
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…<br />
<br />
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ
اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ وَاْلحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ
اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا
لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ
عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا
الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ
الْجَلْسَةِ اْلعَظِيْمَةِ…<br />
<br />
Limpahan puji ke hadirat Allah SWT,
Yang maha mengumpulkan ruh jdan jiwa dalam keluhuran yang abadi, Yang
maha mengundang hamba-hambaNya kepada cahaya keluhuran, sebagaimana
Firman Allah SWT :<br />
<br />
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ( البقرة : 186<br />
<br />
“ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku“. ( QS. Al Baqarah : 186 )<br />
<br />
Jika seorang hamba berdoa kepada Allah, maka Allah jawab dengan jawaban
yang lebih agung dari setiap doa hambaNya, setiap kali hamba meminta
kepada Allah maka berlimpah anugerah beribu kali lebih besar daripada
permintaan hambaNya, demikian sang maha dermawan dan maha luhur .<br />
<br />
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://mawleed.com/" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://mawleed.com/b08.png" width="218" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">MAWLEED.com</td></tr>
</tbody></table>
Di bulan mulia Dzulqaidah ini yang mana Allah telah menjadikan bulan
ini termasuk “ Asyhur Al Hurum” ( bulan-bulan mulia), yaitu Zulqa’dah,
Zulhijjah, Muharram dan Rajab, empat bulan mulia di dalam setiap
tahunnya. Dimana Sang Nabi SAW sangat banyak beribadah di bulan-bulan
itu. Diriwayatkan oleh Hujjatul Islam Wabarakatul Anam Al Imam An Nawawy
Ar (alaihi Rahmatullah : semoga baginya Rahmat Allah swt), di dalam
kitab Syarah An Nawawiy ‘alaa Shahih Muslim teriwayatkan dalam beberapa
hadits shahih bahwa Rasul SAW memperbanyak ibadah di bulan Muharram,
memperbanyak ibadah apapun termasuk puasa dan lainnya. Oleh sebab itulah
sampainya kita di bulan-bulan mulia ini ( Zulqa’dah, Zulhijjah,
Muharram, Rajab) empat bulan yang disebut Asyhur Al Hurum yaitu bulan
–bulan mulia, yang Allah SWT memuliakan hamba-hambaNya yang memperbanyak
ibadah di bulan-bulan tersebut. Semoga Allah SWT memastikan kemuliaan
padaku dan kalian di dalam keberkahan Zulqa’dah dan Zulhijjah di dalam
cahaya Hajj dan umrah, Ya Rahman Ya Rahim.<br />
<br />
Hadirin hadirat,
maka sedemikian banyak saudara-saudara kita kaum muslimin muslimat yang
diundang oleh Allah SWT menuju Baitul Haram, ke dalam kemuliaan ‘Arafah,
ke dalam jamuan Haramain Makkah dan Madinah, di dalam medan Shafa dan
Marwah, di dalam medan thawaf dan Mina di dalam langkah-langkah
keluhuran, di dalam undangan kesucian, diantara mereka mendapatkan
undangan jasadnya namun jiwanya tidak terundangkan dan tidak terikutkan
untuk berangkat, jasadnya berangkat tapi ruhnya di dalam kehinaan dan
keduniawian (misalnya yg niat hajinya hanya untuk gengsi dll, bukan
karena Allah swt atau menunaikan rukun islam). Namun diantara mereka ada
yang jasadnya tidak berangkat, tapi ruhnya berangkat menuju medan haji
dan umrah, jiwanya bersama mereka yang di ‘Arafah , jiwanya bersama
mereka yang di Haramain Makkah dan Madinah, jiwanya bersama mereka yang
dalam ziarah ke Qabr As Syariif , jiwanya bersama mereka yang thawaf dan
sa’i walaupun mereka hidup (tidak berangkat) di negerinya masing-
masing.<br />
<br />
Semoga aku dan kalian bersama mereka yang ruhnya selalu
di dalam undangan keluhuran Ilahi. Inilah Di’aayaat Rahmaaniyyah,
undangan-undangan kasih sayang Allah swt setiap waktu dan kejap
sepanjang kehidupan kita.<br />
<br />
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..<br />
<br />
Seruan kelembutan Ilahi tiada pernah terhenti sepanjang waktu dan saat,
mengundang kita menuju keluhuran, maka naiklah (wahai hadirin hadirat)
kepada keluhuran, maka teruslah menuju kesucian. Jadikan hari-hari
Zulqa’dah dan Zulhijjah mulia ini, hari kita termuliakan pula dengan
mereka yang termuliakan dalam kemuliaan hajj dan umrah . Jadikanlah jiwa
kita turut dalam kemuliaan haji dan umrah, inilah saat-saat kita
bertobat . Kalau bukan di waktu-waktu mulia seperti ini, kita masih
menunda daripada lamaran Ilahi , maka sampai kapan kita akan terus
menunda undangan cinta Rabbul ‘alamin SWT.<br />
<br />
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..<br />
<br />
Bulan Zulqa’dah mengingatkan pula kepada kita Perjanjian Hudaibiyah,
yaitu pada tahun ke-6 Hijriyah dimana Rasul SAW keluar dengan 1500
muslimin untuk menunaikan Umrah ke Makkah Al Mukarramah, dan tertahan di
Dzil Hulaifah dan di saat itulah Rasul saw di tahan oleh kuffar qurays
dan tidak diperbolehkan masuk ke Makkah Al Mukarramah . Maka Rasul saw
diminta untuk membuat perjanjian oleh kuffar qurays dan Rasul setuju.
Apa yang dituliskan? Sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari ; bahwa
Rasulullah di dalam surat perjanjian itu menuliskan “ Muhammad
Rasulullah”, maka mereka ( kuffar qurays ) berkata : “Jangan tulis
“Rasulullah”, kami tidak mengakui bahwa kamu utusan Allah, tulis
“Muhammad bin Abdillah”!!” . Maka Rasul SAW memerintahkan Sayyidina Ali
bin Abi Thalib Kw untuk menghapus kalimat Rasulullah ( sebagaimana
riwayat Shahih Al Bukhari), tapi Sayyidina Ali (menangis) bertahan
jari-jarinya (terpaku gemetar) tidak mampu menghapus kalimat Rasulullah
SAW, maka Rasul sendiri yang menghapus dengan tangannya saw, “Muhammad
bin Abdillah”, ikuti apa yang mereka minta, kata Rasul SAW”. Maka
perjanjian ditulis di antaranya adalah, kalau seandainya ada orang yang
keluar dari Makkah untuk masuk Islam dari keluarga kuffar qurays maka
harus dikembalikan kepada mereka, maka Rasul berkata ; “ setuju “, maka
berkata Sayyidina Umar ibn Khatthab : “ Ya Rasulallah alasnaa ‘alal
haqq, wa hum ‘alal baathil”? ( Wahai Rasulullah, bukankah kita dalam
kebenaran dan mereka dalam kebathilan? ), maka Rasul menjawab : ” betul,
kita dalam kebenaran dan mereka dalam kebathilan “. Maka berkata
Sayyidina Umar : “ lantas kenapa kau masih membuat perjanjian, mereka
mengatakan kalau ada orang masuk islam maka harus diserahkan kepada
mereka lagi, entah dibantai atau dibunuh dan kau setuju?”, Rasul berkata
:<br />
<br />
ياَابْنَ الْخَطَّابْ : إِنِّيْ رَسُوْلُ اللهِ وَلَنْ يُضَيِّعَنِيَ اللهُ أَبَدًا…!<br />
<br />
“ Wahai Umar Ibn Khattab : Aku utusan Allah, Allah tidak akan pernah mengecewakanku selama-lamanya..! ”<br />
<br />
Hadits ini yang baru kita baca, maka Sayyidina Umar Ibn Khatthab
terdiam. Kemudian ia datang kepada Sayyidina Abu Bakr As Shiddiq ra dan
berkata : “ Ya Aba Bakr, alasnaa ‘alal haqq wa hum ‘alal baathil?” (
bukankah kita dalam kebenaran, dan mereka dalam kebathilan?), maka
Sayyidina Abu Bakr menjawab : “ Betul, lalu Rasulullah berkata apa ? “,
Sayyidina Umar berkata : “ Rasul SAW mengatakan :<br />
<br />
إِنِّيْ رَسُوْلُ اللهِ وَلَنْ يُضَيِّعَنِيَ اللهُ أَبَدًا<br />
<br />
“ Aku Utusan Allah, Allah tidak akan mengecewakanku selama-lamanya”<br />
<br />
Maka Sayyidina Abu Bakr As Shiddiq berkata :<br />
<br />
إِذَنْ, لَنْ يُضَيِّعَهُ اللهُ أَبَدًا<br />
<br />
“ Kalau begitu, Allah tidak akan mengecewakan beliau selama-lamanya “<br />
Allah tidak membiarkannya, Allah pasti menolongnya dalam keadaan apapun.<br />
<br />
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..<br />
<br />
Hujjatul Islam Wa Barakatul Anam, Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di
dalam Fathul Baari Bisyarh Shahih Al Bukhari mensyarahkan makna hadits
ini, mengapa Sayyidina Umar mengatakan hal itu kepada Rasul SAW?
maksudnya menginginkan ta’kid, agar diperjelas apa makna perjanjian
hudaibiyah itu? maka Rasul saw memanggil Sayyidina Umar dan membacakan
surah Al Fath sampai akhir surah, yang mana ayat diantaranya adalah :<br />
<br />
إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ( الفتح : 01<br />
<br />
“Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya
mereka berjanji setia kepada Allah, Tangan Allah di atas tangan mereka” (
QS. Al Fath : 10 )<br />
<br />
Mereka yang bersumpah setia kepada Nabi
Muhammad dalam perjanjian Hudaibiyah, sungguh mereka telah bersumpah
setia kepada Allah dan tangan pertolongan Allah di atas tangan mereka.
Maka janji setia mereka kepada Rasul adalah janji setia Allah kepada
mereka. Maka berkata Sayyidina Umar :<br />
<br />
ياَرَسُولَ اللهِ هَلْ هُوَ اْلفَتْحُ ؟<br />
<br />
“ Apakah ini janji kemenangan kita” ?,<br />
<br />
Rasul saw menjawab : “Ya, ini janji kemenangan kita”.<br />
<br />
Maka kuffar Qurays tidak mengijinkan mereka ke Makkah, dan tidak lama kemudian Rasululullah kembali ke Madinah.<br />
<br />
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, di saat itu mereka dalam
kehausan maka Rasul diberi air satu bejana kecil dan Rasul saw minum,
dan orang-orang berdiri di hadapan Rasul mengerubuti, Rasul bertanya :
Ada apa dengan kalian ?, para sahabat berkata : “Ya Rasulullah tidak ada
air selain itu yang dihadapanmu kita semua kehabisan air”, 1500 orang.
Maka Rasul saw memerintahkan mengambil bejana yang lebih besar kemudian
beliau menaruhkan jari-jarinya di dalam bejana besar itu, maka
mengalirlah air dari jari-jari Rasulullah SAW , para sahabat berkata : “
kita minum dan kita wudhu, kita minum dan kita wudhu jumlah kami 1500
orang, seandainya kami 100.000 orang pastilah air itu mencukupi kami “,
karena air itu terus mengalir dari jari-jari Nabi Muhammad Rasulullah
saw.<br />
<br />
Mengapa beliau menolak masuk ke Makkah dan mengikuti
perjanjian kuffar qurays? , padahal beliau bisa mempunyai mukjizat
sekali mengangkat tangannya untuk memendam kuffar qurays, pastilah
kuffar qurays akan terpendam di dalam bumi.<br />
<br />
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah<br />
<br />
Namun beberapa waktu kemudian datanglah waktu fath Makkah dan
terbukalah Makkah untuk selama-lamanya, dan tidak disentuh kuffar
selama-lamanya dari kesabaran Sayyidina Muhammad SAW. Nabi Muhammad saw
mundur di perjanjian Hudaibiyah membuat kembalinya kemenangan di Makkah
sampai kiamat tidak pernah ada dari kuffar qurays yang menaruh satupun
berhala di Ka’bah, demikian kemenangan abadi Sayyidina Muhammad saw.<br />
<br />
Apa makna sabda Rasulullah “ Aku utusan Allah, Allah tidak akan pernah
mengecewakanku selama-lamanya “, makna dari kata selama-lamanya secara
ringkas adalah walaupun beliau telah wafat , <b>maka para pecinta dan
pembela beliau tidak akan disia-siakan oleh Allah SWT selama-lamanya
hingga hari kiamat</b>. Maka seluruh pecinta Rasulullah, dan pembela
Rasulullah tetap dalam kemuliaan “ Lan Yudhayyi’ani Allahu abadaa” (
Allah tidak akan mengecewakanku selama-lamanya ). Berkata Urwah ra di
dalam Shahih Al Bukhari : “Aku melihat pengagungan rakyat terhadap
kaisar Persia, aku melihat pengagunagn rakyat terhadap kaisar romawi ,
aku melihat pengagungan rakyat terhadap kaisar najasyi dan lain
sebagainya, tapi tidak pernah kulihat pengagungan seperti pengagungan
sahabat-sahabat Nabi Muhammad kepada Nabi Muhammad saw. Dan tiadalah
beliau saw berwudhu’ kecuali para sahabat berebutan mengambil air bekas
wudhu’ beliau dan mengusapkan di wajah mereka, dan tiadalah beliau saw
mengeluarkan air ludahnya kecuali telah dipegang oleh tangan sahabat dan
diusapkan ke wajahnya”, demikian riwayat Shahih Al Bukhari.<br />
<br />
Al
Imam Qadhi ‘Iyadh di dalam kitabnya As Syifaa’ mensyarahkan ketika cucu
beliau saw Sayyidina Hasan ra & Husain ra (ra Radhiyallahu ‘anhu :
Allah telah meridhoi mereka, gelar untuk para shabat nabi saw dan
keluarga beliau saw yg hidup dizaman nabi saw dalam keadaan muslim)
dalam keadaan sangat kehausan dan Rasul hanya punya air zamzam sedikit,
maka Rasul saw memasukkan air itu ke mulutnya dan berkumur kemudian
mengeluarkannya kembali, berkatalah Sayyidina Anas bin Malik : “ ketika
air zamzam sudah dikumurkan di mulut beliau lalu dikeluarkan, maka
wanginya lebih wangi dari misk dan rasanya lebih manis dari madu karena
telah bersatu dengan air liur Sayyidina Muhammad saw”. Beliau adalah
Ahsana Annaasi Khalqan wa Khuluqaa ( Paling indahnya manusia, budi
pekerti dan parasnya ). Berkata Sayyidina Anas bin Malik:<br />
<br />
مَاوَجَدْنَا رِيْحًا أَطْيَبُ مِنْ عِرْقِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ<br />
<br />
“ Tidak pernah kami menemukan satu wewangian yang lebih wangi dari keringat Rasulullah SAW “<br />
<br />
Diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah SAW telah wafat maka air yang
digunakan untuk memandikan jenazah beliau, air itu menjadi wangi, maka
menangislah Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw ketika memandikan jenazah
sang Nabi seraya berkata :<br />
<br />
طِبْتَ حَيًّا وَمَيِّتًا يَا رَسُوْلَ اللهِ<br />
<br />
“ Engkau wangi dimasa hidup dan ketika wafat , wahai Rasulullah “<br />
<br />
(ucapan itu diucapkan pula oleh Abubakar shiddiq ra dalam riwayat
shahih Bukhari ketika beliau ra mencium jenazah Nabi saw) Inilah idolaku
dan idola kalian Sayyidina Muhammad saw. Hadirin hadirat, diriwayatkan
di dalam Shahih Al Bukhari, setelah wafatnya Rasulullah saw ketika
seorang sahabat mengeluarkan sehelai rambut berwarna kemerah-merahan dan
ditanya “ rambut siapa kemerah-merahan ini “?, maka sahabat itu
menjawab : “ ini sehelai rambut Rasulullah saw “, kemudian sahabat lain
berkata : “ kalau aku punya selembar saja rambut Rasulullah SAW ,maka
itu lebih kusenangi dari semua harta, dunia dan seisinya “. Selembar
rambut Nabi Muhammad saw lebih dicintai dari dunia dan seisinya, karena
apa? Karena cinta beliau saw kepada ummatnya membuat ummatnya sangat
mencintai beliau, dan cinta kepada beliau adalah kesempurnaan iman,
sebagaimana sabda beliau saw :<br />
<br />
لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالَدِهِ وَوَلِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ<br />
<br />
” Tiada sempurna iman kalian, sebelum aku (Rasulullah saw) lebih ia
cintai dari anak2nya dan ayah ibunya dan seluruh manusia” (shahih
Bukhari)<br />
<br />
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah<br />
<br />
Inilah
malam-malam yang agung, hari-hari yang luhur untuk memperbanyak ibadah
kita dan menjauhi segala kemunkaran, maka berusahalah.<br />
<br />
Ini
akhir penyampaian saya, karena kondisi saya sedang kurang fit dan juga
ada tamu-tamu kita yang mereka juga dalam keadaan lelah.<br />
<br />
Guru
mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Hafizh di dalam kitabnya
Taujiihunnabiih Limardhaati Baariih, meriwayatkan salah satu atsaar yang
mana Allah swt berfirman :<br />
<br />
ياَدَاوُد لَوْ يَعْلَمُ
الْمُدْبِرُوْنَ عَنِّيْ شَوْقِي لِعَوْدَتِهِمْ، وَمحبتي فِيْ
تَوْبَتِهِمْ، ورغبتي في إنابتهم، لَطاَرُوْا شَوْقًا إِلَيَّ، يَادَاوُد
هَذِهِ رَغْبَتِيْ فِى الْمُدْبِرِيْنَ عَنِّي، فَكَيْفَ تَكُوْنُ
مَحَبَّتِيْ فِى الْمُقْبِلِيْنَ عَلَيَّ…؟،<br />
<br />
“Wahai Daud :
Sendainya orang-orang yg berpaling dari-Ku mengetahui kerinduan-Ku atas
kembalinya mereka, dan cinta-Ku akan taubatnya mereka, dan besarnya
sambutanku atas kembalinya mereka pada keridhoan Ku, niscaya mereka akan
terbang karena rindunya mereka kepada-Ku. Wahai Daud, demikianlah
cinta-Ku kepada orang-orang yg berpaling dari Ku (jika mereka ingin
kembali), maka bagaimanakah cinta-Ku kepada orang-orang yg datang
(mencintai dan menjawab cinta Allah ) kepada-Ku?”<br />
<br />
Kalau para
pendosa yang selalu menghindar dan berpaling dari Allah itu mengetahui
rindu Allah terhadap kembalinya mereka kepadaNya, dan cinta Allah akan
taubat mereka jika mereka mau bertobat, serta besarnya semangat sambutan
Allah jika mereka mau kembali kepada Allah, mereka akan terbang dari
rindunya kepada Allah, karena mereka tidak tahan menahan rindu, betapa
indahnya cinta Allah untuk mereka yang berpaling dari Allah. Maka Allah
meneruskan firmanNya :<br />
<br />
يَادَاوُد هَذِهِ رَغْبَتِيْ فِى الْمُدْبِرِيْنَ عَنِّي فَكَيْفَ مَحَبَّتِيْ فِى الْمُقْبِلِيْنَ عَلَيَّ<br />
<br />
Wahai Daud, inilah semangat dan keinginan kasih sayangKu kepada mereka
pendosa, mereka yang selalu berpaling dariKu agar mereka kembali
kepadaKu, maka bagaimana cintaKu kepada mereka yang selalu datang dan
mendekat kepadaKu? Renungi kalimat terakhir ini, renungkan kalimat agung
ini.<br />
<br />
Hadirin hadirat, kita berdoa kepada Allah yang maha
memuliakan hamba yang ingin dekat padaNya. Wahai yang memuliakan dan
mencintai dan meminta para pendosa untuk kembali kepada taubat, kami
kembali kepada keindahan dan kelembutanMu Rabbi. Panggillah nama yang
maha indah, jawablah cinta dan rinduNya, jelanglah kebahagiaan dunia dan
akhirah.<br />
<br />
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا…<br />
<br />
Katakanlah bersama-sama…<br />
<br />
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ…يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا
رَحِيْمُ…لاَإلهَ إِلاَّ الله… مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا
نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأَمِنِيْنَ.<br />
<br />
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..<br />
<br />
Yang perlu saya sampaikan pada malam hari ini adalah berkaitan
datangnya instruksi dari guru mulia kita Al Habib Umar bin Muhammad bin
Salim bin Hafizh, untuk memperluas dakwah di wilayah luar Jakarta, maka
saya menghimbau para jamaah yang berkenan untuk mengambil acara Majelis
Rasulullah pada bulan Januari dan selanjutnya, agar mempertimbangkannya
karena jadwal kita akan mulai banyak di luar kota, mulai Januari 2010.
Saya lihat di bulan November dan Desember ini masih ada beberapa hari
yang kosong, jadi kalau ada yang ingin mengambil jadwal di bulan Januari
maka pertimbangkan resiko barangkali kita di luar kota. Karena mulai
bulan ini kita terus memperbanyak jadwal di luar kota, sebagaimana
suksesnya tabligh akbar di Cimahi seminggu yang lalu, dan minggu yang
akan datang tabligh akbar di Palembang dan esoknya tabligh akbar dan
zikir jalalah se Jabodetabek di Masjid Raya Bogor tanggal 25 November
2009 di jalan Padjajaran, kemudian akan menyusul pula majelis di
Denpasar dan majelis berkala Tabligh Akbar di Bandung serta
majelis-majelis lainnya di luar kota. Dan bulan Januari dan seterusnya
mungkin akan semakin padat majelis-majelis di luar kota. Oleh karena itu
saya menghimbau para jamaah yang ingin mengambil jadwal untuk mengambil
di bulan-bulan terdekat ini, karena dikhawatirkan jadwal majelis akan
lebih padat di luar kota, karena solusi guru mulia kita untuk memperluas
dakwah ke wilayah luar. Dan bulan Desember juga tabligh akbar di Masjid
Agung Walikota Bekasi . Dan juga jadwal tabligh akbar di kota lainnya
akan terus diperluas ke wilayah luar Jabodetabek, demikian yang bisa
saya sampaikan. Dan kita doakan Al ‘Arif billah Munsib kita yang kita
muliakan Al Habib Muhsin Hamid bin Ahmad Al Haddad semoga dilimpahi
rahmat dan keberkahan oleh Allah SWT, dan Allah SWT panjangkan umur
beliau dalam keberkahan dan rahmah, dan juga Al Habib Isa Al Kaff serta
tamu-tamu lainnya Al Habib Abdul Qadir Al Junaid, Al Habib Muhammad Al
Junaid semoga selalu dalam rahmat dan keberkahan.<br />
<br />
Dan malam
hari ini kita mohon ijazah dari Al Habib Muhsin Hamid bin Ahmad Al
Haddad Munsib Al Imam Hujjatul Islam Wabarakatul Anam Al Imam Haddad
untuk memberikan kita ijazah apa saja yang akan beliau ijazahkan yang
sanadnya bersambung kepada Hujjatul Islam Al Imam Abdullah bin ‘Alawy Al
Haddad,<br />
<br />
Ucapan Al Habib Muhsin Hamid bin Ahmad Al Haddad :<br />
<br />
بسم الله الرحمن الرحيم والصلاة والسلام على سيدناونبينا محمد وعلى آله
وصحبه أجمعين, بداية ألقي إليكم تحيات إخوانكم وأهلكم بمدينة تريم من علماء
وأهلها وسكانها جميعا وخاصة منسب الإمام عبد الله بن علوي الحداد الحبيب
حسن بن عمر بن عبد الله الحداد .<br />
<br />
“Beliau menyampaikan salam
rindu dari saudara-saudara kita dan para Ulama di Tarim , khususnya
Munsib Al Imam Abdallah ‘Alawy Al Haddad Al Habib Hasan bin Umar bin
Abdullah Al Haddad”.<br />
<br />
وتلبية لطلبكم سأعطي إليكم الإجازة : أجيزكم
بما أجاز بهم شيوخنا براتب الإمام عبدالله بن علوي الحداد وكذلك أوراده
وكتبه وشعره وذلك فيما يتعلق باستخدامها للتبرك بها والتداوي بها النفسية
والمعنوية وبكل نية صالحة أجيزكم إجازة شاملة كاملة .<br />
<br />
“Aku
ijazahkan kepada kalian ijazah Ratib Al Haddad dan semua doa dan wirid
Al Imam Haddad, serta semua buku beliau dan semua ajaran-ajaran yang di
ajarkan oleh beliau, dengan niat yang ikhlas ku ijazahkan semua itu
kepada kalian”<br />
<br />
Maka ucapakan Qabilnaa Al Ijaazah ( kami terima
ijazahnya ). Apa itu Ijazah? Ijazah itu adalah izin dan persambungan
ruhiyyah dengan Shahib Ar Ratib, kalau kita mendapatkan ijazah itu maka
kita menyambungkan ruh kita, sanad keguruan kita, rantai keguruan kita
kepada Shahib Ar Ratib Al Haddad yang mana Hujjatul Islam Al Imam Haddad
itu serantai perguruannya, bersambung dari guru ke guru sampai kepada
Rasulullah SAW . Demikian kita telah terima ijazah mulia ini, dan
insyaallah menjadi rantai yang mengikat kita dalam keluhuran dunia dan
akhirah, semoga terangkat segala musibah dan kesulitan kita, amiin
allahumma amiin.<br />
<br />
Jazakumullah Khair khairaljazaa’ fadhilah As
Sayyid Al Walid Al Habib Muhsin Al Haddad atas ijazah yang telah
diberikan, dan kami meminta untuk doa penutup setelah qasidah Muhammadun
, Tafaddhal.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-60815181094358895902012-03-20T20:18:00.000-07:002012-03-20T20:18:00.666-07:00Ilham Rabbani Di kalangan Para Sahabat (Selawat Atas Nabi SAW)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adikbijak.com/promo.pl?MB03965&TB0137" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://adikbijak.com/images/product/TB0137.jpg" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<a href="http://adikbijak.com/images/product/TB0129.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a>Telah disentuh sebelum ini sedikit tentang keharusan berdoa dengan apa
yang diilhamkan oleh Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya. Terdapat banyak
dalil bahawa ianya diharuskan oleh syariat. Hal ini telah dikupas oleh
al-’Allamah al-Muhaddith Syeikh Muhammad al-Hafiz al-Tijani dalam
kitabnya (أهل الحق العارفون بالله) (hal. 242). Di dalam kitab (السنة
والبدعة) oleh al-Habib ‘Abdullah bin Mahfuz al-Haddad juga menyebutkan
banyak hujah-hujah yang berhubung dengan perkara ini. Apa yang menjadi
batasan ialah ianya tidak mengandungi sesuatu yang terkeluar daripada
syarak.<br /> <br /> Lihatlah bagaimana Nabi SAW menegur seorang Arab
badwi yang berdoa dari ilhamnya secara salah, namun baginda SAW hanya
menunjukkannya cara yang betul dan tidak melarangnya berdoa dari
ilhamnya. Dari Abu Hurayrah RA katanya: Pernah Rasulullah SAW berdiri
dalam satu solat dan kami juga berdiri bersamanya. Lalu seorang Arab
badwi berdoa dalam solatnya: (اللَّهُمَّ ارْحَمْنِى وَمُحَمَّدًا ، وَلاَ
تَرْحَمْ مَعَنَا أَحَدًا) “Ya Allah, rahmatilah aku dan juga Muhammad,
dan jangan Engkau rahmati bersama kami seorang pun”. Maka di kala Nabi
SAW memberi salam baginda pun berkata kepada Arab badwi berkenaan:
“Sesungguhnya kamu telah menyempitkan yang luas”, maksud baginda rahmat
Allah. [HR al-Bukhari (6010), Abu Dawud, al-Nasa’i dan al-Tirmizi]<br /> <br /> <br /> <b>Ilham Rabbani Dalam Berselawat</b><br /> <br /> Sumber : Blog Sawanih <br /> <br /> <br />
Keharusan tersebut juga termasuk dalam berselawat ke atas Nabi SAW.
Hujahnya, ada diriwayatkan daripada Sayidina 'Ali RA, ‘Abdullah bin
‘Umar RA, ‘Abdullah bin ‘Abbas RA dan ‘Abdullah bin Mas’ud RA
selawat-selawat yang diilhamkan oleh Allah SWT kepada mereka. Maka jelas
bahawa ianya bukan suatu perkara bidaah. Berikut adalah keterangannya:<br /> <br /> <br /> 1. Selawat Sayidina 'Ali RA<br /> <br /> <br />
Ibn Kathir dalam Tafsirnya meriwayatkan satu athar dari Salamah
al-Kindi katanya; bahawa ‘Ali RA pernah mengajarkan orang ramai doa
(selawat) berikut, dengan diselitkan oleh penulis lafaz Ibn Jarir
al-Tabari dan lafaz al-Tabarani bagi menunjukkan perbezaan riwayat atau
manuskrip:<br /> <br /> <br /> اللهم داحي المدْحُوَّات، وبارئ المسموكات،
وَجَبَّار القلوب على فطْرَتها شقيها وسعيدها. اجعلْ شرائف صلواتك، ونوامي
بركاتك، ورأفة تحننك، (الطبراني: ورافع تحيتك) على محمَّد عبدك ورسولك،
الخاتم لما سبق، والفاتح لما أغلق، والمُعلن (الطبراني: والمعلوم) الحق
بالحق، والدامغ جيشات الأباطيل، كما حُمِّل (الطبراني: كمل) فاضطلع بأمرك
لطاعتك مستوفزاً (الطبراني: مستوفرا) في مرضاتك، غير نَكل (ابن جرير: لغير
نَكل، الطبراني: بغير ملك) في قَدَم، ولا وهن في عزم، واعياً (الطبراني:
داعيا) لوحيك، حافظاً لعهدك، ماضيا على نفاذ أمرك حتى أورى قبساً
(الطبراني: تبسما) لقابس، آلاء الله تصل بأهله أسبابه، به هديت القلوب بعد
خوضات (الطبراني: خرصات) الفتن والإثم، وأقام مُوضحات (ابن جرير: موضحات،
الطبراني: بموضحات) الأعلام، ومُنِيرات (الطبراني: ومسرات) الإسلام،
ونائرات (ابن جرير: وثائرات، الطبراني: وماثرات) الأحكام، فهو أمينك
المأمون، وخازن علمك المخزون، وشهيدك يوم الدين، وبَعيثُك (الطبراني:
ومبعوثك) نعمة، ورسولك بالحقّ رحمة، اللهمّ أفسح له مُفسحَات (ابن جرير:
مفتسحا) في عدلك، واجزه مضاعفات الخير من فضلك، مهنَّآت له (ابن جرير: له
مهنيات) غير مكدرات، من فوز ثوابك المعلول (الطبراني: المعلوم)، وجزل عطائك
المحلول (ابن جرير: وجزيل عطائك المجمول، الطبراني: وجزيل عطائك المجلول)،
اللهم أعل على بناء البانين بنيانه (ابن جرير: عل على بناء البنائين
بناءه، الطبراني: أعل على بناء الباقين بناءه)، وأكرم مثواه لديك ونزله،
وأتمم له نوره، واجزه من ابتعاثك له مقبول الشهادة، مرضي المقالة، ذا منطق
عدل، وخُطَّة فصل (ابن جرير: وخطة فضل، الطبراني: وكلام فصل)، وحجة وبرهان
عظيم.<br /> <br /> <br /> Kata Ibn Kathir dalam Tafsirnya: Ia masyhur dari
kata-kata ‘Ali RA.. tetapi pada sanadnya ada masalah. Kata syeikh kami,
al-Hafiz Abu al-Hajjaj al-Mizzi: Salamah al-Kindi ini tidak dikenali,
dan tidak pernah bertemu ‘Ali.<br /> <br /> <a href="http://adikbijak.com/promo.pl?MB03965&TB0128" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="http://adikbijak.com/images/product/TB0128.jpg" /></a> Athar ini telah
diriwayatkan oleh Ibn Jarir al-Tabari dalam Tahzib al-Athar (352 - juz’
mafqud), Abu Nu’aym dalam ‘Awali Sa’id bin Mansur (18), dan al-Tabarani
dalam al-Awsat (9089). Kata al-Haythami dalam Majma’ al-Zawa’id
(10/164): Salamah al-Kindi riwayatnya dari ‘Ali adalah mursal dan baki
para perawinya adalah para perawi al-Sahih. Juga diriwayatkan oleh Ibn
Abi Syaibah dalam Musannafnya (28940), namun disebut dari seorang lelaki
- tanpa disebutkan nama - dari ‘Ali RA, dan tidak disebut Salamah
al-Kindi. Zahirnya, athar ‘Ali RA ini adalah daif. Namun, boleh
diamalkan dalam bab fada’il amal. Malah ianya sudah pun masyhur
sepertimana kata Ibn Kathir pada zaman beliau.<br /> <br /> <br /> Berikut adalah riwayat Ibn Abi Syaibah, juga terdapat perbezaan lafaz serta sedikit tambahan di akhirnya:<br /> <br /> <br />
اللَّهُمَّ يَا دَاحِيَ الْمَدْحُوَّاتِ، وَيَا بَانِيَ الْمَبْنِيَّاتِ،
وَيَا مُرْسِيَ الْمُرَسِّيَاتِ، وَيَا جَبَّارَ الْقُلُوبِ عَلَى
فِطْرَتِهَا، شَقِيِّهَا وَسَعِيدِهَا، وَيَا بَاسِطَ الرَّحْمَةِ
لِلْمُتَّقِينَ، اجْعَلْ شَرَائِفَ صَلَوَاتِكَ، وَنَوَامِي بَرَكَاتِكَ،
وَرَأْفَاتِ تَحِيَّتِكَ، وَعَوَاطِفَ زَوَاكِي رَحْمَتِكَ عَلَى مُحَمَّدٍ
عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ، وَالْخَاتَمِ لِمَا
سَبَقَ، وَفَاتِحِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَدَامِغِ جِيشَاتِ الْأَبَاطِيلِ
كَمَا حَمَّلْتَهُ، فَاضْطَلَعَ بِأَمْرِكَ مُسْتَنْصِرًا فِي رِضْوَانِكَ،
غَيْرَ نَاكِلٍ عَنْ قَدَمٍ، وَلَا مُئِنٍّ عَنْ عَزْمٍ، حَافِظٍ
لِعَهْدِكَ، مَاضٍ لِنَفَاذِ أَمْرِكَ، حَتَّى أَرَى أَنْ أَرَى فِيمَنْ
أُفْضِي إِلَيْكَ تَنْصُرُ بِأَمْرِكَ، وَأَسْبَابِ هُدَاةِ الْقُلُوبِ،
بَعْدَ وَاضِحَاتِ الْأَعْلَامِ إِلَى خَوْضَاتِ الْفِتَنِ، إِلَى
نَائِرَاتِ الْأَحْكَامِ، فَهُوَ أَمِينُكَ الْمَأْمُونُ، وَشَاهِدُكَ
يَوْمَ الدِّينِ، وَبَعِيثُكَ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ، اللَّهُمَّ فَسِّحْ
لَهُ مُفْسَحًا عِنْدَكَ، وَأَعْطِهِ بَعْدَ رِضَاهُ الرِّضَى مِنْ فَوْزِ
ثَوَابِكَ الْمَحْلُولِ، وَعَظِيمِ جَزَائِكَ الْمَعْلُولِ، اللَّهُمَّ
أَتْمِمْ لَهُ مَوْعِدَكَ بِابْتِعَاثِكَ إِيَّاهُ مَقْبُولَ الشَّفَاعَةِ،
عَدْلَ الشَّهَادَةِ، مَرَضِيَّ الْمَقَالَةِ، ذَا مَنْطِقٍ عَدْلٍ،
وَخَطِيبٍ فَصْلٍ، وَحُجَّةٍ وَبُرْهَانٍ عَظِيمٍ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا
سَامِعِينَ مُطِيعِينَ، وَأَوْلِيَاءَ مُخْلِصِينَ، وَرُفَقَاءَ
مُصَاحِبِينَ، اللَّهُمَّ بَلِّغْهُ مِنَّا السَّلَامَ، وَارْدُدْ
عَلَيْنَا مِنْهُ السَّلَامَ.<br /> <br /> <br /> 2. Selawat ‘Abdullah bin ‘Umar RA<br /> <br /> <br />
Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani’ sebagaimana dalam al-Matalib
al-‘Aliyah oleh al-Hafiz Ibn Hajar (3332) dan mengisyaratkannya sebagai
sahih, dari Thawbah/Thuwayr mawla Bani Hasyim katanya: Aku bertanya Ibn
‘Umar RA: Bagaimana berselawat ke atas Nabi SAW? Maka jawab Ibn ‘Umar
RA:<br /> <br /> <br /> اللَّهُمَّ اجْعَلْ صَلَوَاتِكَ وَبَرَكَاتِكَ
وَرَحْمَتَكَ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِينِ، وَإِمَامِ الْمُتَّقِينِ،
وَخَاتَمِ النَّبِيِّينَ، مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ، إِمَامِ
الْخَيْرِ، وَقَائِدِ الْخَيْرِ، اللَّهُمَّ ابْعَثْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
مَقَامًا مَحْمُودًا يَغْبِطُهُ الْأَوَّلُونَ وَالْآخِرُونَ، وَصَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.<br /> <br /> <br />
Kata al-Busiri: Ia mempunyai sokongan dari hadis Ibn Mas’ud RA (lihat
no. 4) yang diriwayatkan oleh Ibn Abi ‘Umar, Abu Ya’la dan Ibn Majah
dengan isnad yang hasan.<br /> <br /> <br /> 3. Selawat ‘Abdullah bin ‘Abbas RA<br /> <br /> <br />
Diriwayatkan oleh ‘Abd al-Razzaq, ‘Abd bin Humayd dan Isma’il al-Qadi
dalam Fadl al-Solat ‘ala al-Nabi SAW (52) dari Ibn ‘Abbas RA beliau
mengucapkan:<br /> <br /> <br /> اللهم تقبل شفاعة محمد الكبرى، وارفع درجته العليا، وأعطه سُؤْلَه في الآخرة والأولى، كما آتيت إبراهيم وموسى، عليهما السلام.<br /> <br /> Kata Ibn Kathir dalam Tafsirnya: Suatu isnad yang baik, kuat lagi sahih.<br /> <br /> <br /> 4. Selawat ‘Abdullah bin Mas‘ud RA<br /> <br /> <br />
Diriwayatkan oleh ‘Abd al-Razzaq, ‘Abd bin Humayd, Ibn Marduyah, Ibn
Majah (906) dan al-Tabarani (8594) dari Ibn Mas’ud RA katanya: “Jika
kamu berselawat ke atas Nabi SAW maka perelokkanlah berselawat ke
atasnya. Sesungguhnya kamu tidak tahu kemungkinan ianya dipersembahkan
kepadanya”. Jawab para pendengar: Maka ajarkanlah kami. Kata beliau:
Ucapkanlah<br /> <br /> <br /> اللهم اجعل صلواتك ورحمتك وبركاتك على سيد
المرسلين، وإمام المتقين، وخاتم النبيين، محمد عبدك ورسولك، إمام الخير
وقائد الخير، ورسول الرحمة. اللهم ابعثه مقاماً محموداً يَغْبِطُه به
الأولون والآخرون، اللهم صل على محمد وعلى آل محمد، كما صليت على إبراهيم
وعلى آل إبراهيم، إنك حميد مجيد، اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما
باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد.<br /> <br /> <br /> Kata
al-Busiri dalam Zawa’id Ibn Majah (1/311): Isnad ini para perawinya
thiqah kecuali al-Mas’udi dan namanya ‘Abd al-Rahman bin ‘Utbah bin
Mas’ud, telah bercampur ingatan beliau di akhir hayatnya dan tidak dapat
dibezakan hadisnya yang awal dengan yang akhir, maka beliau layak
ditinggalkan menurut kata Ibn Hibban. Tetapi al-Mas’udi tidak
berseorangan dalam meriwayatkannya dari ‘Awn bin ‘Abdullah kerana beliau
diikuti (mutaba’ah) oleh Abu Salamah sebagaimana dalam riwayat ‘Abd
al-Razzaq. Kata al-Hafiz al-Munziri: Diriwayatkan oleh Ibn Majah secara
mawquf dengan isnad yang hasan.<br /> <br /> <br /> Selawat yang hampir serupa
juga diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amru atau ‘Abdullah bin ‘Umar
menurut syak si-perawi, sebagaimana dalam riwayat Isma’il al-Qadi dalam
Fadl al-Solat ‘ala al-Nabi SAW (62). Jika ianya dari ‘Abdullah bin
‘Amru, maka itu adalah sahabat yang ke-5 dalam penjelasan ini.<br /> <br /> <br />
Juga ada diriwayatkan oleh al-Syirazi dalam al-Alqab dari Ibn Mas’ud RA
katanya: Wahai Zayd bin Wahb, jangan kamu tinggalkan pada hari Jumaat
berselawat ke atas Nabi SAW sebanyak seribu kali, kamu ucapkan: (اللهم
صل على النبي الأمي).<br /> <br /> <br /> Penutup<br /> <br /> <br /> Berdasarkan
dalil-dalil ini dan lainnya, ulama berpendapat harus menggubah selawat
ke atas Nabi SAW, meskipun secara sepakatnya mereka menyatakan bahawa
Selawat Ibrahimiyyah adalah selawat yang paling afdal. Perintah ayat
al-Quran dan juga hadis-hadis yang memerintahkan berselawat secara umum
turut menguatkan keharusan hukumnya. Ini kerana Selawat Ibrahimiyyah itu
diajarkan oleh Nabi SAW di atas pertanyaan sahabat-sahabatnya dan tidak
pula dinyatakan oleh baginda SAW supaya jangan berselawat dengan
lafaz-lafaz yang lain. Dengan syarat ianya tidak terkeluar dari batasan
syarak. Namun, para ahli tasawuf lebih cenderung mengamalkan
selawat-selawat yang sudah pun masyhur dan mujarab.<br /> <br /> <a href="http://adikbijak.com/promo.pl?MB03965&TB0129" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="http://adikbijak.com/images/product/TB0129.jpg" /></a> Inilah
pegangan ahli tasawuf mengenai keharusan mengamalkan doa-doa dan
selawat-selawat yang diilhamkan oleh Allah SWT kepada imam-imam mereka
yang telah dihimpunkan dalam banyak karangan. Antara istilah-istilah
yang digunakan dalam disiplin kesufian ialah wirid seperti al-Wird
al-Latif oleh Imam al-Haddad, awrad seperti Awrad Sayyidi Ahmad bin
Idris, hizib seperti Hizb al-Bahr oleh Imam al-Syazili, wazifah seperti
al-Wazifah al-Zarruqiyyah dan ratib seperti Ratib al-’Attas. رحمهم الله
ورضي عنهم<br /> <br /> <br /> Wallahu a’lam.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-27891285393620788722012-03-19T20:06:00.000-07:002012-03-19T20:06:43.408-07:00Akhlak Rasulullah saat makan dan minum<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-iEGzYJEWGCA/TyYQifDKvjI/AAAAAAAAAO0/0v8wd8HVDr4/s1600/i+luv+Rasulullah.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-iEGzYJEWGCA/TyYQifDKvjI/AAAAAAAAAO0/0v8wd8HVDr4/s1600/i+luv+Rasulullah.jpg" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Petunjuk dan
perilaku Rasulullah SAW saat makan dan minum tidak ada yang dipungkiri
dan tidak ada yang hilang sia-sia. Apapun yang disodorkan dari makanan
yang baik, maka beliau memakannya, kecuali jika makanan itu kurang
berkenan di hatinya, maka beliau meninggalkannya tanpa mengharamkannya.<br /> <br />
Beliau tidak pernah mencela suatu makanan pun. Jika berkenan, beliau
memakannya. Dan jika tidak berkenan, beliau membiarkannya, seperti
daging biawak yang ditinggalkannya, karena beliau tidak biasa
memakannya.<br /> <br /> Beliau biasa memakan manisan dan madu, dan beliau
menyukainya. Beliau pernah makan daging sapi, domba, ayam, burung,
kelinci, ikan laut, makan daging yang dipanggang, kurma basah dan
kering, minum susu murni, makan adonan gandum, minum perahan kurma,
makan adonan air susu dan tepung, roti campur daging dan lain-lainnya.
Beliau tidak menolak makanan yang baik, dan tidak memaksakan diri untuk
memakannya. Kebiasaan beliau adalah makan sekedarnya. Jika tidak
mempunyai makanan, beliau bersabar, dan bahkan beliau pernah mengganjal
perutnya dengan batu karena rasa lapar yang menyerangnya.<br /> <br />
Beliau tidak makan sambil terlentang, entah telentang pada lambung,
duduk seperti dalam tahiyat akhir, atau menumpulkan satu tangan di
lantai dan satu lagi digunakan untuk makan. Ketiga cara ini tercela.
Beliau biasa makan di lantai dengan beralaskan tikar, dan sekaligus
sebagai tempat makannya. Sebelum makan beliau mengucapkan tasmiyah dan
seusai makan mengucapkan hamdalah.<br /> <br /> Ketika benar-benar rampung beliau mengucapkan doa,<br /> <br />
“Alhamdulillaahi hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiihi ghoiro
makfiyyin walaa muwadda’in walaa mustaghnan ‘anhu Robbanaa” (“Segala
puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik dan penuh barokah di
dalamnya, tidak ditelantarkan dan dibiarkan, serta dibutuhkan, wahai
Tuhan kami”)<br /> <br /> Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sohbihi wa sallam…</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-81003453774077683972012-03-15T00:23:00.000-07:002012-03-15T00:23:00.183-07:00Detik detik MENYAMBUT KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_huhLt_fuh2o/TUzNezug7QI/AAAAAAAAB1Y/LTcQLgj6k-c/s1600/eid-ul-milad-ul-nabi-wallpaper.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://1.bp.blogspot.com/_huhLt_fuh2o/TUzNezug7QI/AAAAAAAAB1Y/LTcQLgj6k-c/s400/eid-ul-milad-ul-nabi-wallpaper.jpg" width="400" /></a> </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Diriwayatkan dari Imam Shihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami
Asy-syafi’i di dalam kitabnya “An-ni’matul Kubraa’alal Aalam” di halaman
61.<br /> <br /> Telah disebutkan bahwa sesungguhnya pada bulan ke sembilan
kehamilan Sayyidah Aminah (Rabiul Awwal) saat hari-hari kelahiran
Baginda Nabi Muhammad saw sudah semakin mendekati, Allah swt semakin
melimpahkan bermacam anugerahNya kepada Sayyidah Aminah mulai
tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Rabiul Awwal malam kelahiran
Al-Musthofa Muhammad saw.<br /> <br /> <b>Pada Malam Pertama (ke 1) :</b><br /> <br />
Allah swt melimpahkan segala kedamaian dan ketenteraman yang luar biasa
sehingga beliau (ibunda Nabi Muhammad saw), Sayyidah Aminah merasakan
ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.<br /> <br /> <b>Pada malam ke 2 :</b><br /> <br />
Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang
menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Allah
swt.<br /> <br /> <b>Pada malam ke 3 :</b><br /> <br /> Datang seruan memanggil “Wahai
Aminah… sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia,
Muhammad Rasulullah saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada
Allah swt.”<br /> <b><br /> Pada malam ke 4 :</b><br /> <br /> Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas.<br /> <br /> <b>Pada malam ke 5 :</b><br /> <br /> Sayyidah Aminah bermimpi dengan Nabi Allah Ibrahim as.<br /> <br /> <b>Pada malam ke 6 :</b><br /> <br /> Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta.<br /> <br /> <b>Pada malam ke 7 :</b><br /> <br />
Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan
mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan
kedamaian semakin memuncak.<br /> <br /> <b>Pada malam ke 8 :</b><br /> <br /> Sayyidah
Aminah mendengar seruan memanggil di mana-mana, suara tersebut terdengar
dengan jelas mengumandangkan “Bahagialah wahai seluruh penghuni alam
semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Allah swt Pencipta
Alam Semesta.”<br /> <br /> <b>Pada malam ke 9 :</b><br /> <br /> Allah swt semakin
mencurahkan rahmat belas kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga
tidak ada sedikitpun rasa sedih, susah, sakit, dalam jiwa Sayyidah
Aminah.<br /> <b><br /> Pada malam ke 10 :</b><br /> <br /> Sayyidah Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad saw.<br /> <b><br /> Pada malam ke 11 :</b><br /> <br /> Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad saw.<br /> <br />
<a href="http://adikbijak.com/promo.pl?MB03965&TB0128" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="http://adikbijak.com/images/product/TB0128.jpg" /></a>Malam detik-detik kelahiran Rasulullah, tepat tanggal 12 Rabiul Awwal
jam 2 pagi. Di malam ke 12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada
mendung sedikitpun. Saat itu Sayyid Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad
saw) sedang bermunajat kepada Allah swt di sekitar Ka’bah. Sayyid Aminah
sendiri di rumah tanpa ada seorangpun yang menemaninya.<br /> <br />
Tiba-tiba beliau, Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan
perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat anggun, cantik, dan jelita
diliputi dengan cahaya yang memancar berkemilau serta semerbak harum
memenuhi seluruh ruangan.<br /> <br /> Wanita pertama datang
berkata,”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau
akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi
Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Allah Adam as,
ibunda seluruh uamt manusia., aku diperintahakan Allah untuk
menemanimu.”<br /> <br /> Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan
kabar gembira, “Aku adalah istri Nabi Allah Ibrahim as diperintahkan
Allah swt untuk menemanimu.”<br /> <br /> Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga,”Aku adalah Asiyah binti Muzahim, diperintahkan Allah untuk menemanimu.”<br /> <br /> Datanglah wanita ke empat,”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as menyambut kehadiran putramu Muhammad Rasulullah.”<br /> <br />
Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi
Muhammad saw yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata. Keajaiban
berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia
bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangan Sayyidah Aminah
dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Allah swt dengan berbagai
macam bahasa yang berbeda.<br /> <br /> Detik berikutnya Sayyidah Aminah
melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam
bintang di angkasa yang sangat indah berkilau saling beterbangan.<br /> <br />
<a href="http://adikbijak.com/promo.pl?MB03965&TB0039" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="http://adikbijak.com/images/product/TB0039.jpg" /></a>Detik berikutnya Allah bangun dari singasanaNya dan memerintahkan
kepada Malaikat Ridwan agar mengomandokan seluruh bidadari syurga agar
berdandan cantik dan rapih, memakai segala macam bentuk perhiasan kain
sutra dengan bermahkota emas, intan permata yang bergemerlapan, dan
menebarkan wangi-wangian syurga yang harum semerbak ke segala arah. lalu
trilyunan bidadari itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridwan,
terlihat wajah bidadari itu gembira.<br /> <br /> Lalu Allah swt memanggil :
“Yaa Jibril… serukanlah kepada seluruh arwah para nabi, para rasul,
para wali agar berkumpul, berbaris rapih, bahwa sesungguhnya Kekasihku
cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka
mnyambut kedatangan Nabi Muhammad saw.<br /> <br /> Yaa Jibril…
perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan
perintahakan kepada Malaikat Ridwan untuk membuka pintu-pintu syurga
dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut
kekasihKu Nabi Muhammad saw.<br /> <br /> Yaa Jibril… bawalah trilyunan
malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah KekasihKu
Muhammad saw telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi
Akhiruzzaman.”<br /> <br /> Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi
bumi ini dengan trilyunan malaikat. Lalu ibunda Rasulullah saw di bumi,
beliau melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu-kayu gahru yang
wangi dan memenuhi seluruh jagat raya. Pada saat itu pula mereka semua
berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung
putih berkilau cahaya mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan
sayapnya pada Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Muhammad
Rasulullah saw dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak
lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad saw bersujud kepada
Allah seraya mengucapkan, “Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Walhamdulillahi
katsiro, wasubhanallahibukrotan wa asiilaa.”<br /> <br /> Semakin
memuncaklah kegembiraan seluruh alam dunia dan semesta dan terucaplah
“Yaa Nabi Salam Alaika… Yaa Rasul Salam Alaika… Yaa Habib Salam Alaika…
Sholawatullah Alaika.. ”<br /> <br /> Matanya bagaikan telah dipakaikan
sifat mata, senyum indah terpancar dari wajahnya dan hancurlah
berhala-berhala dan bergembiralah semua alam semesta menyambut kelahiran
Nabi yang mulia…</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-55542327867179448162012-03-14T00:07:00.000-07:002012-03-14T00:12:27.254-07:00Kisah Malaikat Yang Dipatahkan Sayapnya Karena Tidak Berdiri Menyambut Rasulullah SAW<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<b>Bulan Mawlid / Rabiul Awal. </b><br />
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://redblood.blog.fisip.uns.ac.id/files/2011/09/Iman-Kepada-Malaikat.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://redblood.blog.fisip.uns.ac.id/files/2011/09/Iman-Kepada-Malaikat.jpg" /></a></div>
Sesungguhnya Malaikat Jibril AS datang kepada Rasulullah SAW dan
berkata, “Ya Rasulullah SAW, aku telah melihat seorang malaikat di
langit berada di atas singgahsananya. Di sekitarnya terdapat 70.000 malaikat
berbaris melayaninya. Pada setiap hembusan nafasnya Allah SWT
menciptakan darinya seorang malaikat. Dan sekarang ini kulihat malaikat
itu berada di atas Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah sedang
menangis.<br />
<br />
Ketika dia melihatku, dia berkata, “Adakah engkau mau
menolongku?” Aku berkata, “Apa salahmu?” Dia berkata, “Ketika aku
berada di atas singgahsana pada malam Mi’raj, lewatlah padaku Muhammad
Kekasih Allah. Lalu aku tidak berdiri menyambutnya dan Allah menghukumku
dengan hukuman ini, serta menempatkanku di sini seperti yang kau
lihat.” Malaikat Jibril berikata, “Seraya aku merendah diri di hadapan
Allah SWT, aku memberinya pertolongan.” Maka Allah SWT berfirman, “Hai
Jibril, katakanlah agar dia membaca shalawat atas Kekasih-Ku Muhammad
SW.” Malaikat Jibril berkata lagi, “Kemudian malaikat itu membaca
shalawat kepadamu dan Allah SWT mengampuninya serta menumbuhkan kedua
sayapnya, lalu menempatkannya lagi di atas singgahsananya.”<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adikbijak.com/promo.pl?MB03965&TB0119" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="http://adikbijak.com/images/product/TB0119.jpg" /></a></div>
Fahamilah…Dengan ini kita dapat mengerti akan betapa keagungan shalawat,
dan betapa pentingnya kita berdiri untuk menyambut dan menghormati saat
Mahlul Qiyam atas kedatangan Rasulullah SAW dan para Ahlubait serta
pewaris-pewarisnya..<br />
<br />
Kitab Mukasyafatul Qulub Bab XIX,halaman
143,karangan Hujjatul Islam Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin
Muhammad Al Ghazali Ath Thurthusy<br />
<br />
<br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-90824856230553632482012-03-05T20:15:00.000-08:002012-03-05T20:15:00.833-08:00Kesederhanaan Tidur dan Makan Rasulullah s.a.w.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adikbijak.com/promo.pl?MB03965&TB0137" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="http://adikbijak.com/images/product/TB0137.jpg" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
R<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white; color: black; display: inline ! important; float: none; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">asulullah saw tidur hanya beralaskan belulang iaitu kulit yg diisi pelepah tamar. Siti Aisyah r.a berkata bahawa alas tidur Rasulullah SAW adalah daripada kulit yang diisi dengan serabut [Riwayat Bukhari]. Apabila tidur, baginda berbaring disebelah kanan dan meletakkan tapak tangan kanannya di bawah pipinya.</span><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><span style="background-color: white; color: black; display: inline ! important; float: none; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Diriwayatkan oleh Abdullah Ibn Mas’ud RA bahawa Rasulullah SAW tidur di atas tikar dan bangun selepas itu dalam keadaannya badannya berbekas. Lalu dibawa kepadanya oleh sahabat hamparan yang lembut, Rasulullah SAW bersabda: Apakah kedudukan aku di dunia ini? Tidakkah aku di dunia ini melainkan seumpama seorang pengembara yang berteduh di bawah pokok kemudian berlalu meninggalkannya.</span><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><span style="background-color: white; color: black; display: inline ! important; float: none; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Sunnah Nabi ialah semasa makan ialah duduk di atas lantai dan bukannya di meja. Tidaklah salah makan di meja, cuma tidak mengikut sunnah. Semasa makan, Nabi duduk seperti duduk tahiyyat pertama atau duduk ‘bertinggung’.</span><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><span style="background-color: white; color: black; display: inline ! important; float: none; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Baginda tidak mempunyai meja makan. Makanan diletak di atas lantai. Baginda menyuap makanan yang ada dengan 3 jari. Baginda tidak pernah mencela makanan. [Riwayat Bukhari dan Muslim].</span><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><span style="background-color: white; color: black; display: inline ! important; float: none; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span></span><a href="http://adikbijak.com/promo.pl?MB03965&TB0119" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="http://adikbijak.com/images/product/TB0119.jpg" /></a><span style="font-size: small;"><span style="background-color: white; color: black; display: inline ! important; float: none; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Anas bin Malik radiallahu ‘anhu berkata: Aku melihat Rasulullah sallallahu ‘alaihi wassalam duduk bertinggung sambil makan kurma. Duduk bertinggung ialah duduk di atas kedua tapak kaki dengan kedua-dua kaki berlipat dan punggung tidak menjejak tanah.</span><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><span style="background-color: white; color: black; display: inline ! important; float: none; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Aisyah r.a berkata, “Kadangkala sebulan berlalu namun kami tidak menyalakan api di dapur,. Kami hanya makan kurma dan air sahaja kecuali jika ada seseorang yang menghadiahkan sedikit daging kepada kami” [Riwayat Bukhari]</span><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><span style="background-color: white; color: black; display: inline ! important; float: none; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span id="goog_2111803893"></span><span id="goog_2111803894"></span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="background-color: white; color: black; display: inline ! important; float: none; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Rasulullah SAW hidup dalam keadaan yang amat sederhana, walaupun bukit dan gunung-ganang yang ada di sekitarnya pernah ditawarkan agar ia dijadikan emas dan perak, akan tetapi Rasulullah SAW menolaknya dan tetap memilih cara hidup yang sederhana.</span><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><br style="background-color: white; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><span style="background-color: white; color: black; display: inline ! important; float: none; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Diriwayatkan dari Aisyah, Rasulullah S.A.W. berkata kepadaku ” Sesungguhnya Allah menawarkan kepadaku dataran Mekkah untuk dijadikan emas dan diberikan kepadaku, maka aku menolaknya, lalu aku berkata : Aku tidak mengharapkan itu semuanya Ya Allah, akan tetapi aku lebih senang sehari lapar dan sehari kenyang. Tatkala hari yang aku merasakan lapar, aku merendah diri dan berdo’a kepada-Mu, sementara tatkala hari yang aku merasakan kenyang, aku bersyukur dan memuji-Mu “</span></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-47166713540528726962012-03-04T20:06:00.000-08:002012-03-04T20:06:14.688-08:00Daya tarik Rasulullah SAW<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://ismakedah.net/wp-content/uploads/2012/02/madinah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="279" src="http://ismakedah.net/wp-content/uploads/2012/02/madinah.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; padding-bottom: 7px; width: 458px; word-wrap: break-word;">
<span style="font-size: small;">Tufail bin Aun, kepala suku Ausith, adalah seorang penyair kenamaan dan terkenal bijaksana. Pada suatu ketika ia berkunjung ke kota Makkah. Kepala-kepala suku di kota Makkah keluar menyambutnya di pintu gerbang kota. Mereka khawatir kalau-kalau Tufail berhubungan dengan Rasulullah SAW dan kemudian terpengaruh ajaran-ajaran beliau. Mereka memperingatkannya supaya jangan dekat-dekat dengan Nabi SAW dan jangan sekali-sekali menemuinya.<br /><br />“Ucapan-ucapan Muhammad telah menimbulkan kekacauan yang hebat di kota Makkah. Ia juga telah menyebarkan kejahatan di daerah-daerah luar, baik yang dekat maupun yang jauh,” demikian peringatan kepala-kepala suku Makkah kepada Tufail.<br /><br />Tufail pun terpengaruh dengan hasutan-hasutan itu. Ia betul-betul menghindari setiap kemungkinan bertemu dengan Nabi SAW atau sahabat-sahabat beliau. Bilamana ia secara tidak sengaja bertemu Nabi SAW, ia palingkan mukanya sambil menutupi kedua telinganya dengan kedua tangannya.<br /><br />Pada suatu hari Nabi SAW sedang berdoa di depan Ka’bah. Secara kebetulan Tufail lewat di tempat itu. Dengan tidak sengaja ia mendengar doa yang diucapkan Nabi SAW. Kata-kata dalam doa itu secara spontan menggetarkan hatinya. Ia pun begitu terkesan, sehingga lupa dengan hasutan kepala-kepala suku Makkah. Begitu tertariknya, setelah Nabi SAW selesai berdoa dan kembali ke rumahnya, ia pun mengikuti beliau dari belakang. Tak kuat menahan rasa ketertarikannya, ia masuk ke dalam rumah beliau dan meminta beliau untuk membaca lagi beberapa doa tadi yang tidak lain berisi ayat-ayat Al-Qur’an. Nabi SAW pun dengan senang hati mengabulkan permintaannya. Akhirnya saat itu juga, Tufail mengikrarkan dirinya masuk ke dalam Islam.<br /><br />Lain halnya dengan Utbah, seorang kepala suku yang kaya. Dengan harapan untuk dapat menghentikan dakwah Rasulullah SAW, kepala-kepala suku Quraisy mengutus Utbah untuk menemui Rasulullah SAW dan membujuknya. Utbah lalu menemui Nabi SAW dan berkata,<br /><br />“Keponakanku, jika engkau ingin mengumpulkan kekayaan dengan ajaran-ajaranmu ini, katakanlah, aku akan memberikan kepuasan kepadamu. Kalau engkau menginginkan martabat yang tinggi, kami bersedia mengangkatmu menjadi pemimpin. Kalau engkau menginginkan kerajaan, kami akan menjadikanmu raja. Kalau engkau menginginkan wanita-wanita yang cantik, silakan pilih gadis-gadis yang tercantik di antara suku-suku Quraisy.”<br /><br />Nabi SAW pun menjawab,<br /><br />“Saya tidak menginginkan apapun dari semuanya. Saya hanya mendapat wahyu dari Tuhan dan saya berkewajiban menyampaikannya kepada kalian.”<br /><br />Nabi SAW lalu membacakan beberapa ayat Al-Qur’an di hadapan Utbah. Spontan ia terkesan dengan daya tarik ayat-ayat itu. Kembalilah Utbah kepada kepala-kepala suku Quraisy, lalu berkata,<br /><br />“Saya telah mendengar suatu kalam, bukan syair, bukan sihir dan bukan juga nujum. Saya mengusulkan kepada tuan-tuan untuk membiarkan Muhammad menempuh jalannya sendiri.”<br /><br />[Disarikan dari Rangkaian Tjeritera dari Sedjarah Islam, Ahmad DM., hal. 21-23]</span></div>
<div id="yui_3_2_0_1_1330977474353138" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; padding: 10px 0px;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-collapse: collapse; display: table; padding: 0px;"><tbody style="width: 109px;">
<tr style="display: table-row; vertical-align: inherit;"><td style="background-color: white; color: black; display: table-cell; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; padding-right: 10px; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" valign="top"><br /></td></tr>
</tbody></table>
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-21916765531292798062012-02-29T23:09:00.000-08:002012-02-29T23:09:29.809-08:00Ingin bermimpi Nabi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_-NCyYR0b7FA/TT-u6Hq4F0I/AAAAAAAAAG4/WiXD9XHzdoQ/s1600/pintu-makam-baginda-rasulullah-saw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="283" src="http://2.bp.blogspot.com/_-NCyYR0b7FA/TT-u6Hq4F0I/AAAAAAAAAG4/WiXD9XHzdoQ/s400/pintu-makam-baginda-rasulullah-saw.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Oleh : Ustadz Husin Nabil bin Najib Assegaf<br /> <br />
Seorang murid berjalan menuju rumah syaikhnya. Tampak di wajahnya
sedang menginginkan sesuatu. Ketika sampai di rumah syaikhnya, dia duduk
bersimpuh beradab di hadapan sang syaikh tak bergeming sedikitpun.
Kemudian dengan wajah dan suara yang berwibawa itu, bertanyalah syaikh
kepada muridnya,<br /> <br /> “Apakah yang membuatmu datang kepadaku di tengah malam begini?”<br /> <br /> Dijawabnya dengan suara yang halus,<br /> <br /> “Wahai syaikh, sudah lama aku ingin melihat wajah Nabiku SAW walau hanya lewat mimpi, tetapi keinginanku belum terkabul juga.”<br /> <br /> “Ooh…itu rupanya yang kau inginkan. Tunggu sebentar,” jawab syaikh.<br /> <br /> Dia mengeluarkan pena, kemudian menuliskan sesuatu untuk muridnya.<br /> <br /> “Ini…bacalah setiap hari sebanyak seribu kali. Insya Allah kau akan bertemu dengan Nabimu.”<br /> <br /> Pulanglah murid membawa catatan dari sang syaikh dengan penuh harapan ia akan bertemu dengan Nabi SAW.<br /> <br />
Tetapi setelah beberapa minggu kembalilah murid ke rumah syaikhnya
memberitahukan bahwa bacaan yang diberikannya tidak berpengaruh apa-apa.
Kemudian syaikh memberikan bacaan baru untuk dicobanya lagi.<br /> <br />
Sayangnya beberapa minggu setelah itu muridnya kembali lagi
memberitahukan kejadian yang sama. Setelah berdiam beberapa saat,
berkatalah sang syaikh,<br /> <br /> “Nanti malam engkau datang ke rumahku untuk aku undang makan malam.”<br /> <br />
Sang murid menyetujui permintaan syaikhnya dengan penuh keheranan. Dia
ingin bertemu Nabi, tetapi kenapa diundang makan malam. Karena dia
termasuk murid yang taat, dipenuhinyalah permintaan syaikhnya itu.<br /> <br />
Datanglah ia ke rumah syaikhnya untuk menikmati hidangan malamnya.
Tenyata syaikh hanya menghidangkan ikan asin saja dan memerintahkan
muridnya untuk menghabiskannya.<br /> <br /> “Makan, makanlah semua dan jangan biarkan tersisa sedikitpun!”<br /> <br />
Maka sang muridpun menghabiskan seluruh ikan asin yang ada. Setelah itu
ia merasa kehausan karena memang ikan asin membuat orang haus. Tetapi
ketika ingin meneguk air yang ada di depan matanya, sang syaikh
melarangnya,<br /> <br /> “Kau tidak boleh meminum air itu hingga esok pagi, dan malam ini kau akan tidur di rumahku!” kata sang syaikh.<br /> <br />
Dengan penuh keheranan diturutinya perintah syaikh tadi. Tetapi di
malam hari ia susah untuk tidur karena kehausan. Ia membolak-balikkan
badannya, hingga akhirnya tertidur karena kelelahan. Tetapi apa yang
terjadi?. Ia bermimpi bertemu syaikhnya membawakan satu ember air dingin
lalu mengguyurkan ke badannya. Kemudian terjagalah ia karena mimpi itu
seakan-akan benar-benar terjadi pada dirinya. Kemudian ia mendapati
syaikhnya telah berdiri di hadapannya dan berkata,<br /> <br /> “Apa yang kau mimpikan?”<br /> <br /> Dijawab olehnya,<br /> <br /> “Syaikh, aku tidak bermimpi Nabiku SAW. Aku memimpikanmu membawa air dingin lalu mengguyurkan ke badanku.”<br /> <br /> Tersenyumlah sang syaikh karena jawaban muridnya. Kemudian dengan bijaksana ia berkata,<br /> <br /> “Jika cintamu pada Nabi seperti cintamu pada air dingin itu, kau akan bermimpi Nabimu SAW.”<br /> <br />
Menangislah sang murid dan menyadari bahwa di dalam dirinya belum ada
rasa cinta kepada Nabi. Ia masih lebih mencintai dunia daripada Nabi. Ia
masih meninggalkan sunnah-sunnahnya. Ia masih menyakiti hati umat Nabi.
Ia masih…masih…masih…..<br /> <br /> “Ooh berapa banyak tenaga yang harus
aku keluarkan untuk bertemu Nabiku. Aku sadari Nabiku bukan sesuatu yang
murah dan mudah untuk dipetik atau dibeli dengan uang. Aku hanya
berharap semoga Nabiku mendengar keluhan yang keluar dari hatiku ini dan
menjemputku walau di dalam mimpi.”</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-23898360837675515032012-02-29T22:43:00.000-08:002012-02-29T22:43:02.560-08:00Kelompok Kebenaran Dari Ummat Nabi Muhammad saw<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2200/2192301182_1f5a9a3cb8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://farm3.static.flickr.com/2200/2192301182_1f5a9a3cb8.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /> <span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;"> قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:</span><br /><span style="font-size: large;"> لَا يَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ ظَاهِرُونَ (صحيح البخاري</span><br /> <br />
Sabda Rasulullah saw : “selalu ada kelompok dari ummatku yang terus
muncul dengan kebenaran, hingga mereka menghadap Allah mereka akan terus
ada dan terlihat jelas” (Shahih Bukhari)<br /> <br /> Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh<br /> <br />
Limpahan Puji Kehadirat Allah Maha Raja Langit dan Bumi, Maha Penguasa
Tunggal dan Abadi, Maha Mengasuh seluruh hamba – hamba dan ciptaan-Nya
sepanjang waktu dan zaman, Tunggal menuntun mereka di dalam kehidupan,
mengasuh mereka dengan cahaya matahari dan bulan, daratan dan lautan dan
semua hamba yang ada di bumi sebagai lambang kelembutan Ilahi. Terbit
keindahan Allah dalam setiap waktu dan zaman, terbit kelembutan Allah
dalam setiap waktu dan zaman, terbit kewibawaan Allah dalam segala waktu
dan kejadian. Bagi mereka yang mau berfikir, mereka akan menemukan
Cahaya Keagungan Allah dalam setiap waktu dan kejap. Yang setiap nafas
mereka merupakan lambang Kasih Sayang Illahi, yang setiap detak jantung
memanggil setiap hamba untuk mengenal Allah, yang memberinya kehidupan,
yang menggetarkan jantungnya lebih dari 100.000X setiap harinya untuk
mendukung seluruh gerakan dan kehidupan.<br /> <br /> Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,<br />
Jantung yang berdetak ini adalah milik Rabbul Alamin dan bukan kita
yang menciptanya. Lisan yang kita pakai untuk berucap bukan pula kita
yang menciptanya tapi Anugerah Illahi. Dan semua kehidupan yang kita
gunakan siang dan malam adalah panggilan Allah agar mau mendekat
mencapai Kasih Sayang-Nya, mencapai Kelembutan-Nya, mencapai
Keridhoan-Nya yang abadi, kenikmatan yang abadi, keindahan yang abadi,
kemewahan yang abadi dan puncak segala anugerah adalah Ridho Allah,
Kasih Sayang Allah, Kelembutan Allah yang membuka kebahagiaan dunia dan
akhirat. Dan Sang Pemilik Kebahagiaan di dunia dan akhirat, Dialah
Allah.<br /> <br /> Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,<br /> Allah Swt
berfirman “Qul huwallahu ahad” katakanlah, kenalilah, fahamilah,
dalamilah dan sadarilah dan renungkanlah dan dapatkanlah Cahaya
Keagungan dari kalimat Dialah Allah Maha Tunggal; QS. Al Ikhlas : 1.
Hanya Dialah (Allah) Yang Maha Ada dan selainnya adalah fana. Semua
selain Allah, hakekatnya tiada walaupun tampaknya ada, karena keberadaan
mereka terikat dan tergantung kepada Yang Maha Ada. Allah ada sebelum
segala – galanya ada dan Allah Yang Maha Tunggal tetap ada ketika segala
– galanya sirna. Hadirin – hadirat, kalimat yang pertama daripada
firman Allah ini menembus kepada jantung tauhid, memberi kefahaman bahwa
Dia (Allah) Maha Tunggal. Tidak sama dengan semua makhluk dan tidak ada
yang menyerupainya. Dan ketika kita merenungkan kedalaman kalimat ini,
akan muncul cahaya tauhid yang membimbing kita kepada ketenangan,
kesejukan. “Alaa bidzikrillah tathma’innulquluub” dengan mengingat Allah
akan tenanglah hati; QS. Ar-Rad : 28. Dan ketahuilah Allah itu Maha
Tunggal. Maha Tunggal untuk dicintai, Maha Tunggal untuk dirindukan,
Maha Tunggal untuk dimuliakan, Maha Tunggal untuk disembah, Maha Tunggal
untuk diharapkan, Dialah (Allah).<br /> <br /> “Allahusshamad” Allah adalah
Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan; QS. Al Ikhlas : 2. Al
Imam Ath-thabari alaihi rahmatullah menjelaskan bahwa makna “ashshamad”
adalah yang tidak makan dan minum dan tidak menyerupai makhluk. Dalam
penafsiran lainnya, Imam Ath-thabari menukil makna “ashshamad” adalah
yang tidak berubah sebagaimana makhluk yang selalu berubah. Dari kecil
ke besar, dari tua ke muda dan lain sebagainya. Allah tetap Maha Tidak
Berubah. Al Imam Ibn Katsir menjelaskan di dalam tafsirnya menukil salah
satu makna dari kalimat “ashshamad” adalah nurun yatala’ala’ cahaya yang
berpijar. “Allahusshamad” Allah Yang Maha Tidak Berubah dan selalu ada
dan merupakan cahaya yang berpijar dengan indahnya.<br /> <br /> Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,<br />
Tentunya yang dimaksud bukanlah Allah itu berwujud cahaya. Karena
cahaya yang kita kenal hanyalah cahaya yang dikenal oleh mata dalam
penerang dan penglihatan. Bagaimana dengan Allah cahaya yang berpijar,
tidak terlihat oleh yang buta, tidak terlihat oleh manusia, bagaimana
cahaya yang berpijar jika tidak terlihat? Tentunya maksud cahaya yang
berpijar ini adalah cahaya kebahagiaan, cahaya keindahan, cahaya
ketenangan yang menerangi kehidupan hamba – hambaNya dan itu jauh lebih
agung dari makna cahaya yang kita kenal. Cahaya yang terang – benderang
inilah menenangkan jiwa dengan setenang – tenangnya keadaan. Mengampuni
banyak kesalahan dan dosa dan mengangkat derajat seluhur- luhurnya.
Menjatuhkan sifat – sifat hina dari sanubari dan memunculkan sifat –
sifat luhur, membangkitkan keinginan untuk bermunajat dan bersujud,
mengundang manusia untuk terus semakin dekat kehadirat-Nya dan inilah
Cahaya Penerang Yang Maha abadi.<br /> <br /> “Lam yalid wa lam yuulad;
Walam yakullahu kufuwan ahad” Dia tidak beranak dan tiada pula
diperanakkan; Dan tidak ada satupun yang menyerupai Allah; QS. Al Ikhlas
: 3-4. Maha Tunggal dan Maha Abadi. Diriwayatkan didalam Shahih
Bukhari, ketika salah seorang sahabat mengadukan tentang seseorang yang
selalu membaca Surah Al Ikhals. Ketika ditanyakan kepadanya, ia berkata
“Li annahaa sifaturrahman” karena Al Ikhlas ini sifatnya Allah Yang Maha
Pengasih, aku senang membacanya, mendalami maknanya, membuatnya semakin
rindu kepada Allah, yang memang Maha Tunggal dan tiada makhluk lain
mempunyai sifat Maha Tunggal melebihi Rabbul Alamin Yang Maha Tunggal.
Aku asyik membacanya. Maka Rasul Saw berkata “akhbiruuh innallah
yuhibbuh” kabarkan padanya bahwa Allah mencintainya. Karena ia suka
menyebut Nama Allah Yang Maha Tunggal, karena ia senang menyebut Nama
Allah, melafadzkan sifat – sifat Allah, mengulang – ulangnya karena
rindu kepada Allah. Hadirin – hadirat, inilah Sang Maha Indah yang
menghargai bibir dan jiwa yang selalu melafadzkan Nama-Nya dan
mengingat-Nya.<br /> <br /> Kalau sudah Sang Nabi saw mengabarkan “akhbiruuh
innallah yuhibbuh” sampaikan kabar padanya bahwa Allah mencintainya.
Subhanallah!! Cintanya Allah dikabarkan oleh Sang Nabi saw kepada orang
itu bahwa Allah mencintainya. Dari mana ia mengenal kemuliaan Surah Al
Ikhlas? Tentunya dari manusia yang paling dicintai Allah, Sayyidina
Muhammad Saw. Semakin kita menggali dari rahasia kemuliaan tuntunan Sang
Nabi saw, maka semakin dekat gerbang cinta Allah kepada kita. Maka
kenalilah Muhammad Rasulullah Saw.<br /> <br /> Diriwayatkan didalam Shahih
Bukhari, Allah Swt berfirman di dalam hadits qudsiy, ketika salah seorang
hamba berbuat dosa lantas ia beristighfar dan bertaubat kepada Allah.
Allah Swt berfirman 15.53 “fa’alima abdiy anna lahu Rabban
yaghfiruudzzunuuba wa ya’khudz bih, ghafartu li ‘abdiy” hamba-Ku, ia
tahu setelah ia berbuat dosa, ia menyesal pada-Ku. Dialah (Allah) yang
paling dekat kepada kita, Cintanya paling setia kepada kita, Kasih
Sayang-Nya terindah kepada kita. Kita mengenal Kasih Sayang-Nya muncul
setiap saat dan kejap. Buktinya adalah kehidupan kita yang itu semua
bukti Cintanya Allah. Namun ketika kita mengkhianati Allah dengan dosa
dan kesalahan maka ketika sang pengkhianat ini beristighfar memohon
pengampunan-Nya, Sang Maha Baik menjawab “hamba-Ku tahu ada Tuhan yang
selalu mengampuninya, ia mengenal Kasih Sayang-Ku, Ku-maafkan hamba-Ku”.<br /> <br /> Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,<br />
Adakah yang lebih baik dari Allah? Bukankah Allah Swt yang memberikan
semua anugerah ini kepada yang taat pada-Nya dan pada yang tidak taat
pada-Nya. Dan Allah masih menanti para pendosa yang selalu menantang
kemurkaan-Nya untuk kembali kepada keluhuran dan bisa mencapai
Cinta-Nya. Cinta yang terus dikecewakan oleh sang hamba, setiap waktu
dan saat mereka terus mengetuk pintu kemarahan Allah. Jika mereka
bertaubat, Sang Maha Lembut menerima taubatnya dan seindah – indah
sambutan, tidak ada sambutan yang lebih agung melebihi sambutan Allah
terhadap hamba-Nya yang bertaubat. Oleh sebab itu Sang Nabi saw,
diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, beliau saw bertaubat lebih dari
100X setiap harinya. Karena apa? Karena ingin mencapai derajat orang –
orang yang bertaubat padahal beliau saw memiliki derajat tertinggi. Tapi
beliau saw tahu betapa cintanya Allah kepada orang yang bertaubat.
Kalau yang tidak pernah berbuat dosa saja ingin selalu bertaubat. Semoga
aku dan kalian diberi sifat yang selalu ingin bertaubat.<br /> <br /> Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,<br />
“Innallaha yuhibbuttawwaabiin wa yuhibbul muthathahhiriin” Allah
mencintai orang – orang yang suka bertaubat. Maka tentunya, sebagian
dari kita merasa berat melakukan taubat. Karena apa? Karena merasa belum
mampu meninggalkan dosa – dosanya. Justru dengan kita taubat dan
mengadukan dosa – dosa yang belum mampu kita tinggalkan seraya meminta
kepada Allah diberi kekuatan agar terhindar dari dosa – dosa itu, ia
sudah mencapai kemuliaan taubat. Karena apa? Karena taubat itu adalah
benci terhadap dosa, menyesal terhadap dosa, tidak mau melakukan dosa.
Jika setelah itu ia kembali terjebak dalam dosa maka layaknya ia tidak
bosan – bosa bertaubat bukan sebaliknya bosan bertaubat, tidak bosan –
bosa bermaksiat. Semestinya sebaliknya, bosan bermaksiat karena
kebanyakan taubat, bukan sebaliknya kebanyakan bermaksiat yang akhirnya
bosan bertaubat. Sampaikan derajatmu kepada derajat yang selalu
bertaubat dan bosan bermaksiat. Kalahkan maksiat itu dengan banyaknya
taubat. 1 tetes, 2 tetes cahaya taubat hingga menjadi samudera taubat
dan Allah membuka pintu Cinta-Nya kepadamu dan kau melewati kebahagiaan
dunia dan akhirat. Kau akan jauh kepada api neraka.<br /> <br /> Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,<br />
Sampailah kita kepada hadits mulia ini, Hadits riwayat shahih bukhari :
<i><b>tiada henti – hentinya sekelompok dari umatku itu akan tetap ada dan
akan tetap terlihat sampai mereka menjumpai Allah di hari kiamat, mereka
tetap terlihat dengan jelasnya</b></i>. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam
kitabnya Fathul Baari bisyarh Shahih Bukhari mensyarhkan daripada makna
haidts ini bahwa ada sekelompok dari umat Muhammad Saw, walaupun umat
ini semakin bergeser menuju kerusakannya, menuju kehancuran dan semakin
buruk. Janji Sang Nabi saw, ada kelompok yang tetap bertahan dari para
pecinta Sayyidina Muhammad Saw. “wa hum dhaahiruun” mereka itu ada dan
selalu terlihat muncul dan mereka itu tidak tersembunyi, selalu ada.
Demikian janji Nabi Muhammad Saw dan ini memberikan semangat kepada
majelis – majelis ta’lim dan majelis – majelis dzikir yang tentunya
dibangun untuk pembenahan umat Nabi Muhammad Saw dengan niat yang ikhlas
mengikuti tuntunan Sang Nabi saw, maka kelak dijanjikan oleh Sang Nabi
saw bahwa kelompok itu ada dan terlihat. Maka setiap gerakan – gerakan
pembenahan umat, demi bangkitnya dakwah Sang Nabi saw adalah bentuk
daripada isyarat yang disampaikan oleh Sang Nabi saw dan kita berharap
majelis ini merupakan salah satu sari kabar yang disampaikan oleh Nabi
Saw. Bahwa dia ntara umatku akan terus ada, dan semoga majelis in terus
ada. Dari mulai masa Sang Nabi saw, para pembela Rasul saw, shabatul
kiram sampai pada tabi’in, tabiut tabi’in, ashlafunnaashalihin sampai
kepda kita sampai kepada keturunan kita, selalu dijaga Allah dalam
rahasia kemuliaan para pendukung Muhammad Rasulullah Saw.<br /> <br /> Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,<br />
Saya tidak berpanjang lebar menyampaikan tausiyah. Namun ada beberapa
hal yang perlu disampaikan mengenai sebagian jama’ah yang mempertanyakan
mengenai jaket yang bertuliskan “Majelis Rasulullah Saw” apakah boleh
dibawa ke toilet? Tentunya kalau seandainya tulisan itu berbahasa arab
maka sebaiknya tidak masuk ke toilet karena itu ada padanya Nama Allah
Swt. Sebagian ulama mengatakan haram dan sebagian mengatakan makruh
syiddatulkaraahah (sangat makruh dan dibenci) membawa lafadz Allah ke
dalam toilet atau mendudukinya atau menginjaknya. Namun kalau bahasa
latin maka bahasa latin itu (bahasa selain bahasa arab) tidak disebut di
dalam syari’atul muthahharah. (maa yusammal harf) Syari’ah islamiyyah
di dalam menghukumi hukum – hukum islam tidak menganggap bahasa selain
bahasa arab karena bahasa islam adalah bahasa arab. Jadi kalau ditulis
dengan huruf selain bahasa arab maka tidak termasuk ke dalam hal yang
diharamkan. Oleh sebab itu saya menyetujuinya karena ditulis dengan
huruf latin, karena tulisan selain huruf arab tidak diakui sebagai huruf
dalam hukum syari’ah, maka tidak terkena hukum dari lafadz tersebut.
Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah. Oleh sebab itu, baju
yang bertuliskan Majelis Rasulullah Saw dengan huruf latin, kalau bisa
jangan ditambahi dengan huruf arab. Karena jika ditambahi huruf arab
tidak boleh masuk ke toilet. Demikian hadirin yang dimuliakan Allah. Ini
masalah jaket.<br /> <br /> Dan masalah selanjutnya adalah hadits Rasul saw
riwayat Shahih Bukhari yang saya sampaikan di wilayah kwitang beberapa
waktu yang lalu. Dan seorang yang bernama Nuaiman radiyallahu anhum yang
selalu dihukum dan dihukum Karena tidak lepas – lepasnya minum arak.
Ketika ia dilaknat oleh salah seorang sahabat, Rasul saw berkata “jangan
kau laknat ia karena demi Allah aku menyaksikan demi Allah ia mencintai
Allah dan Rasul-Nya”. Rasul saw mengakui cinta orang itu, walaupun ia
seorang pemabuk. Tentunya ia sudah dihukum dan mendapatkan hukuman
karena ia mabuk. Hukuman tidak dibebaskan, hukuman tetap dijalankan tapi
cintanya kepada Allah dan Rasul tetap diakui oleh Nabi Saw. Jadi yang
dimaksud, bukan seorang pemabuk itu bisa saja ia cinta Allah dan Rasul,
cintanya akan tetap diterima Allah dan Rasul-Nya, ia diterima oleh Allah
dan Rasul saw. Tapi hukumannya ada? Kalau tidak hukumannya di dunia,
hukumannya di alam kubur, kalau tidak di alam kubur di barzah, tidak di
barzah maka di yaumal qiyamah. Namun cintanya tetap diakui dari bentuk
akhlak Sayyidina Muhammad Saw. Demikian yang dimaksudkan. Bagi mereka
yang masih mengingkari hadits ini riwayat Shahih Bukhari dan boleh
mengulang VCDnya yang mana saya menyampaikan hal ini di kwitang.<br /> <br />
Dan yang ketiga adalah penyampaian pesan rindu dari Guru Mulia Al
Musnid Al Hafidz Al Habib Umar bin Hafidz. Saya baru saja kemarin
kembali dari sana dan beliau menyampaikan salam kepada hadirin semua dan
mendoakan kita selalu dan muslimin khususnya di negeri kita ini dan
beliau saw juga menghimbau muslimin – muslimat untuk tidak terlalu
terguncang dengan apa – apa yang terjadi di negeri kita. Apakah itu
berupa pemilu atau lainnya. Tetaplah berjalan dalam kedamaian dan jangan
terpancing dalam permusuhan dan perpecahan dalam hal ini. Dan juga
beliau menyampaikan tentang fitnah yang muncul atas nama Majelis
Rasulullah Saw bahwa kepemimpinan harus ditangan Ahlul Bait Rasulullah
Saw itu, beliau (Al Musnid Al Hafidz Al Habib Umar bin Hafidz)
menyampaikan kepada saya tolong sampaikan kepada jama’ah bahwa tidak
sepantasnya Ahlul Bait Rasul saw memperebutkan kepemimpinan. Demikian
yang beliau sampaikan. Yang sebaiknya mereka mengayomi mulai rakyat
sampai kepada penguasa. Tidak seyogyanya ulama dan ahlulbait Rasul saw
ikut di dalam kancah untuk berebut kekuasaan, Biarkan yang berkuasa,
berkuasa. Kita para ulama dan ahlulbait Rasul saw mengayomi mulai rakyat
sampai penguasa. Demikian yang disampaikan oleh beliau dan tidak lupa
salam beliau kepada kita dan semoga Allah Swt mengangkat derajat kita
setinggi – tingginya dan juga majelis mulia ini semoga terus mendawamkan
bagi kita rahasia keridhoan, rahasia cinta, rahasia taubat dalam setiap
nafas kita, dalam hari – hari kita.<br /> <br /> Rabbiy, limpahkan atas
kami kebahagiaan dunia dan akhirat, ketenangan dunia dan akhirat,
kedamaian dunia dan akhirat, kemakmuran dunia dan akhirat. Ampuni kami
dari seluruh dosa, singkirkan kami dari segala kesalahan. Ya Rahman Ya
Rahim, Ya Dzaljalali Wal Ikram Wahai Yang Maha Tunggal, Wahai Yang Maha
Abadi, Wahai Cahaya yang terang – benderang, Wahai Yang selalu menerangi
jiwa dengan sifat – sifat yang luhur. Malam ini kami bermunajat
memanggil Nama-Mu Wahai Yang Maha Menerangi jiwa dengan keluhuran, Wahai
Yang Maha Menerangi hari –hari dengan kebahagiaan, Wahai Yang Sellau
terang – benderang menerangi alam semesta dengan kedermawanan, dengan
keindahan dan kemuliaan, dengan pengampunan dan kelembutan.<br /> <br /> Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah.. Ya Rahman Ya Rahim..Ya Allah..<br /> <br /> Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah<br /> <br /> Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam.<br /> <br />
Kita lanjutkan doa bersama dalam qasidah Ya Rahman Ya Rahim Farij A’lal
Muslimin yang Guru Mulia kita selalu menyarankan kita sejak kemarin dan
beliau menyarankan lagi kita terus mendoakan muslimin dan juga dalam
doa ini doa untuk munculnya pemimpin yang baik bagi negeri kita. Dalam
beberapa minggu ini tentunya penentuan dari keridhoan Illahi untuk
memilihkan pemimpin bagi negeri muslimin terbesar di dunia ini. Semoga
yang muncul pemimpin yang baik, membawa kedamaian, mencintai para
shalihin dan menindas kedhaliman serta membela kelemahan.<br /> <br /> Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.<br /> <br /> <a href="http://www.facebook.com/l/aAQHq3027/www.majelisrasulullah.org/" rel="nofollow" style="color: #3b5998; text-decoration: none;" target="_blank">http://www.majelisrasulullah.org/</a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-21553821623447120092012-02-28T22:59:00.000-08:002012-02-28T22:59:03.025-08:00Mencontohi Salafussoleh<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<b>Oleh : Al Harits Al Muhasibi (wafat 243 H)</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTh6RPELUnfOLCXnaiKGXmz7KQJeJDUckuOfW4GflPQlPWP8m3VrCaIBZWnnQ" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTh6RPELUnfOLCXnaiKGXmz7KQJeJDUckuOfW4GflPQlPWP8m3VrCaIBZWnnQ" /></a></div>
Dapatkan
sejarah peninggalan mereka yang bertambah takut dengan ilmu,</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
bertambah
celik dengan amalan dan bertambah kenal dengan akal.<br />
<br />
Imam Ibnu Hajar di dalam Hadyus Sari Muqaddimatu Fathul Bari ada menyebut </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
bahawa Muhammad bin Mansur pernah menceritakan :<br />
<br />
Pernah
satu ketika kami menghadiri majlis Imam Bukhari, lalu ada orang </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
mencampakkan kotoran yang ada di janggutnya ke lantai. </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Aku dapati, Imam
Bukhari memerhati kotoran itu dan memerhatikan </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
orang ramai, lalu apabila
ia merasakan orang ramai sedang leka, ia </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
mengambil kotoran tersebut dan
memasukkan ke dalam bajunya. </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Dan apabila ia keluar dari masjid ia pun
mencampakkan kotoran </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
itu di atas tanah.<br />
<br />
Andaikata kamu tidak
dapat mengikuti cara mereka </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
akibat kekurangan adab maka hendaklah kamu
mencela dirimu sendiri. </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Sesungguhnya sifat orang yang ikhlas tidak akan
tersembunyi </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
dari orang-orang yang berilmu.<br />
<br />
Ketahuilah bahawa
setiap fikrah terdapat adab </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
dan setiap isyarat terdapat ilmu.<br />
Yang akan
dapat membezakan demikian itu<br />
hanyalah mereka yang dapat memahami
kehendak ALlah 'azza wa jalla<br />
dan dapat memetik buah-buah keyakinan dari
firman-firmanNya.<br />
<br />
Tanda-tanda demikian itu yang terdapat pada orang yang sodiq (benar) ialah :<br />
<br />
<b>1. Apabila ia melihat ia akan mengambil iktibar</b><br />
<br />
<b>2. Apabila ia berdiam ia akan berfikir</b><br />
<br />
<b>3. Apabila ia bercakap ia akan berzikir</b><br />
<br />
<b>4. Apabila ia terhalang ia akan sabar</b><br />
<br />
<b>5. Apabila diberi ia akan bersyukur</b><br />
<br />
<b>6. Apabila diuji ia mengucap tarji' </b><span style="font-size: large;">إن لله و إنا إليه راجعون</span><br />
<br />
<b>7. Apabila dilakukan tindakan bodoh ke atasnya ia berlemah lembut</b><br />
<br />
<b>8. Apabila ada ilmu ia merendah diri</b><br />
<br />
<b>9. Penyayang apabila mengajarkan ilmu</b><br />
<br />
<b>10. Dan apabila ditanya ia berusaha untuk menjawab</b><br />
<br />
Beliau
adalah penawar kepada orang yang mengharapkan,<br />
pembantu kepada yang
meminta panduan,<br />
sebagai rakan kebenaran,<br />
gua kebaikan,<br />
suka merelakan
bagi hak dirinya<br />
dan sangat tinggi kemahuannya pada hak ALlah subahanahu
wa ta'ala.<br />
<br />
Niatnya lebih baik dari amalannya,<br />
amalannya pula
lebih baik dari cakapnya,<br />
dalamannya adalah kebenaran,<br />
pengikatnya
adalah malu,<br />
dikenali sebagai warak,<br />
penonjolannya diyakini,<br />
ia
mempunyai cahaya-cahaya kewarasan<br />
yang digunakan untuk berpandangan,<br />
mempunyai ilmu-ilmu yang benar<br />
untuk diungkapkan dari dalil-dalil
keyakinan untuk diperkatakan.<br />
<br />
Yang akan mencapai peringkat ini
hanyalah orang yang memujahadahkan dirinya (latihan dan usaha untuk
melawan hawa nafsu agar tidak haloba terhadap dunia) kerana ALlah,
mengistiqomahkan tekadnya untuk mentaati ALlah,<br />
mentakuti ALlah dalam
keadaan terdedah mahupun tersembunyi,<br />
memendekkan angan-angan,<br />
memperkemaskan ikatan ketelitian<br />
dan ia menyelamatkan (diri dari
kemurkaan ALlah) dengan tiupan angin keselamatan di lautan ibtihal
(munajat dan memohon kepada ALlah).<br />
<br />
Justeru waktunya dalam
keuntungan, keadaannya sentiasa selamat, tidak akan terkabur dengan
hiasan dunia yang menipu dan kilauan fatamorgana serta kelembutan bayu
dunia tidak dapat melalaikannya tentang kedahsyatan hari kebangkitan.<br />
<br />
Sedarilah
bahawa orang yang berakal setelah jelas keilmuannya dan nyata
keyakinannya akan mengetahui bahawa tidak ada sesuatu yang akan
menyelamatkannya dari Tuhannya melainkan kejujuran, lantaran ia akan
bertekun mendapatkannya dan akan mencari orang-orang yang jujur dengan
harapan ia akan hidup sebelum matinya (memanfaatkan hidupnya dengan
amalan dan kerja yang berfaedah), agar ia bersedia untuk hari yang kekal
setelah matinya, maka ia menjual harta dan jiwanya kepada Tuhan,
justeru ia pernah mendengar firmanNya :<br />
<br />
<br /></div>
<div class="quoteheader" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<div class="topslice_quote">
Quote</div>
</div>
<blockquote class="bbc_standard_quote" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: large;">إِنَّ ٱللَّهَ ٱشۡتَرَىٰ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَنفُسَهُمۡ وَأَمۡوَٲلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلۡجَنَّةَۚ</span><br />
<br />
<br />
Ertinya
: Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan
jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan
beroleh Syurga,</blockquote>
<br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">(Surah At Taubah : 111)</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Lantas
ia berilmu setelah kejahilan, kaya setelah fakir, terhibur setelah
kesepian, dekat setelah kejauhan, lega setelah keletihan. Teraturlah
sudah urusannya dan terkumpul sudah harapannya.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Slogannya adalah
kepercayaan dan keyakinan dan keadaannya adalah berawasan (muraqabah)
tidakkah kamu memerhatikan sabdaan RasuluLlah sallaLlahu 'alaihi
wasallam :</span><br />
<br />
<br />
<br />
<div class="quoteheader" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<div class="topslice_quote">
Quote</div>
</div>
<blockquote class="bbc_standard_quote" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: large;">أعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك</span><br />
<br />
Ertinya
: Sembahlah ALlah bagaikan kamu melihatnya, walau pun kamu tidak dapat
melihatnya justeru (sedarlah sebenarnya) Dia sedang melihat kamu</blockquote>
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">(Riwayat Muslim)</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Orang
jahil menyangkanya seorang yang pekak dan lesu, </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">kebijaksanaannyalah
yang memekakkannya, </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">orang menyangkanya seorang yang bodoh bercakap
merapu, </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">bernasihat kerana ALlah lah yang membuat ia berbicara, </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">orang
menyangkanya seorang yang kaya, </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">sikap tidak memintalah yang
mengkayakannya </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">dan orang menyangkanya fakir, </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">sikap tawadhuklah yang
merendahkannya.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Dia tidak menyampuk sesuatu yang tidak berkenaan
dengannya, </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">tidak menggagahi lebih dari keperluannya, </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">tidak mengambil apa
yang tidak dihajati, </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">tidak mengabaikan apa yang diamanahkan kepadanya. </span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Orang ramai rasa senang dan tidak terganggu dengannya, </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">sementara ia
merasa letih berhadapan dengan nafsunya. </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ia telah memautkan halobanya
dengan warak. </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">menyekat tamaknya dengan takwa </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">dan menghilangkan hawa
nafsunya dengan cahaya ilmu.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Bentuklah diri seperti ini, berkawanlah dengan orang-orang sedemikian,</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Daripada Abu Hurairah radiyaLLahu 'anhu, daripada Nabi sallaLLahu 'alaihi wasallam sabdanya yang bererti :</span><br />
<br />
<br />
<div class="quoteheader" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<div class="topslice_quote">
Quote</div>
</div>
<blockquote class="bbc_standard_quote" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
ALlah
mempunyai beberapa malaikat peronda yang sentiasa bergerak di atas
bumi, apabila mereka naik ke langit ALlah subahanahu wa ta'ala akan
bertanya kepada mereka, sedangkan Ia lebih mengetahui : Dari mana kamu
datang ? Jawab mereka : Kami datang dari beberapa orang hambaMu di atas
muka bumi yang sedang bertasbih, bertakbir dan bertahlil, bertahmid dan
memohon doa dan keampunan dariMu. Lalu ALlah berfirman : Sesungguhnya
Aku telah mengampuni mereka, aku memberikan apa yang mereka minta dan
aku melindungi mereka dari apa yang mereka mohon perlindungan. Para
malaikat pun berkata : Tetapi, bersama mereka ada satu orang yang banyak
melakukan kesalahan, dia hanya duduk bersama mereka secara kebetulan ia
lintas di situ sahaja. Jawab ALlah : Kepadanya pun aku ampuni, mereka
adalah kaum yang tidak akan mencelakakan orang yang duduk bersama mereka</blockquote>
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">(Riwayat Muslim)</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">jejakilah
tauladan mereka dan beradablah dengan tingkahlaku mereka. </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Mereka adalah
simpanan yang terjamin, </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">membeli mereka dengan dunia adalah untung, </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">mereka adalah senjata dalam kesusahan </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">dan pendamping yang boleh
dipercayai. </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Andai kamu kefakiran mereka akan mengkayakan kamu </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">dan andai
mereka berdoa kepada Tuhan kamu tidak akan dilupakan.</span><br />
<br />
<br />
<div class="quoteheader" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<div class="topslice_quote">
Quote</div>
</div>
<blockquote class="bbc_standard_quote" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: large;">أُوْلَـٰٓٮِٕكَ حِزۡبُ ٱللَّهِۚ أَلَآ إِنَّ حِزۡبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (٢٢)</span><br />
<br />
Ertinya
: "Mereka adalah penyokong-penyokong (agama) ALlah, ketahuilah,
sesungguhnya penyokong-penyokong agama ALlah itu adalah orang-orang yang
berjaya"</blockquote>
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">(Surah al Mujadalah: 22)</span><br />
<br />
<b style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sumber Rujukan :</b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Imam Harith Al Muhasibi, Risalah al Murtasyidin, Pent Ustaz Ilyas bin Haji Ismail, Cet 2006, Darul Fawwaz, Kedah.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-62201867043960057952012-02-17T00:53:00.000-08:002012-02-17T00:53:13.752-08:00Wasiat Rasulullah kepada Saidina Ali<div class="plg_shr_wrapper plg_shr_wrapper_article" style="float: left; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center; width: 65px;">
<div class="plg_shr_btn plg_shr_btn_facebook_big">
<span></span><span></span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, "Rasulullah saw berwasiat kepadaku dengan sabda Baginda":</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Tidak ada kefakiran yang lebih
hebat daripada kebodohan. Tidak ada harta yang lebih berharga daripada
aqal. Tidak ada kesepian yang lebih sunyi daripada ujub (rasa kagum pada
diri sendiri). Tidak ada kekuatan yang lebih hebat daripada musyawarah.
Tidak ada wara' yang lebih baik daripada menahan diri. Tidak ada
keindahan selain akhlak dan tidak ada ibadah yang melebihi tafakur."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Segala sesuatu itu ada
penyakitnya. Penyakit berkata-kata adalah bohong. Penyakit ilmu adalah
lupa. Penyakit ibadah adalah riak. Penyakit akhlak adalah memuji diri
sendiri. Penyakit pemurah adalah menyebut-nyebut pemberian. Penyakit
bangsawan adalah merasa bangga. Penyakit malu adalah lemah. Penyakit
mulia adalah menonjolkan diri. Penyakit kaya adalah kikir dan
berlebih-lebihan, dan penyakit agama adalah hawa nafsu."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Perbanyakkanlah membaca Surah
Yassin, kerana dalam membacanya itu terdapat sepuluh macam keberkatan.
Tidak ada orang yang membacanya waktu lapar atau puasa melainkan
kenyang. Haus kecuali hilang hausnya. Tidak memiliki pakaian
melainkan ia akan memperolehi pakaian. Merasa takut kecuali datang rasa
aman. Di penjarakan melainkan ia akan keluar dari penjara. Bujang
melainkan ia akan berkahwin. Sewaktu musafir matanya menjadi terang
dalam perjalanan. Tidak membacanya orang yang kehilangan sesuatu benda
melainkan mendapatkannya kembali. Tidak dibacakan ia ke atas orang yang
akan hampir ajalnya melainkan diringankan baginya. Barangsiapa yang
membacanya di waktu subuh nescaya ia akan aman sehingga petang, dan
barangsiapa yang membacanya di waktu petang nescaya ia akan berada di
dalam keadaan aman sehinggalah waktu pagi."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Bacalah Surah Hammim Ad-Dukhaan pada malam Jumaat, nescaya Tuhan memberikan keampunan kepadamu."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Bacalah Surah Hasyar nescaya engkau berkumpul pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala sesuatu."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Bacalah Surah Tabaraka dan As-Sajadah nescaya berkat keduanya engkau diselamatkan Tuhan daripada bahaya hari kiamat."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Bacalah Qulhuwallahu Ahad dalam
keadaan engkau berwudhuk, nescaya engkau akan di seru pada hari kiamat;
Hai pemuji Tuhan! Bangkitlah, maka kemudian masuklah ke dalam syurga!"</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Bacalah Surah Al-Baqarah,
kerana sesungguhnya dalam membacanya itu ada membawa keberkatan, dan
tidak mahu membacanya membawa penyesalan.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Janganlah engkau bersetubuh
dengan isterimu pada malam bulan sabit baru muncul, dan jangan pula pada
pertengahan bulan, kerana di khuatirkan anakmu akan cacat."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
Aku (Ali) bertanya: Kenapa demikian ya
Rasulullah? Jawap Baginda: "Kerana Jin banyak mendatangi wanita-wanita
pada malam tengah bulan dan pada malam Hilal (bulan sabit). Apakah
engkau tidak perhatikan bahawa orang-orang gila itu boleh muncul
penyakitnya kembali pada malam tengah bulan dan malam Hilal itu?</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Jauhilah sengketa, kerana ia akan menghapuskan amalan-amalan engkau."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Segeralah bersedekah, kerana bala bencana itu tidak dapat melangkah mendahului sedekah."</div>
<div style="background: url("http://29.media.tumblr.com/tumblr_lhwippFPnU1qf2ki2o1_r1_500.jpg") no-repeat scroll center center transparent; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; height: 300px; margin: auto; width: 500px;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Jauhilah kemarahan, kerana syaitan menguasai anak cucu Adam dalam keadaan ia marah."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Jauhilah olok-olok, kerana hal itu akan menghilangkan kehebatan anak cucu Adam dan kesungguhannya."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
" Ya Ali! Jauhilah riba, kerana padanya terdapat enam perkara, tiga di dunia dan tiga di akhirat. Adapun tiga di dunia;</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
1. Ia akan cepat memusnahkan harta.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
2. Ia akan melenyapkan kekayaan</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
3. Ia akan menghapuskan rezeki.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
Adapun yang tiga di akhirat ;</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
1. Ia akan membawa buruk perhitungan (hisab).</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
2. Ia akan membawa kemurkaan Allah swt.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
3. Kekal di dalam neraka."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Cintailah fakir miskin, nescaya Allah akan cinta pula kepadamu."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Janganlah engkau bentak fakir miskin, nescaya engkau akan di bentak pula oleh Malaikat pada hari kiamat."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Janganlah engkau abaikan sedekah, kerana ia akan menolak kejahatan dari dirimu."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Keluarkan infak hartamu dan
berikan kelapangan kepada keluargamu, dan janganlah khuatir terhadap
Tuhan yang memiliki Arasy bahawa Ia akan menyediakan kurnia-Nya
terhadapmu."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Janganlah berdusta, kerana
dusta itu menghitamkan muka. Bila seseorang sentiasa berdusta, dia akan
dinamakan disisi Tuhan "si pendusta", dan bila dia benar maka akan
dinamakan disisi Tuhan sebagai orang yang "benar" (siddiq). Sesungguhnya
berdusta itu akan menjauhkan Iman.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Kuasailah lisanmu dan
biasakanlah bicara yang baik, kerana tidak ada yang lebih berbahaya bagi
manusia pada hari kiamat melebihi ketajaman lisannya."</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
"Ya Ali! Jauhilah sifat dengki, kerana dengki itu memakan segala kebajikan sebagaimana api memakan kayu bakar".</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
(Hadis Riwayat At-Tirmidzi dan An-Nasa'i)</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
- <a href="http://iluvislam.com/">Artikel iluvislam.com</a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-84435335770009615352012-02-15T20:21:00.000-08:002012-02-15T20:21:43.091-08:00Sambut Hari Kekasih yang sebenar<div class="separator" style="clear: both; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<a href="http://alfiyandi.files.wordpress.com/2009/10/animasi-muhammad.jpg?w=535" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://alfiyandi.files.wordpress.com/2009/10/animasi-muhammad.jpg?w=535" /></a></div>
<br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Saban tahun tatkala menjelangnya Februari, maka berkumandanglah tema Hari Kekasih di serata dunia, termasuklah di Malaysia.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Lagu dan lirik memuja kekasih sering diungkapkan seumpama “Kau kekasih
awal dan akhir”, “Sekuntum mawar merah di bulan Februari”, “C.I.N.T.A…”
turut kedengaran di corong radio, di samping pelbagai acara dilaksanakan
ketika ini.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Menjadi trend masa kini hanyalah Februari dianggap
keramat dan penting dengan populariti hari memuja kekasih, sedangkan
bulan lain diketepikan begitu sahaja. Pada tahun ini sekali lagi,
Februari jatuh bersamaan dengan Rabiulawal dalam Hijriah iaitu bulan
kelahiran junjungan besar kekasih ALLAH SWT, Nabi Muhammad SAW yang
dilantik sejak 1440 tahun sebagai pesuruh akhir zaman dan penghulu
segala nabi dan rasul.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Sesungguhnya Baginda SAW diutus buat
seluruh alam sebagai pembawa rahmat dan nikmat bagi semua makhluk di
dunia. Firman ALLAH SWT yang bermaksud: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu
(wahai Muhammad) kecuali sebagai rahmat seluruh alam semesta”. (Surah
Al-Anbiya’ : 107)</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Rasulullah SAW sewajibnya dijadikan idola
utama bagi setiap ummah manusia untuk ikutan sepanjang zaman.
“Sesungguhnya aku (Nabi Muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlak
yang mulia”. (Hadis riwayat oleh Imam Bukhari).</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Baginda SAW
selayaknya sebagai kekasih awal dan akhir dalam kehidupan ini selepas
Pencipta sekalian alam. Kedatangan Rabiulawal 1433 Hijriah ataupun
Februari ini, perlu dijadikan iktibar agar bermuhasabah diri untuk
menjadi Muslim yang menepati sunnah Rasulullah SAW.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> <b>Muhasabah diri</b></span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Cuba renungkan sebentar dengan perkara peribadi seperti makan,
kelakuan, percakapan sehinggalah pengurusan pentadbiran negara, adakah
semuanya berlandaskan dengan apa yang diperintahkan ALLAH SWT dan
bertepatan dengan amalan rasul-Nya? Sekiranya masih wujud aspek yang
tidak mengikut perkara yang disuruh syariat atau sunnah, cepat-cepatlah
bermuhasabah diri dalam menyambut Hari Kekasih ALLAH SWT, agar sempat
kembali semula kepada fitrah (semula jadi).</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Rasulullah SAW
diriwayatkan oleh Imam Muslim daripada Abu Sa’id Al-Khudri yang
menegaskan bahawa pada akhir zaman nanti lahir sekumpulan manusia yang
mengikuti musuh mereka dalam setiap langkah dan tingkah lakunya,
sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka
masuk ke lubang biawak pun umat Islam akan turut mengikuti mereka.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Kegagalan dalam menghayati cara hidup yang pernah ditunjukkan junjungan
Rasulullah SAW yang berasaskan al-Quran, menyaksikan pelbagai kerosakan
dan kemusnahan yang berlaku di sekeliling seperti pembuangan bayi,
gejala zina, sumbang mahram, kahwin sesama jenis danpelbagai kebejatan
sosial.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Sememangnya tidak dapat dinafikan bahawa cinta ALLAH
SWT dan Rasulullah-Nya perlu mengatasi daripada segala-galanya. Firman
ALLAH SWT dalam yang bermaksud: “Katakanlah (wahai Muhammad) jika bapa
kamu, dan anak kamu, dan isteri (atau suami) kamu, dan kaum keluarga
kamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu
bimbang akan merosot, dan rumah tempat tinggal yang kamu sukai, (jika
semuanya itu) menjadi perkara yang kamu cintai lebih daripada ALLAH dan
Rasul-Nya (daripada) berjihad untuk agamanya, maka tunggulah sehingga
ALLAH mendatangkan keputusan-Nya (azab seksa-Nya); kerana ALLAH tidak
akan memberi petunjuk kepada orang yang fasik (derhaka)”. (Surah
At-Taubah : 24)</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> <b>Selawat dan syukur</b></span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Rasulullah SAW
menegaskan dalam hadisnya yang bermaksud: “Tidak dianggap sempurna iman
seseorang daripada kamu sehinggalah aku lebih dicintainya daripada
anaknya, bapanya dan sekalian manusia” (Riwayat Imam Al-Bukhari dan Imam
Muslim).</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Marilah tunjukkan cinta sejati dan sebenar Muslim
kepada ALLAH dan Rasulullah SAW dengan mensyukuri nikmat yang
dianugerahkan kepada manusia pada setiap masa. Lihat bagaimana golongan
sahabat Rasulullah SAW membuktikan nilai cinta mereka terhadap Baginda
dengan sanggup, ‘berkorban apa sahaja, harta ataupun nyawa. Itulah kasih
mesra. Sejati dan sejiwa…”</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Sahabat Rasulullah SAW seperti
Saidina Abu Bakar As-Siddiq r.a, Saidina Umar al-Khattab r.a, Saidina
Usman Al-Affan r.a dan Saidina Ali KarramAllahu Wajhah r.a yang tidak
berbelah bahagi cintanya kepada Baginda SAW.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Basahilah lidah
dengan ucapan Alhamdulillah dan banyakkan lafaz Selawat ke atas Nabi
Muhammad SAW. Ini menandakan syukur ke hadrat Ilahi atas nikmat yang
diberikan ALLAH SWT. Jika mengingkari nikmat-Nya biarpun sekecil zarah,
ketahuilah bahawa azab ALLAH amatlah pedih.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Firman ALLAH SWT
yang bermaksud: “Dan (ingatlah) ketika Tuhan kamu memberitahu: “Demi
sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambah nikmat-Ku
kepada kamu, dan demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar sesungguhnya
azab-Ku amatlah pedih”. (Surah Ibrahim : 7)</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Lafaz selawat
kepada junjungan rasul tersebut akan menjadi satu saham atau amalan
bantuan (syafaat) pada hari pembalasan kelak. Sekali ucapan selawat
kepada Nabi Muhammad SAW, lalu malaikat dan makhluk di langit turut
mengungkapkan sebanyak 10 ucapan selamat sejahtera terhadap individu
yang melafazkannya.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Firman ALLAH SWT yang bermaksud:
“Sesungguhnya ALLAH dan malaikat-Nya berselawat (melimpahkan rahmat dan
keampunan) ke atas Nabi. Wahai orang yang beriman! Hendaklah kalian
berselawat (mendoakan rahmat) baginya dan mengucapkan salam penghormatan
kepadanya”. (Surah Al-Ahzaab : 56)</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Mana mungkin dihinggapi
dengan pelbagai mehnah (ujian), cabaran ataupun penyakit yang
membimbangkan apabila Muslim itu sentiasa dirahmati sekalian makhluk
ALLAH SWT.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Sempena dengan Rabiulawal yang penuh keberkatan ini,
marilah sama-sama merenung sekali lagi tahap kecintaan Muslim kepada
ALLAH SWT dan Rasul-Nya. Adakah umat Islam kini sudah benar-benar
mengasihi Baginda SAW?</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Budaya cinta ALLAH dan cinta Rasul harus
dijadikan sebagai santapan rindu dan ombak kasih bagi setiap insan
Muslim yang beriman dan bertakwa.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Lagu dan lirik yang memuja
ALLAH SWT dan memuji junjungan Nabi Muhammad SAW harus senantiasa
disegarkan pada setiap masa. Semoga anda termasuk dalam golongan dalam
kumpulan yang memperoleh syafaat pada hari Mahsyar nanti, insya-ALLAH.
Firman ALLAH SWT yang bermaksud: “Katakanlah: Jika benar kamu mengasihi
ALLAH maka ikutilah daku, nescaya ALLAH mengasihi kamu serta
mengampunkan dosa-dosa kamu. Dan ALLAH Maha Pengampun, lagi Maha
Mengasihani” (Surah Ali-Imran : 31)</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Janganlah asyik bercinta
sesama insan, kenal-mengenali antara satu sama lain sehinggakan segala
rahsia, tingkah laku, budi pekerti kekasih itu diketahui segalanya;
namun perkara yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW satu pun tidak
diketahuinya.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /> <br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Bacalah buku Sirah an-Nabawiyyah yang banyak
menceritakan hal-ehwal perjalanan Baginda SAW sejak kecil sehingga
kewafatannya seumpama kitab As-Syamailul Muhammadiyyah karangan Imam
At-Termizi yang boleh dijadikan novel ikutan seharian. Soroti dan
hayatilah sejarah Rasulullah SAW dengan menjadikannya sebuah kisah cinta
yang hakiki dan sejati. ALLAH SWT berfirman yang bermaksud: “Katakanlah
(Wahai Muhammad), jika benar kamu mengasihi ALLAH maka ikutilah daku,
nescaya ALLAH mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. dan
(ingatlah), ALLAH Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani” (Surah
Ali-Imran, ayat 31).</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-5558224531074652482012-02-14T19:46:00.000-08:002012-02-14T19:46:07.629-08:00Bagaimana untuk menjadikan Rasulullah itu di depan mata KITA?<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Dijawab oleh Sheikh Usamah As-Sayyid Al-Azhari:<br /> <br /> 1)Sentiasa membaca kalam Rasulullah sollahu ‘alahi wasallam iaitu Hadis2nya dan Sirah Baginda. Jadikan ia rutin harian.<br /> <br /> Tambahan sheikh lagi:<br /> <br /> ‘Sheikh ‘Ali Jumaah (Mufti Mesir) membaca 40 kitab mengenai Rasulullah hingga beliau dapat mimpi Rasulullah s.a.w.‘<br /> <br /> Rasulullah s.a.w bersabda:<br /> <span style="font-size: large;"><br /> من رآني في المنام فقد رآني فإن الشيطان لا يتمثل بي </span><br /> ~Riwayat Imam Muslim<br /> <br /> (Maksud) Siapa melihat aku dalam mimpi,maka dia telah melihatku,kerana sesungguhnya syaitan tidak menyerupaiku.<br /> <br /> 2)Sentiasa membersihkan hati agar apa yang dibaca tentang Rasulullah itu memberi kesan.<br /> <br /> 3)Hati dipenuhi dengan penuh rasa keagungan dan hormat terhadap Rasulullah.<br /> <br />
4)Menghilangkan hijab yang ada dalam hati iaitu Kibr (Sombong) sehingga
kita ini menyerahkan diri kita kepadanya dengan mengikut segala
suruhannya secara total.<br /> <br /> Belajar tentang Rasulullah!!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-29885689943810235862012-01-11T10:30:00.000-08:002012-01-11T10:30:03.246-08:00Hayatilah - detik2 terakhir rasululalh menghadapi sakaratulmaut<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.kiosislami.com/files/Detik-Detik%20Wafatnya%20Rasul%201.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://www.kiosislami.com/files/Detik-Detik%20Wafatnya%20Rasul%201.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><mohd_naim82@yahoo.com>Hayatilah…<br />
<br />
Utk Renungan Bersama ...<br />
<br />
Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah, 'Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya.. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Ku wariskan dua perkara pada kalian, <b style="color: #741b47;">Al-Qur'an dan sunnahku</b>. <b style="color: #274e13;">Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku</b> dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.' Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu.<br />
<br />
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar adanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. 'Rasulullah akan meninggalkan kita semua,' keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.<br />
<br />
<br />
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. 'Bolehkah saya masuk?' tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, 'Maafkanlah, ayahku sedang demam,' kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, 'Siapakah itu wahai anakku?'<br />
<br />
<br />
'Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,' tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. 'Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,' kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.<br />
<br />
<br />
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.<br />
<br />
'Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?' Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. 'Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, ' kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. 'Engkau tidak senang mendengar khabar ini?' Tanya Jibril lagi. 'Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?' 'Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Ku haramkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,' kata Jibril.<br />
<br />
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. 'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.' Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. 'Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?' Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. 'Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,' kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. 'Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. 'Badan Rasulullah mulai dingin , kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya 'Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku', peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.' Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.'Ummatii, ummatii, ummatiii?'<br />
<br />
<br />
'Umatku, umatku, umatku' Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.<br />
<br />
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Kerana sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin.... </mohd_naim82@yahoo.com></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-jBE7mNAg2rA/Th5ivqOMdbI/AAAAAAAAAPQ/Sh2c_FOdWvQ/s1600/Detik-Detik-Kewafatan-Rasullullah-SAW.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="http://3.bp.blogspot.com/-jBE7mNAg2rA/Th5ivqOMdbI/AAAAAAAAAPQ/Sh2c_FOdWvQ/s400/Detik-Detik-Kewafatan-Rasullullah-SAW.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-75251515152752438162011-12-13T19:31:00.000-08:002011-12-13T19:31:00.307-08:00Menempatkan Cinta dan Kasih Sayang Pada keluarga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="http://adikbijak.com/promo.pl?MB03965&TB0090" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="http://adikbijak.com/images/product/TB0090.jpg" /></a></span></div>
<div id="yui_3_2_0_1_13233695093816748" style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span id="yui_3_2_0_1_13233695093816747" style="font-size: small;">Bissmillahirrohmaan irrohiim</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i><br /></i></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>“Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa - apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah<span> </span>kesenangan hidup di dunia dan di sisi
Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”.</i> QS. Al-Imran (3) : 14.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><i>“Dan kamu mencintai harta benda dengan
kecintaan yang berlebihan”.</i><i><span style="color: black;"> QS. </span></i><span style="color: black;">Al-Fajr (89) :
20.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Penampilan dan
gaya adalah salah satu element penting dalam kehidupan kita, karena hanya
dengan gaya dan penampilanlah seseorang tersebut dapat<span> </span>menunjukkan kematangan dan keperibadiannya
dalam mengisi dan menjalankan kehidupan sehari hari, dan dengan gaya dan
penampilan yang diperlihatkan seseorang tersebut sebenarnya juga memperlihatkan
apa yang tersirat didalam hatinya, setidak tidaknya telah tergambar dalam
bentuk berpakaian, dan penampilannya, seseorang yang gaya dan penampilan
sederhana, sopan dan indah dengan kreasi yang telah seseorang tunjukan tersebut
seseorang tersebut telah menunjukan sebagai karakter yang baik, sekaligus
menunjukkan peribadi yang baik pula, begitulah kebiasaan kita menilai gaya dan
penampilan dalam bermasyarakat.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dalam kita sibuk
menjaga gaya dan penampilan, terkadang justru kita melupakan dan kurang
memperhatikan bahwa dalam kita berpakaian, bergaya dan berpenampilan bukan
hanya dipandang dan dinilai cantik dan hebat saja melainkan kita juga dapat
memberikan contoh terbaik dengan penampilan dan pakaian atau busana taqwa agar
benar benar kita dapat bukan hanya dinailai baik oleh manusia akan tetapi juga
mencerminkan serta mendapat predikat baik dihadapan Allah SWT terhadap gaya,
penampilan dan busana kita sehari hari.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Wahai saudaraku
mari sejenak kita merenung apa yang telah Nabi kita Nabi Muhammad SAW sebutkan
yang artinya : <i>“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa paras mu,
tetapi Allah melihat kepada hati dan amalan kamu.”</i> (Hadis Riwayat
Muslim)</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>“Hai anak
Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling
baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
mudah-mudahan mereka selalu ingat”. </i>QS. Al-A’raaf (7) : 26</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ketika saya
sedang menyaksikan salah satu berita dimedia elektronik tentang pencarian dan
penemuan berbagai jenazah akibat korban gempa, sungguh ini adalah kesempatan
yang sangat baik untuk merenung sejenak dan ketika itu pemandangan yang sangat
mengerikan yang saya lihat mengingatkan akan kewajiban saya kepada istri dan
anak anak saya, karena kematian bagi saya adalah pasti, dan suatu hari nanti
saya pasti akan mati sebagai mana yang saya lihat diberbagai Mass Media
Elektronik tersebut, tiada keraguan sedikitpun tentang terjadinya peristiwa
kematian itu, walau seberapa besar usaha saya untuk menghindarinya, cepat atau
lambat, tak peduli apakah saya sedang berada di tempat tidur, tak peduli apakah
saya sedang berada dalam perjalanan, tak peduli apakah saya sedang berliburan
dengan keluarga, dimanapun dan kapanpun kematian pasti akan menghampiri saya
dan sayapun pasti meninggalkan dunia ini, karena kematian adalah kenyataan yang
tidak dapat kita hindari.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sesuai firman
Allah dalam QS. Al-Anbiya (21) : 35. yang artinya <i>“Tiap-tiap yang berjiwa
akan merasakan mati.<span> </span>Kami akan menguji
kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) . Dan
hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan”.</i></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Akan tetapi
sebagai seorang kepala rumah tangga, sebagai seorang ayah dan sebagai hamba Allah
yang lemah, saya sangat mencintai istri dan anak anak saya serta keluarga saya,
saya sangat berprasangka bahwa sepeninggal saya mereka semua akan merana dan
mereka semua akan merasa kehilangan, istri saya kehilangan saya, anak anak saya
kehilangan saya, dan keluargapun merasa kehilangan saya, akan tetapi setidak
tidaknya saya sebagai kepala rumah tangga, sebagai ayah dan sebagai bagian dari
masyarakat, saya berusaha untuk selalu mengingatkan pada diri saya, pada istri
dan anak anak saya serta pada keluarga dan lingkungan saya, agar kita semua
beruntung sesuai janji Allah yang tertera dalam QS. <span style="color: black;">Al-Ankabut (29)
: 58. yang artinya <i>“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada
tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi
orang-orang yang beramal”, </i>saya berusaha selalu dan tidak henti
hentinya serta berusaha untuk tidak bosan mengingatkan, menganjurkan serta
menyediakan pada keluarga pakaian serta busana taqwa, kepada istri dan anak
wanita saya tetap berusaha untuk menganjurkan serta menyediakan busana taqwa
sesuai perintah Allah dalam QS. Al-Ahzab (</span>33)
: 59. yang artinya <i>“Hai Nabi katakanlah kepada istri - istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri - istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih
mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
pengampun lagi Maha penyayang”.</i></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dalam keseharian
saya berusaha untuk tetap menjaga nafkah yang saya berikan pada istri anak dan
keluarga saya sebagaimana firman Allah dalam QS.Al-Baqarah (2) : 168. yang
artinya <i>“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah -langkah setan;
karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu”.</i></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">QS. Al-Maidah (5)
: 88. yang artinya <i>“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa
yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu
beriman kepada-Nya”</i>.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">QS. An-Nahl (16)
: 114. yang artinya <i>“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang
telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya
kepada-Nya saja menyembah”.</i></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">QS. Al-Baqarah
(2) : 42. yang artinya <i>“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan
yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu
mengetahui”.</i></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kira kira itulah
makna cinta yang sangat mendalam yang saya curahkan kepada Istri, Anak anak dan
keluarga, saudara serta handai taulan sekalian, agar manakala jasad saya
dimasukkan dalam liang lahat serta ditimbun tanah juga keluarga, sahabat dan
handai taulan menancapkan nisan yang telah diukir nama, tempat dan tanggal
lahir saya serta tempat dan tanggal saya meninggal dunia, diatas undukan tanah
kuburan saya, itulah kira kira makna cinta yang saya wariskan pada keluarga
saya serta cara menempatkan kecintaan kepada dunia, sesuai dan sebagaimana yang
telah Nabi Muhammad SAW contohkan dan tertera jelas dalam QS.At-Taubah (9) :
24. yang artinya<i> “Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya
dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
keputusan-Nya. " Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
fasik”.</i> Dan itulah sebuah nasehat, pelajaran dan keyakinan yang saya
yakini akan kebenarannya, yang saya lakukan dan saya wariskan kepada keluarga
yang saya pimpin, dengan harapan untuk menanamkan kembali keyakinan dan
pemikiran baik kepada diri saya pribadi dan keluarga, saudara, kerabat serta
handai taulan, bahwa suatu hari nanti kita semua pasti mati, maka sudah
sepantasnya bagi kita semua sebagai seorang mukmin akan berusaha dan selalu
menjalani hidup dengan akhlaq yang baik, dengan akhlak yang terpuji,
sebagaimana yang diperintahkan Allah agar meraih keberuntungan, dengan setiap
saat kita teringat akan dekatnya kematian, diharapkan juga dapat mendorong
tekad serta bertekad untuk mendapatkan surga semakin menguat juga sebagai
penasehat dan pendorong untuk senantiasa berusaha bertingkah laku sesuai dengan
akhlaq sebagaimana tuntunan dan contoh yang telah Nabi Muhammad SAW, contohkan
untuk kita semua dan mendorong semakin lama semakin baik pula tentunya.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>"Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami, Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah
kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami, Engkaulah Penolong kami, maka
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada
kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena
sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi rahmat, Ya Tuhan kami, kami telah
menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi, Ya
Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa
yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Mu Ya
Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit, Ya Tuhanku, jadikanlah
aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan kami,
beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada
hari terjadinya hisab hari kiamat nanti, Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada
kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa, Ya Tuhan kami, rahmat dan
ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang
yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah kami dari siksaan neraka
yang menyala-nyala, Ya Allah Ya Tuhan kami berikanlah keberkahan bagi kami pada
rizki yang telah Engkau berikan kepada kami dan ampunilah kami serta
curahkanlah rahmat bagi kami, Ya Allah ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku
ini”.</i></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Segala puji bagi
Mu Ya Allah Tuhan semesta alam, serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad
SAW, beserta kepada seluruh keluarga dan shahabatnya.</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Aamiin Yarobbal
Alamiin</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Wassalamu’alaikum
Wr Wb</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"> </span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;"><span>Mujiarto
Karuk</span></span>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-87345942943194267722011-12-12T19:21:00.000-08:002011-12-12T19:21:00.145-08:00Empat Huruf<div class="separator" style="clear: both; color: black; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-xgyCVlyxBG0/ThRrISrnCJI/AAAAAAAAA0g/0nIUiThK-1I/s320/maaf.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-xgyCVlyxBG0/ThRrISrnCJI/AAAAAAAAA0g/0nIUiThK-1I/s320/maaf.gif" /></a></div>
<div style="color: black; font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="font-size: small;">Bismillahirrohmanirrohim,</span></span> </div>
<div style="color: black; font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><br /><span style="font-size: small;">Hidup
yang kita jalani tidak bisa kita harapkan selalu berjalan sesuai dengan
keinginan...ingin hati selalu mampu menghadirkan warna pelangi yang
indah dan berbagi indahnya untuk semua orang yg kita sayangi, tapi
kenyataan kadang warna Pelangi pun berubah kelabu. Dalam hidup , selalu
kita temui kerikil-kerikil kecil, yang menghadang langkah kita..diantara
kerikil-kerikil itu adalah kesalahpahaman...yang berujung rasa sakit
hati, benci, bahkan dendam, mencari-cari kesempatan agar mampu
menyakiti hati hati orang itu agar hati kita menjadi puas..benarkah hati
dan perasaan kita menjadi puas? menjadi tenang? saya kira tidak...!</span></span></div>
<div style="color: black; font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black;"> </span><div style="color: black; font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="font-size: small;">
Sering tersirat dalam pikiran saya, jika saya begitu membenci orang
yang telah menyakiti hati secara luar biasa, mestinya rasa benci itu
bisa saya lepaskan , bukannya menyimpan memori tentang orang tersebut
dengan kuatnya. Jadi kira-kira apa yang harus saya lakukan agar mampu
terlepas dari kemarahan dendam dan sakit hati? ternyata obatnya hanya 4
huruf...yaitu M A A F !!! jika diperluas lagi 4 huruf ini diantaranya
bisa menjadi memaafkan.<br />Sudah beberapa hari ini, pikiran saya
berkutat dengan kata ini, bolak balik mencari dipelbagai sumber untuk
menemukan maknanya..hingga akhirnya saya menemukan keindahan dari arti
memaafkan. </span></span></div>
<div style="color: black; font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black;"> </span><div style="color: black; font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="font-size: small;">Tulisan dibawah ini saya kopas dari tulisannya Abu Naila (Daarut Tauhiid) </span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #993399; font-size: small;">Walaupun
mudah diucapkan, memaafkan bukanlah perbuatan yang mudah dilakukan.
Ketika seseorang telah atau akan dicelakai, maka yang tertanam biasanya
perasaan dendam dan ingin membalas. Perasaan seperti itu adalah wajar
dalam diri orang biasa. Namun, sikap memaafkan hanya ada pada diri
orang yang luar biasa.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #993399; font-size: small;">Memaafkan
butuh kematangan diri dan kecakapan spiritual. Kematangan diri hanya
bisa didapatkan melalui keterbukaan hati dan pikiran akan segala
pengalaman hidup yang dialami. Sementara kecakapan spiritual hanya bisa
diperoleh ketika telah memiliki rasa penghambaan yang tinggi hanya
kepada Allah SWT semata.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #993399; font-size: small;">Bagi
yang memaafkan kesalahan orang lain, Allah SWT menyediakan pahala utama
sebagai balasan atas kemuliaan sikap mereka. ''Tetapi orang yang
bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diutamakan.'' (QS Asy-Syuura [42]: <br />43).</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #993399; font-size: small;">Dan
bagi yang mempunyai keluhuran akhlak, mereka bukan hanya mampu
memaafkan kesalahan orang lain, melainkan sekaligus membalas kesalahan
tersebut dengan kebaikan yang tak pernah terbayangkan oleh sang pelaku.
Allah SWT berjanji hal tersebut justru dapat mempererat tali
silaturahim dan membuat antara yang berselisih saling memikirkan
seolah-olah mereka adalah sahabat yang sangat setia.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #993399; font-size: small;">''Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu)<br />dengan
cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia
ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.'' (QS
Fushshilat [41]: 34).</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #993399; font-size: small;">Ada
beberapa cara agar kita bisa menjadi pemaaf. Pertama, memperbanyak
silaturahim kepada tetangga, sanak kerabat, dan kawan-kawan. </span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #993399; font-size: small;"><br />Sikap
ini akan membuka hati terhadap segala karakter orang, sehingga kita pun
tidak mudah marah atau tersinggung atas sikap orang lain.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #993399; font-size: small;">Kedua, memperbanyak dzikir kepada Allah SWT di waktu pagi dan petang.<br />Berdzikir
di waktu pagi akan menjernihkan hati dan pikiran kita sebelum
beraktivitas. Berdzikir di waktu petang akan kembali menjernihkan hati
dan pikiran setelah kita sibuk seharian beraktivitas.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #993399; font-size: small;">Ketiga,
memperbanyak berdua-duaan (berkhalwat) dengan Allah SWT di waktu orang
lain sedang terlelap tidur. Ini akan menumbuhkan kesabaran serta rasa
penghambaan dan pengharapan yang tinggi hanya kepada Allah SWT serta
menjauhkan dari ketergantungan terhadap manusia.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #993399; font-size: small;"><br />''Sifat-sifat yang
baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan
tidak dianugerahkan melainkan kepada orang- orang yang mempunyai
keuntungan yang besar.'' (QS Fushshilat [41]: 35).</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #993399; font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #3333ff; font-size: small;"> *****</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #3333ff; font-size: small;">Penjelasan lain yang saya dapatkan adalah : salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur’an adalah sikap memaafkan:</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #3333ff; font-size: small;">Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #3333ff; font-size: small;">Dalam
ayat lain Allah berfirman: "...dan hendaklah mereka memaafkan dan
berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan
Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #3333ff; font-size: small;">Mereka
yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur'an akan merasa sulit memaafkan
orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang
diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa
memaafkan adalah lebih baik:</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #3333ff; font-size: small;">...
dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka
sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="font-size: small;"><span style="color: #3333ff;">Juga
dinyatakan dalam Al Qur'an bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang
terpuji. "Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang
demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (Qur'an 42:43) Berlandaskan
hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan,
pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an,
"...menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali
‘Imraan, 3:134)</span></span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="font-size: small;"><span style="color: #3333ff;"><br /></span></span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #3333ff; font-size: small;">Nah selanjutnya
kita tinggal berpikir. Apakah kita yakin ingin terus menerus hidup
dalam kemarahan, kebencian, ketaksukaan, kegelisahan, dan bermacam
ketakenakan yang lain. Atau kita ingin melapangkan dada menerima
semuanya sebagai kemanusiaan seorang manusia, dan memilih jalan yang
lebih indah yaitu memaafkan?</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span class="yiv1272452128insertedphoto"><span style="color: #3333ff; font-size: small;">*Sengaja judulnya "empat Huruf" biar orang tertarik untuk membacanya....Maaf ^_^ *</span></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-31508289090336071462011-12-11T22:47:00.000-08:002011-12-11T22:47:01.799-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-10WEiid_mSQ/TsRS7uyR-jI/AAAAAAAAAb8/VuQh0dBvd28/s1600/abc2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="http://1.bp.blogspot.com/-10WEiid_mSQ/TsRS7uyR-jI/AAAAAAAAAb8/VuQh0dBvd28/s320/abc2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Si A sedang dalam perjalanan. Lama dah perjalanan dia. Dari satu
destinasi ke destinasi dia mula kenal tentang kehidupan. Masih dalam
ingatannya lagi bila dalam satu destinasi, dia mula kenal huruf ABC,
nombor 123, mula kenal kawan dan mula kenal alam remaja. Ah, dia
merasakan kehidupannya sangat bermakna bila dapat mengenali semuanya
ini dalam perjalanannya.<br /><br />Si A masih dalam perjalanan.
Dia berjalan sambil memerhatikan ragam manusia di sisi nya, di
hadapannya, di tepinya dan di belakangnya. Dia masih memerhatikan.
Masih mentafsir setiap apa yang berlaku di sekelilingnya. Benarlah
kata-kata seorang ulama', manusia yang bijak adalah manusia yang
membetulkan kekurangan diri melalui kesalahan orang lain.<br /><br />Si
A teruskan perjalanannya. Tidak puas memerhati, ada kala, dia turut
terhenti dan bertanya kepada si pelaku. "Kenapa engkau buat macam tu?"
Setelah lama masa mendengar masalah si pelaku, lalu jiwanya gundah
merasakan setiap yang diceritakan itu benar. Dia turut menyalahkan si
pesalah. Namun, dia bertuah kerana perjalanan yang jauh itu menjadikan
dia banyak berfikir. "Aku tidak boleh mengikut kata sebelah pihak
sahaja, aku kene tanya pada pesalah itu juga, mungkin ada yang aku tak
tahu. ". Untuk tindakan bijak, si A mesti bertanya agar dia tidak turut
bergelumang dalam dosa berburuk sangka. Lalu benarlah apa yang dia
sangka, rupanya ada cerita lain di sebalik itu. "Ah, mujur pengalaman
sudah mengajar aku untuk bertindak mengikut rasional"<br /><br /><br />Si
A tidak jemu dengan perjalanannya. Dia merasakan perjalanannya sangat
mengujakan. Lalu dia tidak sabar untuk memulakan langkahnya semula
setelah berhenti seketika memikirkan masalah yang dihadapi. Dia masih
memerhatikan manusia berpusu-pusu berlari, tapi terhenti lama di satu
tempat. Setelah lama manusia itu terhenti, barulah dia meneruskan
perjalanan. Teringat satu pesanan sahabatnya, dalam perjuangan, jangan
cepat-cepat marak apinya, takut nanti bila sudah habis minyak tanahnya,
apinya akan malap sebelum tiba masanya. Berbeza dengan api yang
sederhana, tapi terang dan cahayanya masih bertahan lama. Lauk pun tak
cepat hangus, malah lebih sedap pulak dari api yang marak tadi yang
hanya masak di luar tapi mentah di dalam. Ah, bahagianya ada pengalaman
ini.<br /><br />Si A tidak pernah mengalah, dia tetap bersemangat
dengan perjalanannya. Masih teriang-iang di hati dan di kepalanya untuk
menyerahkan kayu api yang dia cari ini untuk TUANnya. Dia rasa bahagia
dalam mencari kayu apinya itu kerana dengan kayu apinya itulah dia
dapat berjasa pada TUANnya. Dapat masakkan untuk TUANnya, malah dapat
menggembirakan TUANnya. Tapi, dia melihat seorang manusia itu, mengutip
kayu api yang basah untuk TUANnya. "Ish, sebagai seorang hamba, adakah
wajar dia melakukan sedemikian. Kan seolah-olah tidak ikhlas nampaknya.
Semoga kayu api aku semuanya dalam keadaan yang baik". Gurrrrrr. Bunyi
guruh menandakan hujan akan turun pada bila-bila masa sahaja. Belum pun
sempat si A hendak mencari tempat berteduh, kayu api nya telah basah
kerana hujan turun. "Astagfirullah, macam mana dengan kayu aku ini"
Lalu dia terfikir apa yang dia telah sangka-sangkakan pada seorang
hamba tadi. Lalu dia beristigfar. Tidak sepatutnya dia menyangka bukan
kerana sebuah hadis qudsi telah menyatakan bahawa ikhlas itu adalah
rahsiaKU. Astagfirullah. Namun dia masih meneruskan perjalanan, tanpa
disedari, cahaya matahari yang menyinar terang telah mengeringkan kayu
apinya. "Mudah-mudahan kayu api ku ini akan terus dalam keadaan
terpelihara sehingga aku sampai bertemu dengan TUANku.<br /><br />Si
A menerima pelajaran dari apa yang berlaku tadi. Lalu, dia semakin
berhati-hati. Tiba-tiba dia terjumpa dengan seorang lelaki tua yang
dalam keadaan dhaif, yang tidak punya apa-apa. Lalu dia menghulurkan
bantuan. Dia terhenti sebentar dan mendengar kisah lelaki tua itu. Dia
kata, dia sesat, dia ingin mencari jalan pulangnya tapi tidak bertemu.
Lalu si A merasakan simpati. "Apa kata pakcik ikut sama dalam
perjalanan saya, mana tahu, pakcik akan ingat sambil mengikut saya
nanti" Lelaki tua itu berasa gembira sekali lalu dia mengikut si A
dalam perjalanannya. Dalam perjalanan dia mengajarkan tentang kegunaan
kayu api, dan apa yang boleh dibuat kayu api. Dia juga memberi sedikit
kayu api untuk menghangatkan badan pakcik itu. Lelaki itu berasa
bersyukur sangat lalu dia sangat berhajat untuk memberikan satu kunci
rumah kepada si A. Pada mulanya si A keberatan tetapi setelah
dipujuk-pujuk lalu dia menerima. "Engkau akan bertemu dengan sebuah
rumah dalam perjalanan engkau nanti. Masuklah dan segala isi di
dalamnya adalah milik engkau" Begitulah pakcik itu berkata. Di suatu
hentian, pakcik itu berkata, "Pakcik dah ingat tempat ini, pakcik minta
diri dahululah ye, satu hari nanti kita pasti akan bertemu semula.
Semoga selamat dalam perjalanan" Lalu si A melambai-lambai tangan
kepada pakcik itu tanda perpisahan.<br /><br />Si A masih
meneruskan perjalanan. Sambil dia tercari-cari alamat rumah yang dia
katakan. Apakah isi di dalamnya?. Tiba-tiba, dia terhenti pada sebuah
rumah agam yang besar. "Betul ini alamatnya. Tak ku sangka pakcik tadi
kaya rupanya." Lalu si A mengetuk pintu, dan keluarlah seorang wanita
yang cantik bak bidadari. "Siapakah tuan hamba ini dan atas urusan
apakah tuan hamba bertandang ke rumah ayah hamba?". Lalu si A
menyatakan peristiwa yang menimpanya. Wanita itu mendengar dengan
khusyuk sambil ditemani dayang-dayangnya. Dan wanita itu tersenyum lalu
si A terpaku dan melopong dengan keayuan bidadari dunia itu. "Benarlah
cerita yang tuan hamba nyatakan dan hamba bersedia untuk memenuhi
keperluan separuh tuan hamba. Lelaki yang tuan hamba bertemu itu telah
mewasiatkan bahawa akan ada satu lelaki datang memegang kunci itu yang
dia katakan bahawa lelaki itulah pembimbing hamba. Hamba harap tuan
hamba sudi menerima hamba sebagai isteri tuan." Lalu terkejut mendengar
perkataan wanita itu, dia meminta izin pada wanita itu untuk mengutus
surat pada TUANnya agar mengizinkan dia untuk beristeri. "Harap tuan
puteri dapat menerima permintaan hamba ini kerana hamba ini milik
TUANku, dan hamba perlu menunggu surat balasan dariNYA". Lalu si A
berutuslah surat pada TUANnya. Selang beberapa lama, dia mendapat surat
balasan yang menyatakan bahwa dia dibenarkan untuk beristeri. Lalu,
berlakulah ijab dan qobul. Si A bertambah gembira kerana ada pembantu
di sampingnya dan isterinya juga telah mencukupkan keperluannya untuk
memenuhi permintaan TUANnya di dalam surat itu agar membawa kayu api
yang lebih banyak.<br /><br />"Sayangku, aku ingin meneruskan
perjalananku. Lalu aku ingin membawa adinda turut serta dalam
perjalanan bertemu TUANku. Sudi kiranya bidadari ku hadir bersama
bertemu dengan TUANku?". Lalu, satu senyuman yang sangat indah terukir
di wajah isterinya, "Bukankah kedudukan isteri di sisi suaminya
sentiasa? Dan aku akan sentiasa menurut kata kekanda" Lalu, bermulalah
perjalanan sepasang suami isteri menuju ke tempat yang ingin dituju
oleh suaminya. Dalam perjalanan, banyak suka duka yang mereka lalui.
Sambil berjalan, mereka melihat pasangan-pasangan lain. Ada isterinya
membentak-bentak mengheret suaminya ke jalan yang salah, lalu tersesat
di dalam hutan, ada juga suaminya yang mabuk, lalu terhuyung hayang
mengarahkan isterinya ke arah yang salah, dan ada juga kelihatan
sepasang suami isteri yang kehadirannya menggamit masalahnya kepada
pasangan yang lain. "Itulah kehidupan berumah tangga wahai isteriku.
Dan aku ingin membawa engkau selamat sehingga bertemu TUAN kita di
hujung jalan nanti. Aku harap agar engkau tidaklah mengikut
contoh-contoh yang telah engkau lihat tadi." Si A berpesan pada
isterinya lalu disambut oleh isterinya dengan jawapan, "Sesungguhnya
kehidupanku dan perjalananku adalah untuk berbakti padamu, wahai
suamiku" Lalu, mereka berpegangan tangan dan berjalan seiring
bersama-sama.<br /><br />"Aku luka, wahai isteriku. Pergilah
bertemu dengan TUAN kita dan sampaikan pesananku yang aku akan sampai
lewat" Dalam perjalanan, si A telah tercedera kerana tercucuk duri
tajam yang berbisa dan dia terpaksa berhenti. "Tidak, aku tidak mahu
meninggalkanmu, aku akan sentiasa di sisi engkau dan aku akan berusaha
untuk mencari penawarnya" Lalu, menitis air mata si A kerana
sesungguhnya dia memiliki isteri bukan sahaja bidadari dunia malah
mempunyai keluhuran budi. Si A menyentuh wajah isterinya lalu dia
tersenyum. Sepanjang si A dalam kesakitan, isterinya lah yang
bertungkus lumus mencari penawarnya. Tidak sesekali pun terniat di hati
si isteri untuk meninggalkan suaminya. Maka, segala usahanya telah
membuahkan hasil, lalu, si A sembuh dan berupaya untuk meneruskan
perjalanan. "Terima kasih isteriku"<br /><br />"Makanan kita hampir
habis. Takpalah, kita berteduh di sini dahulu dan kita bercucuk tanam.
Boleh kiranya hasil tanaman kita nanti kita persembahkan pada TUAN kita
nanti. Wah, banyaknya yang ingin kita persembahkan, kayu api, makanan,
malah hasil tanaman. " Mereka berdua membina rumah, dan bercucuk tanam.
Mereka melakukannya dengan penuh kasih sayang walaupun ada tanamannya
itu mempunyai duri namun mereka masih memberikan kasih sayang kepada
setiap tanaman tanpa mengurangkan sedikit pun. Namun setiap tanamannya
mempunyai sukatan yang berbeza-beza dalam menggunakan air dan baja,
lalu dengan kesesuaian tanaman itu, dia meletakkan secukupnya bagi
setiap tanaman. Akhirnya menjadilah tanaman mereka. " Wah, bekalan kita
sudah mencukupi, rasanya, elok kita memulakn perjalanan kita." Lalu,
bermulalah perjalanan mereka semula sambil membawa hasil tanaman mereka
dan kayu api. Tetapi perjalanan mereka tidak hanya dengan berjalan kaki
sahaja. Mereka sudah mula membawa kenderaan bagi mengangkat semua hasil
tanaman, kayu api dan semua bekalannya.<br /><br />"Ah, isteriku, kita
sudah hampir ke rumah TUAN kita. Aku harap agar TUAN kita akan gembira
menerima apa yang kita bawa, dan semoga atas rahmatNYA, DIA sudi
membenarkan kita berada di taman terindahNYA. " Dan mereka teruskan
perjalanan dan tetap meneruskan perjalanan. Dan sesungguhnya penilaian
TUANnya itu hanya mereka sahaja yang ketahui. Setelah apa yang mereka
tempuh, semoga setiap surat-surat yang diutuskan dalam perjalanan
mereka, TUAN mereka dapat menilainya dengan sebaiknya.<br /><br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
THE END<br /><br />************ ********* ******<br /><br /><div style="text-align: left;">
<br />Begitulah
yang ingin aku gambarkan perjalana kehidupan kita. Seperti pesan
Rasulullah, kita umpama musafir, bila kita berhenti berehat, maka
itulah dunia. Dan setelah penat hilang, kita akan teruskan perjalanan
kita sehingga bertemu dengan Pemilik hati-hati, Allah swt.<br /><br /><br /><br />Aku
gambarkan si A itu adalah seorang manusia yang berusaha mencari amal ibadat
(Kayu api). Dalam pencariannya, dia menemukan berbagai dan bermacam
perangai manusia. Lalu dengan kebijaksanaan dia, dia bermuhasabah agar
dia menjadi semakin baik. Dia berada dalam sangkaan manusia, dia berada
dalam masalah manusia, dia juga diuji dengan keihklasan ibadat manusia.
Lalu dipaparkan mengenai hadis qudsi bahawa ikhlas itu rahsia Allah.
Biarlah kayu apinya basah sekalipun, namun atas bantuan cahaya
matahari, kayu apinya tetap akan berguna buat dia. Tidak usahlah kita
pertikaikan apa yang sekeliling kita lakukan kerana penilaian DIA
adalah di luar sangkaan kita.<br />
<br />
Kita selalu sahaja memikirkan tentang manusia-manusia sehingga di dalam
pemikiran mereka bahawa diri sendirilah yang terbaik. Aku selalu
mendengar kisah-kisah manusia yang sering kali mengandai-andaikan dan
menimbang-nimbang amal ibadat sedangkan mereka tidak teringat khabar
berita mengenai keikhlasan itu adalah rahsiaNYA dan hanya DIA sahaja
yang berhak menilai dan memberi ganjaran sesuai dengan tingkatan iman
masing-masing. Kita harus yakin, kayu api kita akan kering dan berguna
untuk kita, maka, beramallah seikhlasnya dan berusahalah mencari
keikhlasan itu.Moga Allah mendengar rintihan kita setiap hari.<br />
<br />
Sehinggalah dia bertemu dengan seorang lelaki tua dan membantu lelaki
tersebut mencari jalan. Dialah amal jariah si A. Dan tidak
tersangka-sangka dia menerima hadiah yang sangat istimewa, seorang
peneman yang setia di sisinya lantaran dari amal jariahnya yang ikhlas
membantu manusia. Dia tidak pernah mengimpikan tetapi perjalanan
hidupnya lah yang telah menemukan mereka lalu pertemuan itu mendapat
berkah dari TUAN (ALLAH) apabila dia berutus surat (Istikharah) . Lelaki
itu tidak berani berbuat sebarang tindakan tanpa pengetahuan dan
pandangan dari TUANnya. Ah, indah sungguh perjalanan ini jika aturannya
mengikut acuan yang telah ditentukan oleh Allah.<br />
<br />
Kita sering lupa, destinasi hidup kita. Kita juga sering sahaja
terkeliru tujuan hidup kita. Benar, ku selalu mendengar kisah-kisah
manusia yang matlamatnya" aku ingin berkahwin dengan si polan bin si
polan", "aku ingin meminang si pulanah binti si pulan". Malahan, ada juga
yang menjadikan perkahwinan itulah satu tujuan hidupnya. Sebenarnya,
jodoh itu adalah satu pemberian Allah dalam pencarian kita. Dia akan
hadir, sama ada cepat atau lambat, bergantunglah pada Allah. Apa yang
menjadi matlamat kita adalah menyembah Allah sesuai dengan firman Allah
dalam surah al- an'am yang bermaksud "Dan Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku ". Beramallah, dan
buatlah amal jariah, dan DIA akan mudahkan pertemuan kita dengan jodoh
kita. Matlamat kita adalah bertemu dengan Allah swt beserta membawa
amal kita untuk membantu kita. Berusahalah. Berusahalah<br /><br />Juga,
dalam perjalanan itulah, dia telah bercucuk tanam menghasilkan tanaman
yang bagus sekali. Itulah anak-anak mereka yang mengiringi mereka untuk
bertemu Tuhan sekalian alam. Dan sesungguhnya, anak yang soleh akan
memberikan kegembiraan pada kita di akhirat nanti. Pengalaman yang
banyak menjadikan ianya tukaran kepada kita sebagai kenderaan yang
memudahkan kita untuk bertemu dengan TUAN kita. Yalah, bila pengalaman
telah pun banyak, mana mungkin kita akan tertipu dengan tipuan duniawi.
Moga kita menerima kenderaan itu secepatnya agar mudahkan kita meniti
perjalanan yang sangat berliku ini.<br /><br />Ya, wahai sahabatku,
kita dalam perjalanan dan sampai satu saat nanti, kita akan bertemu di
sana, bertemu TUAN kita, dan sedarlah kita semua adalah dalam pangkat
hamba-hambaNYA sahaja. Tidak perlulah bermegah-megah sehingga lupa,
kita ini hanya taraf hamba yang tidak memilik apa-apa pun. Dan semuanya
adalah pinjaman yang DIA berikan untuk mencari kayu api kita. DIA
hadirkan segala-gala yang di sekeliling kita adalah untuk kita memahami
hakikat kehidupan kita, hakikat kita di dunia ini sebagai hamba yang
mencari-cari. Buatlah salah sebanyak manapun, tetapi akhirnya kita
tetap akan pulang ke pangkuan Ilahi. Bertaubatlah sebelum kita
dipanggil, sesungguhnya ku nukilkan falsafah kehidupan ini untuk aku
serta mengajak sahabat-sahabat merenung kembali, untuk apa kita berada
di dunia ini...<br /><br />Berusahalah dalam perjalanan kita ini.
Mudah-mudahan TUAN kita akan menerima kayu api, makanan dan hasil
tanaman kita. Dan janganlah berputus asa, sesungguhnya DIA sentiasa
berada dalam sangkaan kita. </div>
</div>
<br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">************ ********* ********* ********* ********* *****</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="http://www.atirah85.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank">www.atirah85.blogspot.com</a></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-92085320192934007172011-12-10T22:54:00.000-08:002011-12-10T22:54:00.232-08:00Sedikit Kisah Khalifah Umar bin Abd al-Aziz<div class="separator" style="clear: both; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<a href="http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/315828_272192069479887_100000672885439_903574_404446942_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="270" src="http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/315828_272192069479887_100000672885439_903574_404446942_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Khalifah
Umar bin Abd al-Aziz apabila beliau dilantik menjadi khalifah, beliau
seakan tergamam dan begitu hiba. Beliau terus bersendirian bersolat dan
menangis. Airmatanya bercucuran hingga ke janggutnya. Apabila isterinya
Fatimah bertanya, dia berkata:<br />
<br />
“Wahai Fatimah! Aku telah
dikalungkan urusan umat Muhammad ini yang berbagai bangsa. Maka aku
terfikir tentang orang fakir yang lapar, yang sakit lagi derita, orang
yang tidak berpakaian yang susah, orang yang dizalimi lagi dipaksa,
tawanan perang yang jauh, orang tua yang uzur, orang yang mempunyai
keluarga yang ramai sedangkan hartanya sedikit dan seumpama mereka yang
berada di segala tempat dan penjuru negara.<br />
<br />
Aku tahu tuhanku
akan bertanya aku mengenai mereka pada hari kiamat kelak. Aku bimbang
alasanku tidak cukup kukuh untuk menjawabnya, lalu aku pun menangis”<br />
<br />
(Al-Zahabi, Tarikh al-Islam wa Wafayat al-Masyahir wa al-A’lam, 7/197. Beirut: Dar al-Kitab al-‘Arabi/1407H)<span class="fcg"></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-79980236049957126442011-12-09T22:52:00.000-08:002011-12-09T22:52:00.452-08:00Mutiara Nasihat al Habib Umar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/299775_10150411860426999_295419981998_10569412_127679222_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/299775_10150411860426999_295419981998_10569412_127679222_n.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
~Penuhilah hatimu dengan kecintaan terhadap saudaramu nescaya akan
menyempurnakan kekuranganmu dan mengangkat darjatmu di sisi Allah.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /> ~Barangsiapa semakin mengenal kepada Allah nescaya akan semakin takut.<br /> <br />
~Barangsiapa yang tidak mahu duduk dengan orang beruntung, bagaimana
mungkin ia akan beruntung dan barangsiapa yang duduk dengan orang
beruntung bagaimana mungkin ia tidak akan beruntung.<br /> <br /> ~Barangsiapa menjadikan kematiaannya sebagai pertemuan dengan sang kekasih (Allah), maka kematian adalah hari raya baginya.<br /> <br />
~Barangsiapa percaya pada Risalah (terutusnya Rasulullah), maka ia akan
mengabdi padanya. Dan barangsiapa percaya pada risalah, maka ia akan
menanggung (sabar) karenanya. Dan barang siapa yang membenarkan risalah,
maka ia akan mengorbankan jiwa dan hartanya untuknya.<br /> <br /> ~Kedekatan seseorang dengan para Nabi di hari kiamat menurut kadar perhatiannya terhadap dakwah ini.<br /> <br />
~Betapa anehnya bumi, semuanya adalah pelajaran. Kukira tidak ada
sejengkal tanah di muka bumi kecuali di situ ada 'ibrah (pelajaran) bagi
orang yang berakal apabila mau mempelajarinya.<br /> <br /> ~Sebaik-baik nafsu adalah yang dilawan dan seburuk-buruk nafsu adalah yang diikuti.<br /> <br />
~Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tidak akan sampai pada Tuhannya
sama sekali dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut kadar
pembersihan jiwanya.<br /> <br /> ~Jikalau sebuah hati telah terbuka, maka akan mendapatkan apa yang diinginkan.<br /> <br />
~Barangsiapa yang mempunyai samudra ilmu kemudian kejatuhan setetes
hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut.<br /> <br /> ~Sesaat dari saat-saat khidmat (pengabdian), lebih baik daripada melihat arsy dan seisinya seribu kali.<br /> <br />
~Penyatuan seorang murid dengan gurunya merupakan permulaan di dalam
menyatunya dengan Rasulullah SAW. Sedangkan menyatunya dengan Rasulullah
SAW merupakan permulaan untuk fana pada Allah (lupa selain Allah)<br /> <br />
~Manusia di setiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan, golongan
yang diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud dan golongan yang
di wajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran.<br /> <br /> ~Barangsiapa yang menuntut keluhuran, maka tidak akan peduli terhadap pengorbanan.<br /> <br />
~Sesungguhnya di dalam sujud terdapat hakikat yang apabila cahanya
turun pada hati seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud
selama-lamanya dan tidak akan mengangkat dari sujudnya.<br /> <br /> ~Beliau
r.a. berkata tentang dakwah, Yang wajib bagi kita yaitu harus menjadi
da'ei dan tidak harus menjadi qadhi atau mufti (katakanlah wahai
Muhammad SAW inilah jalanku, aku mengajak kepada Allah dengan hujjah
yang jelas aku dan pengikutku) apakah kita ikut padanya (Rasulullah)
atau tidak ikut padanya? Arti dakwah adalah memindahkan manusia dari
kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah, dan
dari keberpalingan kembali menuju kepada Allah, dan dari sifat yang
buruk menuju sifat yang baik.<br /> <br /> ~Syaitan itu mencari sahabat-sahabatnya dan Allah menjaga kekasih-kekasihNya.<br /> <br />
~Apabila ibadah agung bagi seseorang maka ringanlah adap (kebiasaan)
baginya dan apabila semakin agung nilai ibadah dalam hati seseorang maka
akan keluarlah keagungan adat darinya.<br /> <br /> ~Bila benar keluarnya seseorang (di dalam berdakwah), maka ia akan naik ke derajat yang tinggi.<br /> <br />
~Keluarkanlah rasa takut pada makhluk dari hatimu maka engkau akan
tenang dengan rasa takut pada kholiq (pencipta) dan keluarkanlah
berharap pada makhluk dari hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan
dengan berharap pada Sang Khaliq.<br /> <br /> ~Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah dan tanda dari lemahnya iman.<br /> <br /> ~Hakikat tauhid adalah membaca Al Qur’an dengan merenungi artinya dan bangun malam.<br /> <br /> ~Tidak akan naik pada darjat yang tinggi kecuali dengan himmah (cita-cita yang kuat).<br /> <br /> ~Barangsiapa memperhatikan waktu, maka ia akan selamat dari murka Allah.<br /> <br /> ~Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang yang menangis di tengah malam.<br /> <br /> ~Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah, Allah akan memenuhi hatinya dengan rahmat di setiap waktu.<br /> <br /> ( Disusun oleh : Ust Ja’far Sodiq al-Munawwar )<span class="fcg"> </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-9685423633505166972011-12-08T19:38:00.000-08:002011-12-08T19:38:00.235-08:00Ciri-Ciri Wanita Solehah<div class="separator" style="clear: both; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<a href="http://myibrah.com/wp-content/uploads/2011/10/purdah-286x300.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://myibrah.com/wp-content/uploads/2011/10/purdah-286x300.jpg" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita
menerima gelaran solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang
penuh kenikmatan dari Allah s.w.t.</div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat iaitu :</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
1. Taat kepada Allah dan RasulNya<br />
2. Taat kepada suami</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<strong>Perincian dari dua syarat di atas adalah sebagai berikut :</strong></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
1. <strong>Taat kepada Allah dan RasulNya</strong></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah s.w.t. ?</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br />
- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.<br />
- Wajib menutup aurat<br />
- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah<br />
- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada mahram bersamanya<br />
- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa<br />
- Berbuat baik kepada ibu & bapa<br />
- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang<br />
- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa<br />
- Bersikap baik terhadap tetangga</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
2. <strong>Taat kepada suami</strong></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
- Memelihara kewajipan terhadap suami<br />
- Sentiasa menyenangkan suami<br />
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah<br />
- Tidak bermasam muka di hadapan suami<br />
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur<br />
- Tidak keluar tanpa izin suami<br />
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami<br />
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran<br />
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya<br />
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan & kecantikannya serta rumah tangga</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<strong>FAKTOR YANG MERENDAHKAN MARTABAT WANITA</strong></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Sebenarnya puncak rendahnya martabat wanita adalah dari faktor
dalaman. Bukanlah faktor luaran atau yang berbentuk material sebagaimana
yang digembar-gemburkan oleh para pejuang hak-hak palsu wanita.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<strong>Faktor-faktor tersebut ialah:</strong></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
1) <strong>Lupa mengingat Allah</strong></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Kerana terlalu sibuk dengan tugas dan kegiatan luar atau memelihara
anak-anak, maka tidak hairanlah jika banyak wanita yang tidak menyedari
bahawa dirinya telah lalai dari mengingat Allah. Dan saat kelalaian ini
pada hakikatnya merupakan saat yang paling berbahaya bagi diri mereka,
di mana syaitan akan mengarahkan hawa nafsu agar memainkan peranannya.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-Jathiah, ayat 23: ertinya:</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<em>” Maka sudahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan
Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan
atas penglihatannya.”</em></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Sabda Rasulullah s.a.w.: ertinya:</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br />
<em>“Tidak sempurna iman seseorang dari kamu, sehingga dia merasa cenderung kepada apa yang telah aku sampaikan.”</em> (Riwayat Tarmizi)</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Mengingati Allah s.w.t. bukan saja dengan berzikir, tetapi termasuklah menghadiri majlis-majlis ilmu.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
2) <strong>Mudah tertipu dengan keindahan dunia.</strong></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Keindahan dunia dan kemewahannya memang banyak menjebak wanita ke
perangkapnya. Bukan itu saja, malahan syaitan dengan mudah
memperalatkannya untuk menarik kaum lelaki agar sama-sama bergelumang
dengan dosa dan noda. Tidak sedikit yang sanggup durhaka kepada Allah
s.w.t. hanya kerana kenikmatan dunia yang terlalu sedikit.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-An’am: ertinya:</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<em>” Dan tidaklah penghidupan dunia ini melainkan permainan dan
kelalaian dan sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagi
orang-orang yang bertakwa, oleh kerana itu tidakkah kamu berfikir.”</em></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
3) <strong>Mudah terpedaya dengan syahwat.</strong></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
4) <strong>Lemah iman.</strong></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
5) <strong>Bersikap suka menunjuk-nunjuk.</strong></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Dunia adalah perhiasan, perhiasan dunia yang terbaik adalah Wanita yang solehah.</div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Sumber: http://nurjeehan.wordpress.com/</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-58065995504102409632011-12-07T19:28:00.000-08:002011-12-07T19:28:00.349-08:00Gua Tempat Nabi Ibrahim di Lahirkan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/291902_216528151740795_216100085116935_599745_1627083409_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/291902_216528151740795_216100085116935_599745_1627083409_n.jpg" width="640" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/317730_216528198407457_216100085116935_599746_1853967534_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/317730_216528198407457_216100085116935_599746_1853967534_n.jpg" width="425" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/304147_216528315074112_216100085116935_599749_206847933_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/304147_216528315074112_216100085116935_599749_206847933_n.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-85049774183932205552011-12-06T19:14:00.000-08:002011-12-06T19:14:00.111-08:0025 PESANAN LUQMANUL HAKIM KEPADA ANAKNYA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/321282_279493115405701_203826349639045_984466_1975150704_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/321282_279493115405701_203826349639045_984466_1975150704_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br />
01 - Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan
yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin
selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yang
bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada
ALLAH.<br /> <br /> 02 - Orang - orang yang sentiasa menyediakan
dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan
dari ALLAH. Orang yang insaf dan sedar setelah menerima nasihat orang
lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga.<br /> <br />
03 - Hai anakku; orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam
beribadat dan taat kepada ALLAH, maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia
akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat
kepada ALLAH.<br /> <br /> 04 - Hai anakku; seandainya ibubapamu marah
kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya ibubapamu
adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.<br /> <br /> 05 - Jauhkan
dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu boleh
menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.<br /> <br />
06 - Dan selalulah berharap kepada ALLAH tentang sesuatu yang
menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kepada ALLAH dengan
sebenar benar takut ( takwa ), tentulah engkau akan terlepas dari sifat
berputus asa dari rahmat ALLAH.<br /> <br /> 07 - Hai anakku; seorang
pendusta akan lekas hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan
seorang yang telah rosak akhlaknya akan sentiasa banyak melamunkan hal
hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya
semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang
tidak mahu mengerti.<br /> <br /> 08 - Hai anakku; engkau telah
merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat
berat, tetapi akan lebih lagi daripada semua itu, adalah bilamana engkau
mempunyai tetangga (jiran) yang jahat.<br /> <br /> 09 - Hai anakku;
janganlah engkau mengirimkan orang yang bodoh sebagai utusan. Maka bila
tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi
utusan.<br /> <br /> 10 - Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu
mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja
berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.<br /> <br /> 11 -
Hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau
hadir majlis perkahwinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab
ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedang kan menghadiri
pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi
sahaja.<br /> <br /> 12 - Janganlah engkau makan sampai kenyang yang
berlebihan, kerana sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu adalah
lebih baiknya bila makanan itu diberikan kepada anjing sahaja.<br /> <br />
13 - Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan sahaja kerana
manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu
barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit
itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.<br /> <br /> 14 - Makanlah
makananmu bersama sama dengan orang orang yang takwa dan musyawarahlah
urusanmu dengan para alim ulamak dengan cara meminta nasihat dari
mereka.<br /> <br /> 15 - Hai anakku; bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yang
mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya,
padahal ia masih mahu menambahkannya.<br /> <br /> 16 - Hai anakku;
bilamana engkau mahu mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu
dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia
masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia
sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.<br /> <br />
17 - Selalulah baik tuturkata dan halus budibahasamu serta manis
wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya
seseorang terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang
berharga.<br /> <br /> 18 - Hai anakku; bila engkau berteman,
tempatkanlah dirimu padanya sebagai orang yang tidak mengharapkan
sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu
darimu.<br /> <br /> 19 - Jadikanlah dirimu dalam segala tingkahlaku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riyak yang akan mendatangkan cela pada dirimu.<br /> <br />
20 - Hai anakku; janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan
hatimu selalu disusahkan olah dunia saja kerana engkau diciptakan ALLAH
bukanlah untuk dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina
daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.<br /> <br /> 21 - Hai
anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata kata yang
busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau akan lebih selamat bila
berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu mendatangkan
manfaat bagi orang lain.<br /> <br /> 22 - Hai anakku; janganlah
engkau mudah ketawa kalau bukan kerana sesuatu yang menggelikan,
janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah engkau
bertanya sesuatu yang tidak ada guna bagimu, janganlah mensia siakan
hartamu.<br /> <br /> 23 - Barang sesiapa yang penyayang tentu akan
disayangi, sesiapa yang pendiam akan selamat daripada berkata yang
mengandungi racun, dan sesiapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari
berkata kotor tentu akan menyesal.<br /> <br /> 24 - Hai anakku;
bergaullah rapat dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata
nasihatnya kerana sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan
nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata
katanya bagaikan tanah yang subur lalu disirami air hujan.<br /> <br /> 25 - Hai anakku; ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang
atau bakul sampah kerana nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat
beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta
meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu
adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan dengan orang yang
bersifat talam dua muka, kelak akan membinasakan dirimu.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="fcg"></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-30402050394249938762011-12-05T19:00:00.000-08:002011-12-05T19:02:32.325-08:00Orang-orang Quraisy biasa berpuasa pada hari asyura di masa jahiliyyah<div align="left" dir="ltr" id="yui_3_2_0_1_13231977607553051" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011" id="yui_3_2_0_1_13231977607553050"><span id="yui_3_2_0_1_13231977607553049" style="font-size: x-small;">"Orang-orang Quraisy biasa berpuasa pada hari asyura di masa
jahiliyyah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun melakukannya pada masa
jahiliyyah. Tatkala beliau sampai di Madinah beliau berpuasa pada hari itu dan
memerintahkan umatnya untuk berpuasa." [1]</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">"Nabi saw tiba di Madinah, kemudian beliau melihat
orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya: "Apa ini?" Mereka
menjawab: "Sebuah hari yang baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan
bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud
syukur. Maka beliau Rasulullah menjawab: "Aku lebih berhak terhadap Musa
daripada kalian (Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk
pengagungan kami terhadap hari itu." [2]</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Dua hadits ini menunjukkan bahwa suku Quraisy berpuasa pada
hari Asyura di masa jahiliyah, dan sebelum hijrahpun Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah melakukannya. Kemudian sewaktu tiba di Madinah, beliau temukan
orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu, maka Nabi-pun berpuasa dan mendorong
umatnya untuk berpuasa.</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: x-small;"><span class="yiv1878512659547570608-05122011">Y</span>ang paling utama adalah berpuasa pada hari
kesepuluh (10 Muharram) lalu merangkaikan satu hari sebelumnya, atau satu hari
sesudahnya. Tambahan di hari kesembilan lebih utama daripada hari
kesebelas.<span class="yiv1878512659547570608-05122011"> Rasulullah saw bersabda:
<b><i>“Artinya: Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah
puasa pada bulan Muharram” [Hadits Riwayat Muslim dari Abu
Hurairah]</i></b></span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Diriwayatkan pada hadits lain:</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;"><b><i>“Artinya: Ia adalah hari mendaratnya kapal Nuh
di atas gunung “Judi” lalu Nuh berpuasa pada hari itu sebagai wujud rasa
syukur”</i></b>[3]</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;"><b><i>“Artinya: Abu Musa berkata : “Asyura adalah hari
yang diagungkan oleh orang Yahudi dan mereka menjadikannya sebagai hari raya,
maka Rasulllah Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Puasalah kalian pada hari
itu”</i></b> [4]</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;"><b><i>“Artinya: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam ditanya tentang puasa di hari Asyura, maka beliau menjawab : “Puasa itu
bisa menghapuskan (dosa-dosa kecil) pada tahun kemarin”</i></b>
[5]</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;"><b>BID’AH-BID’AH DI HARI
ASYURA</b></span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">[1]. Shalat dan dzikir-dzikir khusus, sholat ini disebut
dengan sholat Asyura <br />[2]. Mandi, bercelak, memakai minyak rambut, mewarnai
kuku, dan menyemir rambut. <br />[3]. Membuat makanan khusus yang tidak seperti
biasanya. <br />[4]. Membakar kemenyan. <br />[5]. Bersusah-susah dalam kehausan dan
menampakkan kesusahannya itu. <br />[6]. Doa awal dan akhir tahun yang dibaca pada
malam akhir tahun dan awal tahun (Sebagaimana termaktub dalam Majmu' Syarif)
<br />[7]. Menentukan berinfaq dan memberi makan orang-orang miskin <br />[8].
Memberi wang belanja lebih kepada keluarga. <br />[9]. As-Subki berkata (ad-Din
al-Khalish 8/417): "Adapun pernyataan sebagian orang yang menganjurkan setelah
mandi hari ini (10 Muharram) untuk ziarah kepada orang alim, menengok orang
sakit, mengusap kepala anak yatim, memotong kuku, membaca al-Fatihah seribu kali
dan bersilaturahmi maka tidak ada dalil yg menunjukkan keutamaan amal-amal itu
jika dikerjakan pada hari Asyura. Yang benar amalan-amalan ini diperintahkan
oleh syariat di setiap saat, adapun mengkhususkan di hari ini (10 Muharram) maka
hukumnya adalah bid'ah."</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Ibnu Rajab berkata (Latha’iful Ma’arif hal. 53): “Hadits
anjuran memberikan Wang belanja lebih dari hari-hari biasa, diriwayatkan dari
banyak jalan namun tidak ada satupun yang shahih. Di antara ulama yang
mengatakan demikian adalah Muhammad bin Abdullah bin Al-Hakam Al-Uqaili berkata:
”(Hadits itu tidak dikenal)”. Adapun mengadakan ma’tam (kumpulan orang dalam
kesusahan, semacam haul) sebagaimana dilakukan oleh Rafidhah dalam rangka
mengenang kematian Husain bin Ali Radhiyallahu ‘anhu maka itu adalah perbuatan
orang-orang yang tersesat di dunia sedangkan ia menyangka telah berbuat
kebaikan. Allah dan RasulNya tidak pernah memerintahkan mengadakan ma’tam pada
hari lahir atau wafat para nabi maka bagaimanakah dengan manusia/orang selain
mereka”</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Pada saat menerangkan kaidah-kaidah untuk mengenal hadits
palsu, Al-Hafidz Ibnu Qayyim (al-Manar al-Munif hal. 113 secara ringkas)
berkata: “Hadits-hadits tentang bercelak pada hari Asyura, berhias,
bersenang-senang, berpesta dan sholat di hari ini dan fadhilah-fadhilah lain
tidak ada satupun yang shahih, tidak satupun keterangan yang kuat dari Nabi
saw selain hadits puasa. Adapun selainnya adalah bathil
seperti.</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;"><b>“Artinya: Barangsiapa memberi kelonggaran pada
keluarganya pada hari Asyura, niscaya Allah akan memberikan kelonggaran
kepadanya sepanjang tahun”.</b></span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Imam Ahmad berkata: “Hadits ini tidak sah/bathil”. Adapun
hadits-hadits bercelak, memakai minyak rambut dan memakai wangi-wangian, itu
dibuat-buat oleh tukang dusta. Kemudian golongan lain membalas dengan menjadikan
hari Asyura sebagai hari kesedihan dan kesusahan. Dua goloangan ini adalah ahli
bid’ah yang menyimpang dari As-Sunnah. Sedangkan Ahlus Sunnah melaksanakan puasa
pada hari itu yang diperintahkan oleh Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
menjauhi bid’ah-bid’ah yang diperintahkan oleh syaithan”.</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Adapun shalat Asyura maka haditsnya bathil. As-Suyuthi dalam
Al-Lali 2/29 berkata: “Maudhu’ (hadits palsu)”. Ucapan beliau ini diambil
Asy-Syaukani dalam Al-Fawaid Al-Majmu’ah hal.47. Hal senada juga diucapkan oleh
Al-Iraqi dalam Tanzihus Syari’ah 2/89 dan Ibnul Jauzi dalam Al-Maudlu’ah
2/122</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Ibnu Rajab berkata (Latha’ful Ma’arif) : “Setiap riwayat
yang menerangkan keutamaan bercelak, pacar, kutek dan mandi pada hari Asyura
adalah maudlu (palsu) tidak sah. Contohnya hadits yang dikatakan dari Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘anhu secara marfu.</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;"><b>“Artinya: Barangsiapa mandi dan bersuci pada hari
Asyura maka tidak akan sakit di tahun itu kecuali sakit yang menyebabkan
kematian”.</b></span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Hadits ini adalah buatan para pembunuh
Husain.</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Adapun hadits, <b>“Artinya: Barangsiapa bercelak dengan
batu ismid di hari Asyura maka matanya tidak akan pernah sakit
selamanya”</b></span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Maka ulama seperti Ibnu Rajab, Az-Zakarsyi dan As-Sakhawi
menilainya sebagai hadits maudlu (palsu).</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Hadits ini diriwayatkan Ibnul Jauzi dalam Maudlu’at 2/204.
Baihaqi dalam Syu’abul Iman 7/379 dan Fadhail Auqat 246 dan Al-Hakim sebagaimana
dinukil As-Suyuthi dalam Al-Lali 2/111. Al-Hakim berkata : “Bercelak di hari
Asyura tidak ada satu pun atsar/hadits dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan hal ini adalah bid’ah yang dibuat oleh para pembunuh Husain Radhiyallahu
‘anhu.</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Demikianlah sedikit pembahasan tentang hari Asyura. Semoga
kita bisa meninggalkan bid’ah-bid’ahnya. Amin</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03/Tahun
V/1421H-2001M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi
Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183]</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;"><br />_________<br />Footenote</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">[1].
Hadits Shahih Riwayat Bukhari 3/454, 4/102-244, 7/147, 8/177,178, Ahmad 6/29,
30, 50, 162, Muslim 2/792, Tirmidzi 753, Abu Daud 2442, Ibnu Majah 1733, Nasa’i
dalam Al-Kubra 2/319,320, Al-Humaidi 200, Al-Baihaqi 4/288, Abdurrazaq 4/289,
Ad-Darimy 1770, Ath-Thohawi 2/74 dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya 5/253<br />[2].
Hadits Shahih Riwayat Bukhari 4/244, 6/429, 7/274, Muslim 2/795, Abu Daud 2444,
Nasa’i dalam Al-Kubra 2/318, 319, Ahmad 1/291, 310, Abdurrazaq 4/288, Ibnu Majah
1734, Baihaqi 4/286, Al-Humaidi 515, Ath-Thoyalisi 928<br />[3]. Hadits Riwayat
Ahmad 2/359-360 dengan jalan dari Abdusshomad bin Habib Al-Azdi dari bapaknya
dari Syumail dari Abu Hurairah, Abdusshomad dan bapaknya keduanya
Dha’if.<br />[4]. Hadits Shahih Riwayat Bukahri 4/244, 7/274, Muslim 2/796, Nasa’i
dalam Al-Kubra 2/322 dan Al-Baihaqi 4/289<br />[5]. Hadits Shahih Riwayat Muslim
2/818-819, Abu Daud 2425, Ahmad 5/297, 308, 311, Baihaqi 4.286, 300 Abdurrazaq
4/284, 285</span></span><span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">[8]. Abdurrazaq 4/287, Thahawi dalam Syarh Ma’anil Atsar
2/78, Baihaqi dalam Sunan Kubra 4/287 dan dalam Syu’abul Iman 3509 dari jalan
Ibnu Juraij, Atha telah mengabariku …. Sanadnya shahih. Ada juga muttabi dalam
riwayat Qasim Al-Bhagawi dalam Al-Hadits Ali Ibnil Ja’di 2/886 dengan sanad
shahih<br />[9]. Hadits Dhaif, riwayat Ahmad 1/241, Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya
2095, Thahawi 2/78, Bazar 1052 dalam Kasyfil Atsar, Baihaqi 4/278, Thobary dalam
Tahdzibul Atsar 1/215, Ibnu Adi dalam Al-Kamil 3/88</span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Sumber : <a href="http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=2034&bagian=0" rel="nofollow" target="_blank">http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=2034&bagian=0</a></span></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><br />
<div align="left" dir="ltr" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Kita memohon kepada Allah semoga Dia menyelamatkan kita dari
bid’ah-bid’ah dan dari perkara-perkara yang diadakan di dalam agama.
</span></span><span class="yiv1878512659547570608-05122011"><span style="font-size: x-small;">Mudah-mudahan membantu.</span></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6693677756350581899.post-12618201577819365602011-11-25T10:15:00.000-08:002011-11-25T10:15:00.531-08:00Tahun Hijrah: Sejarah dan hubungannya dengan hijrah Rasulullah s.a.w.<div class="separator" style="clear: both; color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="http://myternak.files.wordpress.com/2008/01/maalhijrah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="408" src="http://myternak.files.wordpress.com/2008/01/maalhijrah.jpg" width="640" /></a></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<b><span style="font-size: small;"><span>Kalendar Islam bagi sandaran umat Islam adalah Takwim Hijrah atau Takwim Islam. </span></span></b></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Ianya
merupakan takwim yang digunakan secara meluas di kebanyakan negara umat
Islam untuk menentukan hari kebesaran Islam. Kalendar ini merupakan
kalendar lunar (berasaskan bulan), dan mempunyai kira-kira 355 hari
dalam setahun. </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Permulaan
penggunaan Kalendar Tahun Hijrah / Hijriah adalah hasil dari ilham
Khalifah Ar-Rasyidin yang kedua iaitu Saidina Umar Al-Khatab r.a. Ini
adalah rentetan dari Kesatuan Arab yang ditubuhkan di bawah naungan
Islam pada zamannya. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Riwayat
juga mengatakan bahawa Gabenor Abu Musa Al-As'ari telah mengirimkan
surat kepada Saidina Umar r.a meminta beliau menjelaskan tentang tahun
bagi tarikh surat/arahan Umar yang telah dihantar kepadanya. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Bermula
daripada peristiwa itulah Saidina Umar memerintahkan satu kalendar /
taqwim Islam yang khas diwujudkan untuk menggantikan tahun rujukan
kalendar yang berbagai-bagai yang digunakan oleh bangsa-bangsa Arab dan
bangsa-bangsa lain pada zaman itu. Peristiwa ini juga pencetus kepada
penyusunan takwim berdasarkan falak syar'ie. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Sebelum
kemunculan kalendar Islam ini di kalangan bangsa Arab sendiripun ada
berbagai-bagai kalendar yang digunakan seperti Kalendar Tahun Gajah,
Kalendar Persia, Kalendar Romawi dan kalendar-kalendar lain yang berasal
dari tahun peristiwa-peristiwa besar Jahiliah. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Maka
Umar telah memilih tahun yang terdapat di dalamnya peristiwa paling
agung dalam sejarah Rasullullah s.a.w untuk dijadikan asas permulaan
tahun pertama bagi kiraan kalendar taqwim Islam. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Walaupun
tahun yang dipilih adalah tahun hijrah, ianya mencatatkan peristiwa
hijrah berlaku pada bulan yang lain selain Muharram namun kalender Islam
meletakkan awal bulan kalender hijrah itu sebagai awal Muharram ini
kerana kemuliaan yang ada pada bulan ini di sisi orang Arab lebih-lebih
lagi di sisi Allah. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://messagesbdr.files.wordpress.com/2009/12/hijrah1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://messagesbdr.files.wordpress.com/2009/12/hijrah1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Kalendar
ini juga mengambil peristiwa hijrah Rasullullah s.a.w dari Makkah ke
Madinah. Ini adalah kerana dengan hijrah inilah permulaan pertolongan
Allah kepada RasulNya dan agama Islam ditegakkan. Hasil dari itu,
Kesatuan Arab lebih sistematik, bersatu dan tersusun serta mendapat
berbagai-bagai kejayaan besar dan bertambah kuat hasil dari pilihan Umar
itu. </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Di
antara kejayaan besar Islam waktu itu ialah kerajaan Kisra dapat
ditumbangkan, Baitulmuqaddis pula dibebaskan dari Rom dan Masjid Al Aqsa
dibangunkan. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Perbandingan
kalendar juga telah dibuat oleh Umar,setelah Umar membandingkan
kalendar tersebut dengan kalendar-kalendar Persia dan Romawi, didapati
bahawa kalendar ini ternyata lebih baik dan bersistematik. Maka dengan
itu pengisytiharaan Kalendar Tahun Hijrah adalah Kalendar / Taqwim Islam
yang rasmi. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>Sebab-sebab berlaku Hijrah</span></b></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span> </span></b><span> </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Ia
bagi mengurangkan tekanan yang dialami baginda Rasulullah terhadap
serangan bertubi-tubi puak musuh di kalangan masyarakat Arab Jahiliyyah
yang tidak senang dengan Islam yang diperkenalkan oleh baginda
Rasulullah s.a.w. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Atas
dasar itu Allah SWT memerintahkan baginda dan seluruh umat Islam yang
masih berada di bumi Mekah supaya meninggalkan tempat itu dan menuju ke
kota Madinah. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Bagi
yang mengingkari arahan supaya berhijrah ke Madinah, mereka dijanjikan
dengan neraka dan ditimpakan dengan siksaan yang amat pedih dari sisi
Allah sepertimana yang ditegaskan Allah menerusi firman-Nya dalam ayat
97 surah an-Nisaa yang bermaksud : </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><i><span>"Sesungguhnya
orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaaan menzalimi diri
mereka sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya : Dalam keadaan
bagaimana kamu ini? Mereka menjawab : Kami adalah orang-orang yang
tertindas di negeri kami sendiri (Mekah). Para malaikat berkata :
Bukankah bumi Allah itu luas hingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?
Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan ia seburuk-buruk tempat
kembali."</span></i></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><i><span> </span></i><span> </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>Hijrah adalah sunnah para anbiya</span></b></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span> </span></b><span> </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Hijrah
bukan sahaja berlaku ke atas diri Nabi Muhammad s.a.w sahaja, malah
telah terdahulu daripadanya para Anbiya seperti Nabi Ibrahim, Musa, Isa,
Yusuf alaihimussalam dan lain-lain, ia berlaku kerana penentangan yang
amat keras di kalangan masyarakatnya yang tidak dapat menerima dakwah
atau seruan yang dibawa oleh mereka. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Maka berlakulah penentangan antara hak dan batil yang memang menjadi lumrah dan semulajadi hingga hari Kiamat. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Justeru,
para Anbiya semuanya telah dijemput oleh Allah di sisinya, agama-Nya
yang benar itu diwarisi oleh mereka yang cintakan Allah dan Rasul-Nya,
maka golongan pewaris Islam sampai bila-bila berdepan dengan tribulasi
ciptaan manusia yang tidak senang Islam mendapat sambutan menggalakkan. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Allah
tidak akan membiarkan agama Islam terkulai layu tanpa yang
menyambutnya, maka dia memilih di kalangan hamba-hambaNya
individu-individu yang sanggup berkorban untuk agama-Nya, namun mereka
terpaksa berdepan dengan ujian, cubaan, tribulasi yang direka oleh
manusia-manusia yang tidak berapa senang Islam mendapat tempat di hati
manusia, walaupun yang membencinya bernama Islam, tetapi pada masa yang
sama menganut fahaman Sekularisme, Kapitalisme, Sosialisme,
Nasionalisme, dan lain-lain. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Mereka
berusaha untuk menangkap, memenjara, membunuh golongan yang
mendaulatkan Islam tanpa bicara dan bukti yang sah lagi kukuh untuk
menuduh mereka, ia sedang berlaku di negara-negara yang diperintah umat
Islam sampai hari ini, khususnya mereka yang tidak meletakkan Islam
sebagai agama perlembagaan negara. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Maka
berlakulah penghijrahan golongan ulama’ yang terpaksa meninggalkan
negara masing-masing bukan atas alasan takut, tetapi kejahatan golongan
pemerintah memuncak yang memaksa mereka keluar untuk mencari lokasi yang
difikirkan munasabah untu meneruskan aktiviti dakwah di situ. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>Rasulullah sendiri pernah menjadi sasaran musuh </span></b></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Allah SWT berfirman menerusi ayat 30 surah al-Anfal:<i>
"Dan (ingatlah) ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan segala
daya upaya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap (memenjara), membunuh
serta mengusirmu keluar dari (Mekah). Mereka membuat perancangan jahat
dan Allah menggagalkan perancangan jahat mereka, dan Allah adalah
sebaik-baik pembalas tipu daya (perancangan) ." </i></span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Jelas
ayat di atas, menunjukkan bahawa kejahatan orang-orang yang jahat
terhadap kerja-kerja dakwah tidak terhenti setakat itu, malah mereka
memilih salah satu jalan untuk memastikan dakwah itu gagal, sama ada
melalui penangkapan terhadap pendakwah, mengusir, memenjara atau
membunuh mereka tanpa kebenaran yang sah, itulah yang akan dilakukan
sampai hari kiamat, tetapi yang lebih menduka-citakan ialah apabila ia
dirancang sendiri orang yang bernama Islam. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Sesungguhnya
hijrah yang berlaku ke atas Rasulullah s.a.w itu bukan ke satu tempat
tertentu, malah ia bermaksud hijrah kepada Allah bagi mendapatkan
keredaan-Nya, ia bertepatan dengan firman Allah di atas lidah Nabi
Ibrahim dan Nabi Lut dalam ayat 26 surah al-Ankabut : <i>"Dan berkatalah
Ibrahim : Sesungguhnya aku akan berpindah (berhijrah) ke tempat yang
diperintahkan Tuhanku, sesungguhnya Dia Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana."</i></span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span><i> </i> </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>Pengajaran daripada peristiwa Hijrah </span></b></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_j-5Y4BUoo8k/TPhNL4_88dI/AAAAAAAAAoU/5rl683OqJz8/s400/muharram.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/_j-5Y4BUoo8k/TPhNL4_88dI/AAAAAAAAAoU/5rl683OqJz8/s320/muharram.jpg" width="205" /></a></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Hijrah telah melahirkan beberapa pendekatan berikut: </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>1.</span></b><span> Sunnah Nabi keluar ke tempat jauh dengan ditemani seseorang (Saidina Abu Bakr). </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>2.</span></b><span>
Hijrah di waktu malam adalah paling sesuai untuk bermunajat kepada
Allah, kerana pada waktu itu ramai di kalangan pihak musuh sedang
seronok tidur. </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>3.</span></b><span>
Tidak salah mendapat dan menggunakan khidmat orang kafir bagi tujuan
maslahat Islam sepertimana baginda menggunakan khidmat Abdullah Bin
Uraiqit (Nasrani) menjadi petunjuk jalan ke Madinah. </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>4.</span></b><span>
Baginda mengatur strategi berdakwah agar tidak dapat dikesan oleh musuh
dengan menghilangkan kesan tapak kaki dengan puluhan tapak kaki kambing
yang diusahakan oleh Amir Bin Fuhairah. </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>5.</span></b><span>
Memberi pengiktirafan dan kepercayaan kepada seorang remaja/belia dalam
kerja-kerja dakwah sepertimana baginda mengarahkan Saidina Ali Bin Abu
Talib menggantikan tempat tidurnya. </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>6.</span></b><span> Memberi pengiktirafan dan kepercayaan kepada seorang muslimah berperanan dalam memberi saham seperti Asma Binti Abu Bakar. </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>7.</span></b><span>
Memberi pengiktirafan dan kepercayaan kepada seorang remaja, Abdullah
Bin Abu Bakr untuk mendapatkan rahsia bagi memudahkan kerja-kerja
dakwah. </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Sesungguhnya
setiap daripada individu muslim, boleh memainkan peranannya sebagai
anggota jamaah menurut kadar kemampuan dan ilmunya bagi memajukan Islam
pada kadar yang termampu. </span></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>Perkara sunat yang dilakukan di bulan Muharam </span></b></span></div>
<div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div class="yiv2007172462MsoNormal" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>1.</span></b><span> Digalakkan berpuasa sunat pada awal Muharram. </span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span>2.</span></b><span> Digalakkan berpuasa sunat pada 9 dan 10 Muharram.</span></span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span></span></span><span style="font-size: small;"> </span></div>
<span style="color: black; font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span><span style="color: maroon; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"><span><strong>Oleh Ustaz Zainuddin Hashim</strong></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0