A.Tak Sadarkan Diri (Koma)
Ada seorang wanita yang selalu pingsan
dalam setiap momentum yang membahagiakan, seperti hari raya atau hari
pernikahan. Ia merasa lehernya tercekik dengan rasa sakit yang
berkepanjangan, kadang menguat dan kadang melemah di hari-hari
berikutnya.
Tatkala dibacakan ruqyah kepadanya, ia menuduh salah
seorang kerabat wanitanya. Maka sang peruqyah menyuruhnya untuk segera
mengambil sesuatu bekas dari wanita yang dicurigai tersebut tanpa
sepengetahuannya dan tetap berbaik sangka kepadanya, namun ia tidak
melakukannya. Sehingga dalam salah satu pesta pernikahan putrinya, ia
pingsan lagi di aula pernikahan.
Ia dibawa dengan mobil ambulan
menuju slah satu rumah sakit khusus. Ia dimasukkan ruang gawat darurat
(ICU) untuk diperiksa tentang penyakit komanya yang sangat kronis dan
membuat orang putus asa. Pesta pernikahan pun ditunda.
Salah
seorang dari putrinya mengambil sisa makanan dari wanita yang tertuduh
itu dan meletakkannya dalam botol air. Kemudian ia masuk ruang ICU dan
meletakkan beberapa bekas wanita itu ke mulut ibunya. Tiba-tiba
terjadilah peristiwa yang sangat mengagetkan.
Sang ibu yang koma
tersebut tiba-tiba terbangun dari sadar dan duduk di sisi ranjang
sambil batuk-batuk dengan suara yang keras, sehingga para suster dan
dokter wanita dari negeri inggris itu tercengang, dan mereka pun
menyalaminya.
Sang ibu yang koma tersebut tiba-tiba terbangun
dari sadar dan duduk di sisi ranjang sambil batuk-batuk dengan suara
yang keras, sehingga para suster dan dokter wanita dari negeri inggris
itu tercengang, dan mereka pun menyalaminya.
Dan akhirnya…ia
boleh keluar dari rumah sakit pada hari itu dalam kondisi kesehatan
prima, dan dokter wanita itu pun menutup buku catatab rawat pasiennya
dengan mengatakan, “Kadang-kadang tubuh dapat mengobati dirinya sendiri
secara otomatis.” Maha Suci Allah.
B.Stroke
Seorang
lelaki datang menggendong anak lelakinya dalam bungkusan selimut. Ia
mengatakan kepada peruqyah, “Aku telah pergi ke berbagai Negara untuk
menyembuhkan anak lelakiku ini dengan berbagai macam pengobatan.
Aku
telah menghabiskan tenaga, harta dan waktu tanpa hasil. Pusat-pusat
medis telah menetapkan bahwa strokenya tidak mampu disembuhkan dengan
penanganan medis. Maka peruqyah memulai dengan bacaan ruqyahnya (berniat
untuk menyembuhkan pasien dan memberi hidayah jin yang merasukinya).
Kemudian ia bertanya kepada anak lelaki tersebut, “Apakah engkau dapat
mengarahkan tuduhan kepada seseorang (yang menyebabkan ‘ain)?” Sebagai
upaya aplikasi hadist Nabi, “Siapakah orang yang kalian arahkan tuduhan
kepadanya,” Sang anak menjawab, “Pada kesempatan ini, aku tidak berfikir
kecuali ayahku ini saja.” Sang ayah menjawab dengan penuh keheranan,
“Apa mungkin aku menyebabkannya terkena pengaruh ‘ain, padahal aku telah
memfokuskan waktuku untuknya?” Peruqyah berkata, “Pengaruh ‘ain bisa
muncul dari orang yang paling dekat dan paling dicintai.
Tidak
mesti berasal dari orang yang dengki lagi benci kepada nya. Tapi tatkala
seseorang diceritakan dengan nada sanjungan tanpa disertai mengingat
Allah, biasanya setan datang, berdasarkan sabda Nabi, “Pengaruh ‘ain itu
benar adanya, dan dibawa oleh setan.”
berdasarkan sabda Nabi, “Pengaruh ‘ain itu benar adanya, dan dibawa oleh setan.”
Setan
tidak mengetahui niat baik orang yang sedang menceritakan, tapi ia
mengetahui apakah orang itu berdzikir kepada Allah atas cerita itu, atau
orang yang diceritakan membentengi dengan dzikir atau lainnya, sehingga
setan tidak mampu membidik orang yang menjadi obyek pembicaraan. Ini
berdasarkan sabda Nabi,
“Penutup antara aurat manusia dan jin adalah bacaan bismillah.” (HR. At-Tirmidzi, Ash-Shahihah no.606)
Akhirnya
pengambilan bekas dari ayahnya dilakukan dengan cara membuat secangkir
the. Setelah sang ayah minum the tersebut, sang anak pun langsung
meminumnya. Toba-tiba terjadilah hal yang mengagetkan! Sang anak mulai
bergerak-gerak diluar kehendaknya. Ia mulai meluruskan kakinya ke tanah
dan berdiri dengan susah payah sedikit demi sedikit, serta menggerakkan
seluruh anggota tubuhnya. Ia mulai berjalan beberapa langkah dan
terjatuh, tapi dapat berdiri lagi! Sang ayah menangis haru, seraya
berkata, “Aku jadi ingat tatkala datang beberapa tamu dua tahun lalu,
aku menyanjung anakku ini lantaran bagusnya sambutannya kepada para
tamu.
Waktu itu aku mengatakan, “Demi Allah, tidak ada yang
bermanfaat untukku kecuali anakku ini saja!” Aku tidak berdzikir kepada
Allah! Setelah itu, ia merasa lemah sekali sehingga mengalami stroke
selama dua tahun. Tidak ada seorang dokter pun yang diceritakan kepadaku
(tentang keahlian pengobatannya) kecuali aku pergi mendatanginya, baik
di dalam atau di luar negeri.”
Akhirnya, sang ayah berterima
kasih kepada peruqyah seraya berkomentar tentang dirinya sendiri,
“Pembawa penyakit dengan selendangnya.” (artinya, ia mencari-cari
penyembuhan padahal penyembuhnya ada bersamanya, sebab ialah penyebab
penyakit tersebut). Anak itupun berjalan sambil membawa selimutnya yang
sebelumnya digunakan untuk menggendongnya. Bagi Allah segala pujian dan
kenikmatan.
C.Penyakit Misterius
Kami
mengisahkannya secara singkat dengan beberapa gambaran hasil chek upnya.
Penderita mengatakan, “Sejak sepuluh tahun yang lalu aku menderita
penyakit ginjal yang parah sampai aku kencing darah (semoga Allah
memuliakan kalian). Aku konsultasi ke rumah sakit terbesar yang ada, dan
aku menerima hasil pemeriksaan yang dilampirkan. Salah seorang dokter
berkata kepadaku dengan ungkapan yang tegas, “Penyakit ini tidak ada
obat penyembuhannya, tidak ada faktor-faktor pemicunya yang dikenal oleh
ilmu medis!! Penyakit ini disebut IGA. Engkau pulang saja ke rumah, dan
tetap berada di bawah monitor (pengawasan), sebab tidak ada seorang pun
yang selamat dari penyakit ini. Biasanya penderita penyakit ini akan
menimbulkan gagal ginjal dengan segera. Semoga saja itu tidak terjadi.”
Setelah
itu, dunia terasa menghimpitku kecuali hanya keluasan rahmat Allah saja
yang memberiku harapan. Maka aku menjumpai Syaikh Abdullah As-Sadhan-
semoga Allah membalasnya dengan kebaikan-untuk meminta diruqyah. Maka
beliau berkata, “Aku akan membacakan kepadamu beberapa ayat Allah
(Al-Qur’an), dan Allah akan menyembuhkanmu insya Allah. Aku akan
membacakan kepadamu dengan niat mengharap kesembuhan dan ittiham
(tuduhan) sebagai cerminan pengamalan hadist Nabi yang shahih, “Siapakah
orang yang engkau arahkan kepadanya tuduhan?”
ittiham (tuduhan) sebagai cerminan pengamalan hadist Nabi yang shahih, “Siapakah orang yang engkau arahkan kepadanya tuduhan?”
Di
tengah proses pembacaan ruqyah, beliau menanyaiku beberapa pertanyaan,
diantaranya, “Apakah engkau pernah menyangka seseorang telah
menceritakan tentangmu dengan suatu komentar? Apakah engkau ingat satu
kejadian atau kesempatan, atau mimpi sebelumnya? Apakah terbetik
dibenakmu sosok orang ketika berlangsung pembacaan ruqyah, yang dianggap
menyebabkan dirimu tertimpa pengaruh ‘ain, yang tidak pernah lepas dari
benakmu? Ini beberapa petunjuk yang tidak bias dipastikan. Tap bisa
dipakai sebagai bahan pertimbangan dengan tetap disertai persangkaan
yang baik kepada semua orang, dan mengambil bekas dari mereka.”
Setelah
beberapa pertanyaan ini, aku menuduh beberapa orang. Maka aku mengambil
bekas dari mereka. Ternyata pendarahan berhenti dengan cara yang
tiba-tiba dan keluahn masih ada. Setelah ruqyah yang kedua kali di hari
berikutnya, aku melihat beberapa orang lain, maka aku mengambil bekas
dari mereka, dan alhamdulillah keluhan sakit sirna seratus persen.
Sesudah itu, aku melakukan chek up darah, dan hasilnya 70% lebih baik.
Setelah pembacaan ruqyah ketiga kali dan chek up darah yang ketiga
kalinya, penyakit itu lenyap secara tuntas.
Kondisiku pun normal
kembali. Oleh karena itu, aku nasehatkan kepada saudara-saudaraku yang
sedang sakit untuk menggunakan ruqyah syar’iyyah (penyembuh yang
substansial) yang telah dilupakan, dan kepada para peruqyah hendaknya
melakukan dengan niat yang ikhlas.
( sumber: Sembuhkanlah penyakitmu dengan Ruqyah Syar’iyyah, Abdullah Bin Muhammad As-Sadhan)
voa-islam.com
Kepelikan masa dan dan dimensi alam - Satu kupasan 'awal'
-
Menyambung gerak penulisan daripada artikel Kedatangan Islam di Alam Melayu
: Telaah Manuskrip Melayu.
*Park* gambo ni dulu...
Merujuk pada artikel Me...
18 hours ago
No comments:
Post a Comment