Sunday, September 25, 2011

Permohonan si miskin dan si kaya

Nabi Musa AS memiliki umat yang jumlahnya sangat banyak dan umur mereka panjang-panjang. Mereka ada yang kaya dan miskin. Suatu hari ada seorang miskin datang menghadap Nabi Musa as. Ia begitu miskinnya pakaiannya compang-camping dan sangat lusuh berdebu. Si miskin itu kemudian berkata kepada Baginda Musa as, "Ya Nabiyullah, tolong sampaikan kepada Allah SWT agar menjadikan aku orang kaya.

Nabi Musa AS tersenyum dan berkata kepada orang itu, "Saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah SWT. Si miskin itu agak terkejut dan kesal, lalu ia berkata ; "Bagaimana aku mau banyak bersyukur, aku makan pun jarang, dan pakaian yang aku gunakan pun hanya satu lembar ini saja"!. Akhirnya si miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkan.

Beberapa waktu kemudian datang seorang kaya menghadap Nabi Musa AS. Orang tersebut bersih badannya juga rapi pakaiannya. Ia berkata kepada Nabi Musa AS, "Wahai Nabiyullah, tolong sampaikan kepada Allah SWT agar aku dijadikan orang yang miskin, terkadang aku merasa terganggu dengan hartaku itu. Nabi Musa AS pun tersenyum, lalu ia berkata, dengan maksud mengujinya: "Wahai saudaraku, janganlah kamu bersyukur kepada Allah SWT".

"Ya Nabiyullah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Alah SWT. Allah SWT telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Tangan yang dengannya aku dapat bekerja dan Allah telah memberiku kaki yang dengannya aku dapat berjalan, bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya", jawab si kaya itu. Dalam firman Allah Surat Al An’aam (QS. 6:53), “Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin),...”

Akhirnya si kaya itu pun pulang ke rumahnya. Kemudian yang terjadi adalah si kaya semakin ditambah kekayaannya karena ia selalu bersyukur. Dan si miskin menjadi bertambah miskin, karena Allah SWT mengambil semua kenikmatan-Nya, sehingga si miskin itu tidak memiliki selembar pakaianpun kecuali yang melekat di tubuhnya. 

Allah akan melipatgandakan ni’matnya kepada orang-orang yang bersyukur dan sebaliknya azab kepada mereka yang kufur ni’mat sebagaimana Surat Ibrahim (QS. 14:7), “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. Semoga kita termasuk hamba-hambaNya yang senantiasa bersyukur atas apa yang telah diberikan. Amin.

di copy dari Fauzi Nugroho

No comments:

Post a Comment